BAB 8

9.3K 587 10
                                    

" Arka, saat aku mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobilmu bingkisan oleh-oleh untuk Call masih berada disana. Kau tidak jadi memberikan oleh-oleh itu kepada Call?" tanya Gilang heran yang duduk di kursi depan disebelah supir.

Arka yang duduk dibelakang lantas menjawab " Aku lupa" katanya singkat.

" Dalam waktu 2 hari lagi kalian akan menjadi suami istri. Kau memang keterlaluan Arka" Gilang yang kembali menceramahi Arka.

" Bukan salahku jika melupakannya. Kau memberiku jadwal yang sangat padat menjelang pernikahanku dengan Call. Sehingga membuatku tidak pernah berjumpa lagi dengan Call semenjak lamaran dan melupakan bingkisan itu" ujar Arka merasa benar.

" Jangan mencari alasan. Aku memberikan jadwalmu seperti itu untuk kebaikanmu juga. Aku harus memutar otak untuk mengatur semua jadwalmu karena pernikahanmu yang sangat mendadak dan tentu saja kau harus libur dalam beberapa hari untuk bulan madumu" kata Gilang tanpa jeda "Sebelum lamaran bukankah kau akan memberikan bingkisannya?" sambungnya lagi.

" Sudah kubilang aku lupa karena sesuatu hal" Arka yang mulai jenuh di omeli Gilang.

Arka melupakannya tidak sengaja. Padahal ia sudah berjanji akan memberikan sesuatu ke gadis itu apabila mereka bertemu nantinya setelah Arka pulang. Arka benar-benar lupa akan hal itu. Arka berniat memberikan bingkisan itu ketika mengantar Call pulang ke Apartementnya. Namun, semua rencananya gagal saat Call yang tiba-tiba di ajak Ben untuk berbicara berdua di luar. Ia merasa terganggu dengan sikap Ben yang seolah mengatakan bahwa Call adalah miliknya dan Arka mencuri Call dari sisinya.

Arka jadi kehilangan niatnya itu dan malah mengantar Call pulang ke rumah orang tuanya. Darimana Arka tahu tempat tinggal orang tua Call? Ia mengetahuinya karena sebelumnya Arka telah mencari segala informasi mengenai Call dan keluarganya.

Gilang menghela nafas panjang " Aku sudah membawanya lagi, kau bisa memberikan bingkisan itu setelah pembacaan naskah film nanti. Jangan melupakannya lagi" Gilang memperingatkan Arka.

" Oh ayolah, kau manajerku atau nenekku sih?" seru Arka.

Gilang yang tidak memperdulikan Arka kembali memberitahu jadwal Arka selanjutnya "Setelah pembacaan naskah. Kau dan Call harus melakukan fiting baju pengantin di butiknya Lolly teman Call".

"Hmmmm" komentar Arka.

" Setelah itu kau bebas" ujar Gilang.

" Antarkan mobilku di butik Lolly. Aku akan pulang sendiri dengan mobilku" pinta Arka.

" Baiklah" Ucap Gilang setuju.

⃝⃝⃝

Call sudah berada di dalam ruangan yang biasanya digunakan sebagai tempat rapat atau pembacaan naskah film. Para kru yang terlibat serta pemeran utama dan pemeran pembantu sudah berkumpul di ruangan. Call mengecek satu persatu para pemain filmnya. Hanya satu orang yang belum hadir.

Laki-laki itu belum terlihat datang. Assistennya sudah mengingatkan kembali jadwal pembacaan naskah film dengan manajer Arka, agar pria itu tidak lupa untuk datang hari ini. Semenjak acara lamaran Call dan Arka belum pernah bertemu kembali. Dalam waktu 2 hari lagi dia sudah akan menjadi istri Arka. Memikirkannya saja membuat kepala Call pusing terutama ucapan terakhir Arka padanya saat lamaran.

Waktu Arka masih ada 5 menit lagi sebelum pembacaan naskah dimulai. Call berharap agar Arka tidak terlambat dan memenuhi janjinya pada Call. Call duduk disamping penulis naskah dan Ben selaku produser. Sikap Ben padanya sudah mulai membaik dibandingkan dengan dulu. Bahkan, Ben selalu mengajaknya untuk pergi makan bersama. Call dan Ben tidak pernah membicarakan masalah pernikahan Call lagi. Mereka berteman seperti tidak ada masalah apapun.

Marriage With Mr. Actor (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang