#31 Tidak ada yang tidak mungkin

4.4K 162 3
                                    

Setelah selesai sarapan, Abdi meminta izin kepada Firza dan Farah untuk mengajak Adeev keluar .

"Yasudah bu, pak saya pamit ya." Ucap Abdi sambil cium tangan Faiz dan Farah.

"Iya hati-hati nak Abdi, jagain Adeev ya nak." Ucap Farah kepada Abdi

"Mah, yah Adeev pergi dulu yaa." Pamit Adeev kepada orangtuanya.

"Iyaa, ciye kesampaian juga ya jalan bareng cowok idamanmu itu. Ehemm." Bisik Farah kepada putrinya.

"Assalamualaikum" ucap Adeev bebarengan.

"Argh sinetron lagi dah." Batin Adeev.

"Waalaikumsalam, semoga saja memang Abdi yang menjadi menantu kita." Ucap Farah kepada Faiz.

" iyaa Aamiin. Tapi kita jangan terlalu berharap mah, kita itu beda sama nak Abdi. Kita hanya orang biasa. Mana mau sama kita, yang hanya bawahannya." Jawab Faiz .

"Selama ada Allah, tidak ada yang tidak mungkin yah. Dan mama berharap kalo nak Abdi yang akan menjadi menantu kita. " jawab Farah keukeuh.

"Iya mah, tapi nak Abdi itu orangnya baik, ramah, dewasa, tidak sombong . Tapi, apa pantas anak kita yang manja itu menjadi pendampingnya. Ingat loh anak kita itu masih manja." Ucap Faiz.

"Iya dah terserah ayah aja ah, udah ah mamah mau beres-beres rumah lagi." Jawab Farah kesal.

Farah dan Faiz pun memasuki rumahnya dan kembali melakukan aktivitasnya.

"Mau dibawa kemana ya?." Batin Adeev.

"Deev?" Tanya Abdi.

"Hah apa kak?" Jawab Adeev.

"Kamu kok diem aja sih? Kamu kan bawel biasanya." Ucapnya.

"Ih bawel? So tau banget kakak. Aku ga bawel kok." Jawab Adeev kesal .

"Yaudah sih itu bibir gausah di manyun-manyunin gitu dong."

"Apa sih kak, gausah ngejek dong. Males deh." Ucap Adeev kesal.

"Tumben banget sih, ini orang jadi bawel. Biasanya dia kan diem, cuek, dingin." Batin Adeev.

"Tapi gapapa sih, jadinya kan kita bisa mulai pendekatan. Hih apa sih, mulai deh kegeeran." Batin Adeev.

Setelah itu, Abdi pun fokus lagi mengendarai mobil. Entahlah Adeev tak tau arah mobil ini. Tapi, terserahlah Adeev merasa merasa bahagia bisa berduaan dengan Abdi.

Abdi sedang fokus mengendarai mobilnya, Adeev merasa nyaman memandang wajah Abdi.

"Heh, udah puas kamu liatin aku ? Baru tau ya kalo di sebelahmu ada pangeran tampan?." Goda Abdi.

"Ih siapa yang lagi liatin kamu. Geer banget sih. Orang aku lagi liat pemandangan kok." Jawab Adeev mengelak.

"Yakin ?"

"Iya." Jawab Adeev singkat.

"Hahaha kamu lucu ya kalo lagi marah." Ucap Abdi .

"Udah ah aku ngantuk." Ucap Adeev sambil mencari posisi enak untuk tidur.

Abdi terus tertawa melihat tingkah laku Adeev, tak terasa Adeev pun mulai beranjak ke dunia mimpi.

"Adeev benar-benar bisa buatku nyaman berada di dekatnya. Ya Allah, aku harap dialah wanita yang Kau pilihkan untuk mendampingiku." Batin Abdi sambil terus tersenyum memandangi Adeev yang sedang tertidur.

"Tidak butuh waktu yang lama untuk aku jatuh cinta padanya. " ucap Abdi sambil mengelus puncak kepala Adeev.

maaaf ya, masih pemula. Semoga kalian ga bosen bacanya.😊
Terimakasih pembaca setiaku😊
Jangan lupa vote dan comment nya.

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang