The Mission

Part 21.Terasa Sakit

"Jangan mengeluh karena sendiri, bulan juga sendiri tapi dia tetap bersinar" .
.
.
.
Keesokan paginya keluarga keduanya sudah sibuk dengan sarapan mereka masing-masing. Tetapi ada anggota keluarga yang kurang. Siapa lagi? kalau bukan dua pasangan pengantin baru yang masih asyik bergelung dalam selimut di dalam kamar hotel.

Mereka tidak tau saja kalau dua sejoli itu baru pulang pukul 03:00 dini hari. Setelah datang dikamar pun mereka tidak langsung tidur. Tapi mereka malah asyik ena-ena, padahal Nea sudah menolak mentah-mentah karena dia merasa tubuhnya sangat capek. Tapi lagi-lagi suaminya yang tampan dan mendekati tua itu mengatakan kalau seorang istri harus menuruti apa yang suaminya inginkan, lagipula suaminya bilang? sebagai syarat karena mereka baru menikah. Maksudnya baru menikah dan diketahui orang banyak. Katanya biar kesan malam pertamanya lebih sah.

Dasar suami tampan!!!

Dengan terpaksa sang istri yang imut dan menggemaskan itu terpaksa mengiyakan permintaan suaminya.
Mungkin besok dia akan bangun dengan tubuh sakit disana-sini.

Akhirnya mereka melakukan kegiatan yang kata suaminya menyenangkan itu sampai menjelang pagi.

***

Saat ini mereka bersiap-siap untuk chek out dari hotel. Setelahnya mereka akan mengantarkan keluarga Nea ke bandara, mereka tidak bisa berlama-lama disini karena di Jerman tidak bisa ditinggal lama.

"Jaga Nea baik-baik ya Dave". Pesan papi Nea.

"Iya Pi... "

"Cepat kasih kami cucu iya...". Ujar mami Nea.

"Do'akan aja mi".

"Mami apaansih Nea belum mau ya punya anak".

"Harus dong, Nea nanti jangan lupa buka kado dari nenek iya". Ucap Nenek Nea penuh arti.

"Iya.. Nek"

"Enggak mau punya anak iya?, tapi kenapa lehernya merah-merah". Sambung maminya dengan penuh godaan.

Sontak Nea meraba-raba lehernya. Membuat semua yang melihatnya tertawa.
Wajah Nea memerah karena semua orang disini melihat ke arah dia yang sedang ditertawakan.

Bahkan orang yang sudah menciptakan merah-merah dileher nya pun ikut tertawa. Nea memelototi David karena ikutan tertawa, tapi yang dipelototi malah semakin kencang tawanya.

Shit! Astaga!! Kenapa Nea ceroboh sih, aaaaa.... Ini semua gara-gara David yang melahap lehernya tanpa ampun.

***

Setelah mengantarkan keluarga Nea ke bandara, dan salam perpisahan dengan mereka. David dan Nea pergi mengantarkan orangtua David ke rumah mereka.

"David dan Nea menginap dirumah ya". Ucap mama David dengan lembut.

"Tapi ma.. ". Bantah Nea.

Mama David yang awalnya lemah lembut sekali mengatakannya tadi, malah sekarang berubah memelototi Nea dengan wajah garang, hilang sudah lemah lembutnya tadi.

Apa begini ya? Rasanya punya mertua kayak disinetron-sinetron itu.
Nea langsung menundukkan kepalanya takut - takut, siapa tau dia malah dimutilasi mertuanya. Astagfirullah!! Maafkan Nea Ya Tuhan karena sudah suudzon sama mertua sendiri.

" Iya ma.. Tapi nanti malam baru kami ke sini, karena sekarang kami ada urusan ma". Sambung David, karena melihat aura-aura yang menakutkan.

"Hmm baiklah, tapi kalian janji nanti bakalan ke sini"