Adeev
Pagi ini, UN ku yang kedua. Dan saat ini pelajaran program Ips. Memang tidak terlalu sulit, tapi aku tetap butuh penyemangat untuk menyemangati ujian ku ini.
Seharian kemarin ka Abdi benar - benar menemaniku dari pahi hingga malam, ka Abdi benar - benar perhatian. Dari memberiku sarapan pagi, menemani aku mengerjakan soal ujian, bahkan dia yang mengerjakan soal ujianku, lalu mengingatkanku minum obat, sampai menemaniku tidur.
Sebenarnya semalam aku ingin sekali tidur di pelukannya, yaa seperti film - film korea gitu. Tapi, yaa itu gak mungkin, mana mau dia meluk bocah ingusan kek gue.
Pagi ini rumah sakit sangatlah sepi, yaa termasuk kamar ini. Tak ada satupun orang yang menemaniku. Biasanya Mr. Ice (Abdi) itu selalu ada, nah sekarang tumben tuh patung gaada. Bahkan pulang pun dia tidak membertitahuku, mungkin sewaktu aku masih tidur ia pergi.
Tok.. Tok.. Tok..
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Jawabku.
Dan satu, dua, tiga..
"Hah Mr. Bahir..." Batinku.
Kenapa harus dia lagi yang jadi pengawasku. Sumpah aku ga ikhlas melihat ini, so dia guru paling killer, bahkan anak senakal apapun gak akan pernah berani ngelawa tuh guru.
"Adeev, bagaimana keadaanmu hari ini?"
Ucapan itu membuatku kaget, dan Mr. Bahir berhasil menyadarkanku dari lamunan.
"Eh.. Ba baaik pak, alhamdulillah sudah agak mendingan." Ucapku gugup.
"Yasudah, sekarang pelajaran pertama sociology, ini soalnya dan kerjakanlah dengan benar." Ucap Mr. Bahir sambil memberikanku soal dan lembar jawaban.
"Ka Abdi, kamu kemana sih, aku butuh kamu buat ngusir ini guru." Batinku.
"Bismillah." Akupun segera mencoba untuk mengerjakan soal ini.
Happy reading☺️
Jangan lupa vote dan comment nyaa☺️😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Husband
Teen Fiction#250 dalam Teen Fiction (21072017) #285 dalam Teen Fiction (18072017) #544 dalam Teen Fiction (17072017) Cinta tidak seindah apa kata mereka. Dicintai oleh orang yang kita cintai, sangat kecil harapannya. Karena sampai kapanpun kita tidak akan bisa...
