BAB 19

8.2K 569 49
                                    


" Arka, ada yang ingin kubicarakan berdua denganmu" Laura mencoba menahan Arka yang ingin berjalan ke ruangannya.

Arka diam tak bergeming.

" Kita harus bicara berdua Arka" Laura yang kembali berusaha untuk mengajak Arka.

" Kupikir tidak ada yang harus kita bicarakan" ujar Arka.

Laura memandangi sekitarnya Ian dan Ben masih sibuk mengobrol yang tak jauh dari mereka berdiri " Kita masih memiliki masalah yang belum selesai" kata Laura memelankan suaranya.

Arka menaikkan sebelah alisnya " Masalah? Kita tidak punya masalah sejak bertahun-tahun yang lalu" Arka yang ingin berjalan pergi tertahan oleh tangan Laura yang menahannya.

" Anggap saja aku yang memiliki masalah denganmu. Berikan aku 10 menit dari waktumu" .

"Lepaskan tanganmu dariku".

"Aku tidak akan seperti ini jika kau tidak mengabulkan permintaanku".

" Kau sama sekali tidak berubah" desis Arka.

"Aku..." Laura yang hendak mengatakan sesuatu terpotong oleh teriakan Ben.

" Callllll" panggil Ben saat melihat Call yang berjalan ke arah dimana ia dan Ian sedang berdiri tak jauh dari Arka dan Laura.

Arka yang dari tadi sudah malas berbicara dengan Laura mengalihkan perhatiannya kepada seseorang yang dipanggil Ben. Call berjalan sambil memengang sebuah gulungan kertas yang Arka yakini pasti adalah naskah film. Call tersenyum tipis saat Ben memanggilnya tetapi Arka dapat menangkap dengan jelas bahwa mata Call fokus ke arahnya.

Arka sudah berbulan-bulan menggenal Call, baru kali ini sorot mata Call menunjukkan keinginantahuan yang sangat besar akan dirinya. Arka hanya bisa membalas tatapan Call sambil menunggu gadis itu kemana tujuannya akan pergi.

" Perkenalkan dia adalah Animator yang berkerja sama dengan kita namanya Ian Hunter" Ben memperkenalkan Ian saat Call sudah berada bersama dengan mereka.

" Callista tapi cukup dipanggil dengan Call saja" Call dan Ian berjabat tangan.

Ian tersenyum " Hai senang berkenalan denganmu dan kau adalah sutradara wanita kedua yang bekerja sama denganku".

" Oh ya? Kuharap kita dapat bekerja sama dengan baik" kata Call dan melirik ke arah Arka.

Ian mengikuti arah pandang Call " Aku datang kemari bersama assistenku Laura. Kau pasti bingung melihat dia bersama aktormu".

Call masih berusaha bersikap santai " Dia assistenmu?" tanya Call.

Arka yang berdiri tak jauh dari Call, Ian dan Ben dapat mendengarkan pembicaraan mereka bertiga walaupun tidak begitu jelas.

" Yah. Cantik bukan? Padahal dia lebih cocok menjadi seorang model" gumam Ian.

" Oh" kata Call singkat.

" Aku baru mengetahui bahwa Arka dan Laura saling berteman. Jadi, kerja sama kita akan semakin mudah tentunya".

" Aku juga baru tahu kemarin malam Call" Ben yang ikut berkomentar.

Call mengangguk " Baguslah kalau begitu".

Arka ingin beranjak dari tempatnya menuju ruangannya tanpa mempedulikan Laura yang berada disampingnya.

"Wanita itu istrimukan?" kata Laura saat Arka akan melangkah.

Arka diam.

" Kau bahagia bersamanya?" tanya Laura menunggu pernyataan Arka.

Marriage With Mr. Actor (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang