Part 16. Malam Indah

132 2 0
                                    

WARNING!!

"Sesuatu yang dimulai dengan baik, akan berakhir dengan baik juga".
.
.
.
Mereka berdua melewati malam  indah yang panjang dengan penyatuan diri mereka berdua. Mereka saling menatap dan menggoda. Walau belum ada kata cinta yang diucapkan diantara keduanya. Semoga apa yang terjadi malam ini akan menjadi awal yang baik bagi keduanya. Mereka tidak akan pernah melupakan malam yang terindah ini dalam hidup mereka.

***

Sinar matahari semakin menerobos kedalam ventilasi kamar mereka. Tapi dua sejoli yang tidur berpelukan dengan tubuh polos yang hanya tertutupi selimut itu, kelihatan enggan untuk membuka mata mereka.

Semalam benar-benar dahsyat bagi keduanya. Mereka melakukannya berulang-ulang seakan tidak ada hari esok. Bahkan mereka tertidur dini hari dan bangun subuh untuk mandi dan sholat. Setelahnya mereka melakukannya lagi. Kalau saja wajah Nea tidak pucat karena kelelahan mungkin David akan terus menyerangnya sampai dia puas. Tapi akal sehatnya segera menghinggapinya. Dan sepertinya David tidak pernah puas. Jika saja Nea tidak kelelahan mungkin mereka akan melakukannya terus dan terus.

"Sayang.. bangun..". Ucap David,ia pertama kali bangun karena merasakan silau cahaya matahari. Dia mengamati wajah lelah Nea yang sedang tertidur, nampak cantik. David kembali memutar ulang kejadian semalam. Ia tersenyum tanpa beban mengingat kembali penyatuan mereka berdua.

"Hmm..". Nea hanya menggumam tanpa membuka matanya, dia sangat lelah apalagi tubuhnya terasa sakit dan pegal-pegal membuat ia enggan untuk bangun.

"Sayang bangun kita sudah siang". Ucap David sekali lagi, dia melihatkan jam di dinding yang menunjukkan pukul 12:20

"Badan aku sakit Dave".
David terkekeh, tentu saja karena dia benar-benar menggempur Nea habis-habisan.

"Tapi aku lapar...". Rengek David.

"Makan saja sendiri...".

"Jam 01 siang nanti kita ada rapat, sekarang sudah jam 12:30. Kamu enggak mau ikutan". Ucap David

"What!!, kenapa kamu enggak bangunin dari tadi".Teriak Nea.

Ia langsung bangkit dan menuju kamar mandi, ia tidak sadar kalau berjalan dengan tubuh polos. David melihat tubuh polos Nea hanya memalingkan wajahnya, bagian bawahnya pun terasa berdenyut, oh tidak!! Aku mau lagi, rasanya aku benar-benar ketagihan.

David juga ikut melangkah dengan tubuh polosnya. Dia ikut masuk kedalam kamar mandi karena Nea tidak mengunci pintunya.

David baru tau kalau Nea tidak berani mengunci pintu kamar mandi. Kata maminya, Nea dulu sewaktu kecil pernah terkunci didalam kamar mandi seharian, sampai-sampai dia pingsan karena kedinginan. Maka dari itu Nea takut. Dia tidak berani mengunci pintu kamar mandi.

"Huwwaa..!!"Nea terkejut, karena tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Nea tadi sedang asyik menggosok tubuhnya dengan sabun.

"Dave.. Ngapain kamu disini, keluar sana aku mau mandi"

David menggelengkan kepalanya dia semakin mengeratkan pelukannya. Bahkan tangannya sudah bergerak menyusuri perut Nea dan berhenti dibawahnya.

Mereka melakukannya lagi, didalam kamar mandi, dan dibawag shower yang mengguyur tubuh keduanya. Decapan dan desahan menggema disetiap sudut-sudut kamar mandi.

***

"Gara-gara kamu sih!! Dave. Kita jadi telatkan". Gerutu Nea

Iya gara-gara David, kalau saja dia tidak masuk kedalam kamar mandi tadi, enggak akan waktu mereka banyak terbuang. Bagaimana tidak satu jam kemudian, baru mereka keluar dari kamar mandi. Itu juga karena bunyi ponsel David yang tidak berhenti terus berdering.

The Mission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang