#30 Menantu idaman

4.5K 180 3
                                    

Adeev

Karena terlalu senang menerima kabar itu, sampai aku lupa tidak membalas lagi pesan darinya.
Sambil menunggunya, aku pun terus memainkan hand phone untuk menghilangkan rasa jenuh menunggunya.
Dan tidak terasa sudah 1 jam aku menunggu Kakak tua itu.

"Deev !"
"Apa mah?" Jawabku.
"Ada kak Abdi nih, ayok cepat keluar." Ucap mama dari luar pintu.

"Wah, dia memang benar-benar datang, aku harus bagaimana?" Batinku.

"Iya bentar ma." Jawabku.

Akupun mencoba untuk berdiri dan keluar kamar untuk menemuinya.
Namun pintu kamar sudah terbuka, dan saat kulihat pintu itu terbuka.

"Degh."

"Sudah-sudah kamu tak usah bergerak, aku saja yang kesitu."

Sumpah, mimpi apa gua semalem. Duh ya Allah pangeran is coming.

"Mmm iya kak." Ucapku.

Dan dia pun menghampiriku.

"Bagaimana?" Tanyanya.
"Bagaimana apanya?" Tanyaku bingung.
"Keadaanmu ." Jawabnya.
"Ohh, lihatlah sendiri. Aku baik-baik saja kan." Jawabku.

Aku ingin sekali menanyakan mengapa dia menemuiku. Secara diakan cape baru pulang dari Jepang. Kalau tidak ada perasaan apa-apa dia tidak mungkin menemuiku, dia kan orang sibuk. Tidak mungkin meluangkan waktu hanya untuk menjengukku, apalagi dia tidak punya tanggung jawab apapun dalam kecelakaan ini, tapi dia malah bertanggung jawab penuh atas kecelakaan ini.

Aku ingin bertanya tentang itu, tapi aku malu. Mungkin aku saja yang baper. Tidak mungkin orang setampan dan semapan dia jatuh cinta kepada anak kecil sepertiku.

"Hey."
"Hah apa?."
"Kok melamun sih?" Tanyanya.
"Hah, enggk kok." Jawabku.

1 menit

Kulihat lagi ponsel

2 menit

Diam...

3 menit...

Diam..

4 menit...

Diam..

5 menit...

"Deev" "kak" ucap kami bebarengan .

"Argh sinetron bangetss dahh" batinku.

"Apa ka?" Ucapku.
"Jalan-jalan yuk." Ucapnya.
"Kemana? Aku belum sarapan." Jawabku.
"Terserah kamu aja." Jawabnya.

"Ini orang kenapa sih kaku banget, mana tuh tangan ga bisa diem. Salting banget sih tuh orang." Batinku.

"Awww sakit."
"Eh maaf maaf." Ucapnya bener-bener salting itu orang . Sampe ga sengaja megang luka di kaki ku.

"Mana yang sakitnya? Ini?." Ucapnya sambil mengelus - elus kakiku.

"Duh Tuhan tampan sekali orang ini." Batinku.

"Ehem.., maaf mengganggu . Sarapan nya sudah siap ."

"Eh ibu, ayok Deev kita sarapan dulu."

" ini kan rumah ku, kok jadi kakak sih yang memeprsilahkan ku untuk sarapan."

"Udah jangan banyak bicara, ayok sini aku gendong." Jawabnya.

"Argh kak, aku takut. Turunin kak, aku bisa jalan sendiri kok. Aaaaa kak."

"Diam, ini hukuman untukmu." Ucapnya.
"Hukuman apa? Aku kan tidak melakukan apa-apa."
"Tadi kamu sudah buatku salting." Jawabnya.
"Hih salah sendiri. Kenapa salting."

Hingga akhirnya sampailah kami di meja makan. Setelah aku duduk.

"Terimakasih." Ucapku.

Mama pun datang membawa lauk yang tersisa di dapur.

"Ayok silahkan nak Abdi."
"Terimakasih mah."

"Kak Abdi manggil mama, huu bener-bener calon menantu idaman sekali sih hehe." Batinku.

Kami pun sarapan bersama.

"Akankah, suatu saat nanti. Semua ini terulang kembali, namun dengan status kita yang berbeda,kak?" Batinku.

Sampe sini dulu ya, nanti update lagi.
Jangan lupa vote dan comment nyaa yaa😊😊
Terimakasih.

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang