#36 My heart is broken

8.1K 220 9
                                    

Untuk bisa bahagia, terkadang kita sering melupakan. Bahwa luka adalah proses menuju bahagia.

"Mah!" Ucap Abdi kesal.

"Kamu kenapa Justin?" Tanya Talia.

"Siapa yang akan menikah dengan Vanessa? Aku membawa Adeev  supaya mama tau kalo Adeev lebih baik dari Vanessa. Lagian aku ga minta untuk mama menikahkan aku dengan Vanessa. Selama ini Vanessa sudah mencuci otak mama."

"Tapi, kamu gak pantes menikah dengan dia. Dia masih bocah, mana bisa dia menjaga kamu. Kamu itu tampan, mapan masa kamu cuma dapetin kek dia aja. Mama tau yang terbaik buat kamu, dan Vanessa lah orangnya." Bentak Talia di depan Adeev.

"Maaf tante, Adeev pamit. Terimakasih untuk semuanya." Ucap Adeev sopan dan langsung meninggalkan Abdi dan Talia.

"Suatu saat nanti mama akan tau siapa yang terbaik untuk aku." Ucap Abdi yang lansung meninggalkan Talia.

Adeev terus berlari keluar, dia hanya bisa menangis mendengar ucapan Talia.
Terkadang Adeev sadar, kalau peekataan Talia itu benar.

"Deev tunggu!" Teriak Abdi sambil mengejar Adeev.

Sesampainya di gerbang rumah Abdi, Adeev terdiam karena Adeev tak bisa membuka gerbangnya.

"Pa tolong buka gerbangnya pak." Ucap Adeev memohon pada Scurity.

"Baik neng ." Jawab scurity

"Pak Salim, jangan biarkan wanita itu pergi. Biarkan saja gerbangnya tertutup." Teriak Abdi yang berlari menuju Adeev.

"Aku mohon pak, tolong buka gerbangnya." Ucap Adeev memohon pada scurity.

"Maaf neng, saya takut dipecat oleh nak Abdi. Maaf sekali neng." Jawab scurity itu.

"Adeev." Ucap Abdi memegang tangan Adeev.

"Pulanglah denganku."

"Tidak kak, aku bisa pulang sendiri."

"Ayolah, ini udah malam Deev."

"Biarin kak, aku pulang bisa sendiri . Kakak temenin aja mama."

"yasudah, pak biarkan saja gerbangnya tertutup." Ucap Abdi pada Salim.

Abdi pun kembali menuju rumah itu, dan ternyata Abdi memasuki mobil mewahnya itu.

"Ayok naik !" Ucap Abdi dari dalam mobil.

"Gamau kak, aku mau pulang sendiri."

Abdi pun keluar dari mobil dan langsung menghampiri Adeev.

"Sepertinya kamu harus aku gendong biar masuk ke dalam mobil." Ucap Abdi memegang tangan Adeev.

"Gausah! Iya iya aku naik mobil." Ucap Adeev takut.

Adeev pun langsung menaiki mobil Abdi.

Hanya hening yang menemani mereka di mobil.
tanpa suara, tanpa kata sedikit pun yang terucap dari bibir mereka.
Mereka saling memendam kesakitanya masing-masing.

"Sudah disini saja kak." Pinta Adeev .
"Ini lumayan masih jauh." Jawab Abdi.
"jangan paksa aku lagi !" Bentak Adeev.
"Yasudah, tapi ingat aku akan membuktikan padamu . Semua perkataanku itu benar, termasuk aku yang mencintaimu." Ucap Abdi.
"Sudah bicaranya?" Ucap Adeev sambil membuka pintu mobil .
Adeev pun mulai turun dari mobil mewah itu.

"Tunggu!"  Ucap Abdi, sebelum Adeev menutup pintu mobil itu.
"Ikuti saja alurnya." Ucap Abdi.

Adeev pun langsung menutup pintu mobil, dan malah terdiam memikirkan ucapan terakhir Abdi.

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang