Part 11. Ceramah PERDANA

54 5 6
                                    

WARNING!! TYPO BERTEBARAN
.
.
Sudah enam hari tepatnya aku bekerja di DAGEON INTERPRISE selama itu belum ada sesuatu hal yang menakjubkan, karena memang belum saatnya, perlahan tapi pasti.

Saat ini aku sedang duduk di meja sekretaris sambil mengecek kembali jadwal Bapak David terhormat. Aku melihat jam dipergelangan tanganku "saatnya rencana di mulai, hihihi" . Ucapku terkikik sendiri.

"Kamu kesurupan ya". Ucap seseorang, membuat aku terkejut, ternyata David sepertinya dia mau pergi makan siang.

"Enggak pak, ehmm..!! saya tadi lagi menghayal sesuatu yang lucu jadi saya ketawa". Ucapku sambil cengengesan.

"Jangan keseringan menghayal nanti jatuh kan sakit, kamu mau ikut saya makan siang". Ucapnya, dia mengajak aku makan siang.

"Heh.. Aaaa..enggak deh pak nanti saya makan siang sendiri saja". Tolakku, kalau aku ikut bisa gagal rencana Nea Imut.

"Okelah kalau tidak mau, nanti setelah makan siang jadwal saya apa"??

"Oh.. Iya jadwal bapak bertemu dengan Bapak Kurniawan, katanya ingin membicarakan tentang pesta ulang tahun perusahaan yang akan diadakan nanti malam".

"Baiklah, nanti malam kamu harus datang ke pesta". Ucapnya dengan nada memerintah.

"Iya pak saya bakalan datang". Ucapku, tanpa di suruh juga gue bakalan datang.

"Jangan lupa dandan yang cantik". Ucapnya

"Engh.. Iya pak". Ucapku agak kebingungan karena gaya bicaranya seperti seorang pacar yang mengajak kencan.

"Nanti jam 08:00 malam supir saya akan menjemput kamu".

"Enggak usah pak, biar saya datang sendiri".Tolak ku.

"Saya tidak suka ditolak". Ucapnya dingin.

"Ehmm.. Baiklah". Ucapku mengiyakan karena melihat aura yang menakutkan, wait.. Sejak kapan gue takut.

"Kalau gitu saya keluar dulu, jangan kebanyakan menghayal".

"Iya pak". Aku pun memandangi kepergian David yang hilang di balik lift.

"Hah.. Astagah jantungku". Ucapku menghembuskan napas karena sedari tadi tercekat, sambil mengelus dada kiriku yang terus berdetak kencang.

"Tadi itu beneran David enggak ya?? , kok dia perhatian banget , kalau begini terus bisa - bisa gue baper dibuatnya". Ucapku

Astagah jangan sampai!, kalau memang gue baper nanti saja, setelah David terperangkap ke dalam pesonaku. Aku ikhlas kok. Batin ku

Lebih baik aku cepat-cepat makan siang biar bisa cepat juga menjalankan misi,, yuhu.. Aku langsung berjalan ke kantin yang ada di lantai paling bawah.
.
.
Sekarang aku sudah selesai berganti pakaian dan menebalkan make up ku, aku menggunakan kemeja ketat tanpa lengan di padu dengan rok span ketat setengah paha, ditambah high hels hitam yang merpercantik telapak kakiku.

Aku mematut diriku dicermin sangat cantik, aku memang sengaja berpenampilan seperti ini biar menarik perhatian David yang Dingin tak tersentuh itu, aku membawa pakaian ini dari rumah untuk menjalankan misi ku.

Aku keluar dari toilet dan langsung ke meja ku untuk mengambil berkas laporan pesta nanti malam yang di inginkan David.

Aaaa... Aku tidak sabar lagi melihat reaksi David setelah melihat penampilanku, setelah mengetuk dan disuruh masuk aku langsung masuk ke dalam.

Tapi kenapa ya..? , aku sangat antusias ingin mencari perhatian ke David, bukankah waktu itu aku kesal dengan dia si Manekin Berjalan itu, tapi aku selalu ingin diperhatikan dia apa ya??. Tau ah gelap, pusing gue mikirinkannya, yang penting happy aja.

The Mission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang