Part 15. Akad Nikah

98 3 0
                                    

WARNING!! TYPO BERTEBARAN!!

"Janji suci "
.
.
.
David dan Nea sekarang sedang berada di rumah Nea. Tadi pagi David sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter Adit, asalkan David harus banyak-banyak istirahat.

Saat ini Clara, Jonathan, Daniel, dan Melany tengah memandang dua sejoli yang sedang duduk bersebelahan didepan mereka. Dua sejoli yang sudah membuat para orangtua khawatir. Mereka adalah David dan Neatta.

David dan Nea hanya menunduk tidak berani mengangkat kepala mereka. Karena tatapan para orangtua mereka, yang seakan ingin menembus ke inti terdalam mata mereka.

"Kami sudah sepakat kalau nanti malam kalian menikah". Ucap Daniel Papa david, dia angkat suara duluan.

"Hah!! ". Kaget David dan Nea bersamaan.

" Kenapa nanti malam, kenapa harus cepet sih!! ".  Rengek Nea.

"Sekarang ataupun nanti, kalian tetap akan menikah. Kalau tidak dipercepat takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan. Apalagi tadi malam kalian berduaan diapartemen" . Ucap Melany, mama David. Dia mengucapkannya dengan nafas memburu karena emosi.

Nea mengatupkan bibirnya mendengar ucapan Melany. 'CaMer gue galakk'. Batin Nea.

"Tapi!! terlalu kecepatan ma, banyak yang harus di persiapkan, mana cukup! waktu satu hari". Protes David, sebenarnya dia tidak masalah kalau pernikahannya dipercepat, tapi yang David takutin Nea belum siap.

'baru juga kemarin malam aku menerima lamaran David, masak malam ini sudah harus nikah, Ya Tuhan!! kenapa alur kehidupan ku dipercepat'. Batin Nea miris.

"Kami sudah rundingkan nak David. Untuk malam ini kalian akad nikah dulu, dua minggunya lagi baru kita adakan resepsi". Ucap Jonathan.

"Nea mau ya.. kamu kan sudah cukup umur.. untuk menikah". Bujuk Clara.

Nea terdiam, dia terlalu syok karena terlalu tiba-tiba baginya. 'Apakah aku sudah siap berumah tangga' . Batin Nea.

"Tapi Nea belum siap mi". Rengek Nea.

"Kamu harus berani mencoba sayang, awalnya memang kamu masih ragu tapi nanti pasti akan terbiasa". Bujuk Clara lagi. Nea diam meresapi ucapan, demi-ucapan maminya.

"Bagaimana kamu David, apa kamu bersedia nanti malam menikah". Tanya Daniel.

"David sebenarnya.. Tidak masalah Pa, lagipula lebih cepat lebih baik. Tapi David terserah dari Nea saja."

Mereka semua melihat kearah Nea, menunggu jawaban dari nya . Nea yang dipandangi mereka semua, membuat ia panas-dingin.
"Bagaimana Nea". Tanya mereka.

"Tapi.. Nea takut tidak bisa jadi istri yang baik". Ucap Nea ragu.

"Kamu bisa belajar kalau sudah jadi istri Dave, nanti mama akan ajari  kamu untuk jadi istri yang baik". Ucap Melany sambil mengenggam tangan Nea dan menatap Nea lembut.

Mata Nea berkaca-kaca mendengar ucapan mama David. 'Ternyata dia bisa juga berkata lembut, aku jadi terharu' . Batin Nea.

"Baiklah!!". Ucap Nea akhirnya, membuat semua yang disini senang, dengan jawaban Nea.

"Alhamdulillah". Ucap mereka.

The Mission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang