#15 National exam

5.6K 228 0
                                    

Pagi ini, semua pelajar tingkat akhir di Indonesia sedang melaksanakan Ujian Nasional di sekolahnya masing masing, kecuali Adeev.
Adeev mengerjakan soal UN di atas brangkar dengan ditemani Abdi.
Ya cuma Abdi.

Walaupun Abdi pintar tapi Abdi sama sekali tidak membantu Adeev mengerjakan soal soal ujiannya.

Bisa saja Abdi membantu Adeev mengerjakan soal ujiannya.
Abdi berfikir agar hasil Adeev ujian itu murni hasil dari kerja kerasnya selama ini.

Adeev

Ihh pusing banget sih, siapa sih yang bikin ini soal, argh bikin pala gua hampir petjah😭

Kenapa sih si om om itu kagak bantuin gue, menurut gua sih di pintar. So kalo dia ga pinter dia ga mungkin jadi CEO.

"Om"
"Hah? Please refeat !"
"Om" ucapku polos.
"Gue masih mudaa, oon !"
"Hah oon? Siapa yang oon?" Tanyaku polos.
"Lu yang oon."
"Hih."
"Iyalah oon, soal kayak gitu lama banget ngerjain nya."
"Yaudah nih kerjain sama lu." Ucapku sambil memberikan soal padanya.
"Hih malas banget." Ucapnya menyebalkan.
"Kalo tau gini, males banget ditemenin sama lu, lebih baik gue ditemenin sama pak Bahir." Umpatku.
"Hah kau bilang apa?"
"Tidak." Jawabku singkat.
"Apa kau yakin, ingin di temani oleh guru killer itu? Yasudah akan ku panggil dia untuk menjadi pengawas ujianmu."
Ucapnya yang langsung pergi menuju pintu.
"Stop!!!!!"
"Kenapa?" Tanyanya.
"Please, jangan." Rengekku.

Flashback
Pagi itu pak Bahir datang ke rumah sakit tempatku di rawat.

"What? Mr Bahir?" Ucapku melihat Mr Bahir memasuki kamarku.

"Kak ? Hey kak Abdi?" Ucapku.
"Apa? Mengapa kau pucat?."
"Look ! Mr Bahir." Ucapku.
"Kenapa Mr Bahir?" Tanyanya.
"Apa dia yang akan mengawasiku?"
"Ya dia akan mengawasimu." Jawabnya.
"Aku tidak mau di awasi Mr Bahir. Please aku gak mau, dia galak ." Ucapku merengek.
"Yasudah." Jawabnya singkat.

"Mr Bahir?" Ucap kak Abdi.
"Iya sir."
"Orang tua Adeev meminta saya untuk selalu menemani Adeev. Jadi saya ingin, agar saya saja yang mengawasi Adeev. Untuk Mr Bahir, silahkan kembali ke sekolah, awasi anak anak yang lain."
"Baik sir, kalau begitu ini soalnya. Saya akan kembali ke sekolah."

Akhirnya pak Bahir tidak jadi menjadi pengawasku. Pak Bahir pun meninggalkanku dengan kak Abdi.

"Kak?"
"Apa?" Ucapnya sambil mendekatiku.

Flashback off

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang