BAB 2

10.3K 602 7
                                    

Call melangkah keluar dari lift menuju ke ruangannya dengan menenteng beberapa map yang berhubungan dengan beberapa naskah filmnya. Badannya sangat lelah sekali, ia tiba di Jakarta di subuh hari dan pagi ini Call harus mengurusi pekerjaannya.

“Call” panggil Fero sekretarisnya dari balik mejanya

Fero lalu berjalan cepat menghadap Call sebelum wanita itu menaiki tangga menuju ruangannya yang tersendiri dibagian atas

“ Ada apa?” tanya Call.

Fero menyodorkan kertas titipan Ben. “ Pak Ben tadi datang dan memintaku menyerahkan ini kepadamu”

Call langsung membaca sekilas isi kertas tersebut “ Terimakasih” ucapnya. “ Beritahu Tito, suruh temui aku 1 jam lagi” sambungnya dan menaiki beberapa tangga menuju ruangannya.

“ Baiklah” jawab Fero patuh.

Call meletakkan map-map yang dibawanya tadi ke meja dan segera membaca kertas yang di berikan Fero. Kertas itu merupakan jadwal yang sudah ditentukan Ben untuk pertemuan para pemain film dan semua kru film membicarakan semua proses syuting yang akan dilakukan mereka nantinya.

Terdapat sebuah memo biru menyelip di kertas tersebut.

To : Callista
From: Ben
Caffe Sunny  jam 2 siang hari ini. Kau akan bertemu dengan Arka disana.
Ps: Hubungi aku ketika kau sudah selesai bertemu dengannya.

Call tidak menyangka pertemuan kedua antara dirinya dan Arka akan secepat ini. Baru saja ia bertemu dengan laki-laki itu di acara kemaren malam dimana Arka hanya berada disana selama 30 menit tidak lebih ketika acara sudah dimulai setelah seseorang menghubunginya melalui ponsel milik pria itu. Entah mengapa Arka tiba-tiba pergi meninggalkan acara tersebut.

Call menghembuskan nafasnya pelan mengingat tatapan mata Arka kepadanya yang masih membuatnya tidak bisa melupakannya. Bagaimana ia harus bersikap jika bertemu dengannya hari ini? Semoga pria itu tidak mengenalnya.

                                                                       ⃝⃝⃝
Call memarkirkan mobilnya di parkiran dan segera berjalan menuju caffe yang sesuai dengan printah Ben. Ketika Call sudah berada didalam Caffe seorang pelayan datang menyapanya.

“ Ada yang bisa saya bantu, nona?” tanya pelayan mencoba membantu Call.

“ Aku ingin ke ruangan yang sudah di pesan oleh seseorang yang bernama Ben”  jawab Call.

“ Saya mengerti, silahkan ikuti saya nona” Pelayan itu menunjukkan jalan ke ruangan yang dimaksud Call.

Call mengikuti pelayan caffe dari belakang. Call hari ini sengaja datang 7 menit lebih awal dari jadwal yang sudah diberikan Ben. Ia lebih suka menunggu dibandingkan datang terlambat.

Call lalu duduk di ruangan VIP caffe sembari menunggu Arka ia mengecek beberapa email yang masuk dan membalasnya. Call melirik jam yang berada di dinding pukul 14.13. Baiklah laki-laki itu terlambat.

Call membunuh rasa bosannya dengan berselfi ria dan memposting foto tersebut di media social miliknya. Ia segera menuliskan caption pada fotonya dengan tulisan “ Waiting for ...”

Hanya butuh beberapa detik foto tersebut sudah diserbu oleh beberapa orang yang menyukainya dan komentar. Call lalu membaca komentar yang diberikan oleh temannya.

@Mrs.Kia : Pergi Solo nih ceritanya.
@ Lolly22: Ciee.. Cally Waiting For Jodoh ni yee. Hehehe
@ BenjaminBen : Semoga sukses ya. Kabarin aku secepatnya Call.

Call membaca komentar-komentar berikutnya dan membalas satu-persatu komentar mereka.

@CallistaDiya : @Mrs.Kia Nasib nggak punya teman duet.Huhuhu Cepat pulang kalian berdua..  @Lolly22 Apaan sih Ly, jodoh aku bakalan datang juga nggak perlu dicari-cari pasti ada pemilik tulang rusuk ini. Oleh-oleh jangan lupa Ly. Thanks baju kemaren yaa. Suka banget. Hehehe @BenjaminBen Doain aku yaa. Sipp.

Marriage With Mr. Actor (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang