Part 17. Merasa Terlupakan

140 2 0
                                    

"Jangan pernah abaikan aku, saat kita sedang bersama"
.
.
.
Dokter Fina datang ke apartemen David dengan tergesa-gesa. Bahkan dia meninggalkan pasien nya yang sedang mengantri begitu saja. Ia ingat! dulu dia pernah ditelpon David untuk ke apartemen dan setelah sampai disana dia melihat David yang terluka dengan tusukan diperutnya, waktu ia tanya David bilang dia sedang dirampok.

Tidak butuh waktu lama Fina sudah berada diapartemen. Ia mengetuk pintu apartemen David dengan panik, 'apa yang terjadi dengan David??'. pikiran-pikiran buruk berkelabat didalam benaknya.

David bangkit dari duduknya setelah mendengar ketukan dipintu, itu pasti Fina. Pikir David.

David membuka pintu apartemennya,benar dugaannya Fina yang datang..

Fina langsung masuk. Ia memperhatikan tubuh David, takut ada yang terluka.
"Apa yang terjadi? , apa kamu terluka? , kamu tidak apa-apa kan? ".

"Aku tidak apa-apa, bukan aku yang sakit". David bingung dengan rentetan kalimat pertanyaan yang dilontarkan Fina.

"Syukurlah", Fina menghela nafas lega, tapi kemudian ia mengernyit "terus siapa yang sakit? " . Tanyanya.

"Ayo ikut aku. David membawa Fina menuju kamarnya. Fina terkejut karena ternyata yang sakit adalah seorang wanita. 'Siapa wanita ini, kenapa bisa ada dikamar David' . Batin Fina.

"Coba kamu periksa Fin, tadi sebelum pingsan dia sempat muntah-muntah".

Fina mengangguk, ia mengeluarkan peralatan dokternya dan memeriksa Nea. Fina ingin memeriksa perut Nea. Dia menurunkan selimut yang membungkus tubuh Nea, Fina terkejut karena Nea menggunakan kaos oblong lelaki, Fina menebak itu pasti baju David. Mata Fina terbelalak, saat dia menyingkap kaos Nea, ternyata dia tidak memakai apapun dibalik kaosnya.

Apa yang mereka lakukan sebelumnya, apa mereka bercinta? Di leher wanita itu banyak sekali bercak-bercak kemerahan. Ya Tuhan!! Hatiku sangat sakit kalau mereka memang melakukan itu.

"Dia ada masalah di lambungnya Dave. Sepertinya dia telat makan, seharusnya dia menjaga pola makannya". Jelas Fina setelah ia selesai memeriksa Nea.

"Astaga!!, aku baru ingat kalau kami dari semalam belum makan, pantas saja dia kelihatan lemes dan pucat".

"Memang tadi malam kalian ngapain". Tanya Fina dengan curiga.

"Kami bercinta". Ucap David spontan.

"Apa??, dengan dia. Sejak kapan kamu seperti itu!!, dan dengan orang yang belum halal buatmu". David mengernyit mendengar nada bicara Fina yang terkesan seperti orang marah. Ah.. Tidak usah terlalu dipikirkan. Pikir David

"Oh.. Iya aku lupa memberitahumu. Dia adalah istriku dan namanya Nea".

"What!! Istri". Ucap Fina terkejut.
"Kapan kamu menikah? ". Tanyanya.

"Baru kemarin malam, kita baru akad nikah. Nanti kalau sudah resepsinya aku akan mengundangmu".

"Dave.." Panggil Nea lemah. Membuyarkan percakapan David dan Fina.

"Nea.. Kamu sudah sadar, kamu mau apa??"

"Haus..". David langsung mengambil air putih yang ada dinakas dan membantu Nea meminumnya.

The Mission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang