Part 8. Senang

50 5 4
                                    

Di saat berlayar, pasti kamu akan mencari pelabuhan untuk berhenti, begitu juga aku yang menantikan kamu datang berlayar untuk berhenti, dan berlabuh di dalam hatiku
.
.
.
Author POV

Dokter yang menangani Nea sudah keluar dari kamar Nea, karena Nea yang ingin beristirahat.

Mami Nea dan Dokter Anne keluar dari kamar Nea mereka berdua menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang tamu karena ingin menemui papi Nea untuk membicarakan keadaan Nea
.
.
.
David POV

"Kenapa kamu berpakaian serba hitam seperti ini". Tanya Papi Nea ke aku,sambil memperhatikan ku dari atas ke bawah

Astaga aku baru sadar!! kalau aku masih menggunakan pakaian untuk misi kami tadi, aku belum mengantinya, tapi jelaslah aku belum bisa menggantinya, karena harus mengantarkan Nea pulang.
Untung saja senjata yang tersimpan di balik jaket kulitku ,tidak terlalu kentara.

"David saya tanya? kenapa kamu berpakaian serba hitam dan Nea juga tadi, kalian persis seperti seorang mata-mata". Tanya Papi Nea sekali lagi dengan nada mencurigakan, karena sedari tadi aku sibuk dengan pikiranku.

"Oh.. Itu om!! eh papi maksud saya, itu karena??".

Jawab apa ya??

"Ah iya, itu karena ngumpul bareng teman-teman tadi, soalnya temanya pake baju hitam - hitam, makanya kita menggunakan pakaian hitam-hitam, biar kelihatan kompak". Bohongku, sepertinya aku sangat berbakat untuk jadi tukang pembohong haha.. Lihat sekarang, papi Nea kelihatan percaya sama ucapanku.

"Oh.. Jadi gitu!!, anak muda jaman sekarang, ngumpul saja harus menggunakan pakaian kompak. Ucap papi Nea takjub

"Iiya begitulah pi''. Ucapku,aku masih sedikit canggung memanggilnya dengan sebutan papi

"Pekerjaan kamu apa??". Tanya papi Nea.

Gue udah persis laki-laki yang sedang di intograsi sama papa nya pacarku, karena sudah berani macarin anaknya, padahal modal dengkul doang.

"Pekerjaan saya seorang.. - "

" Pi"

Untung saja maminya Nea datang, karena aku masih bingung pekerjaan ku apa?? di bilang agen rahasia enggak mungkin juga kan rahasia, dibilang CEO tapi belum resmi.

"Dokter Anne ingin menjelaskan keadaan Nea". Ucap Mami Nea

Papinya Nea menganggukkan kepalanya setelah mendengar ucapan mami Nea

"Begini pak.. bu..!! dilihat dari luka yang nea alami persis seperti luka cambuk, sepertinya Nea dicambuk!! dan juga dipipinya itu bekas sayatan benda tajam.
Untung luka di pipi Nea sudah di obati, jadinya tidak terlalu parah dan luka bekas cambuknya sudah saya olesi salep mungkin sekitar 3 hari memar dikulit Nea akan hilang, asalkan di olesi salep secara rutin, ini untuk resep obat penahan rasa sakitnya". Jelas Dokter Anne

"Kalau begitu saya pamit pulang dulu ". Pamit Dokter Anne.

" Iya Dok hati-hati yah". Ucap mami Nea

"Bagaimana dengan Nea?? ". Tanya papi Nea ke mami Nea, setelah dokter Anne hilang dari pandangan mereka

" Nea lagi istirahat dikamar, mungkin sekarang dia sudah tidur". Ucap mami Nea.

"Papi!! mami!!, saya pamit pulang dulu ya, soalnya udah hampir pagi". Ucapku karena tidak baik buatku berlama lama disini, apalagi sama kedua orangtua Nea, bisa - bisa mereka membahas menantu lagi.

The Mission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang