Sewaktu Adeev mengantarkan makan untuk ayahnya Adeev bertemu dengan Abdi di kantornya. Sehingga mereka bertiga makan siag bersama, ini kali kedua Adeev bisa makam bersama dengan Abdi.
Abdi mengatarkan Adeev pulang.
"Deev hari ini kamu makan malam di rumahku ya?" Ucap Abdi.
"Berdua?" Tanya Adeev.
"Maksudku rumah mamahku. Aku ingin mama mengenalmu."
"Ohh iya bisa, Jam berapa ?"
"Ba'da isya."
"Ohh iya."
"Nanti kakak jemput ."
Adeev hanya mengangguk saja, pertanda ia mau makan malam bersama.
Tidak lama mereka pun sampai di rumah Adeev.
"Terimakasih kak." Ucap Adeev.
"Iya, yasudah aku pergi dulu ya." Pamit Abdi.
"Hati-hati."
Abdi pun hanya menjawab dengan senyuman saja.
"Assalamualaikum." Ucap Adeev sambil memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam, pulang sama siapa kamu? Sepertinya ada suara mobil?" Tanya Farah.
"Sama kak Abdi. Tadi aku makan bareng kak Abdi loh mah. Berasa udah kayak keluarga." Sahut Adeev girang.
"Inget apa kata ayahmu." Jawab Farah mengingatkan agar Adeev tidak terlalu terbawa suasana. Dan berharap lebih kepada Abdi.
"Iya mah,oh iya . Malam ini kak Abdi akan memperkenalkanku kepada mamanya. Aku malu mah." Kata Adeev.
"Ingat ! Tetap jadi diri kamu yang sesungguhnya, agar orangpun menyukai sifat kamu yang sebenarnya. Jangan pernah berpura-pura jadi orang lain." Ucap Farah mengingatkan.
"Iya mah, nanti tolong mama siapkan ya . Baju yang harus Adeev pakai."
"Iya siap, kamu sudah dzuhur belum?" Tanya Farah.
"Sudah mah." Jawab Adeev.
"Yaudah sekarang kamu istirahat. Nanti ashar mama bangunin kamu."
"Okay ma, terimakasih untuk setiap pelajaran yang mama berikan kepadaku." Ucap Adeev.
Farah pun hanya mengusah menepuk bahu Adeev saja.
Adeev pun bergegas menuju kamar untuk beristirahat. Karena dari pahi Adeev sudah cukup lelah karena telah mengerjakan pekerjaan rumah bersama mamanya.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 16.00 .
"Deev, bangun ! Shalat ashar dulu Deev. Udah sore !" Teriak Farah membangunkan Adeev.
"Deev ayok bangun, udah sore . Deev ada kak Abdi nih."
"Hah ka Abdi, apa ini udah isya ?" Ucap Adeev kaget.
Tanpa melihat jam, Adeev langsung keluar kamar.
"Mana ka Abdi mah?" Tanya Adeev girang.
"Abdi, Abdi mulu fikiranmu. Sana shalat ashar, liat noh ! Udah jam 4."
"Yeeh mamah, kirain kak Abdi dateng." Ucap Adeev dan bruk....
Adeev menjatuhkan tubuhnya di sofa.
"Adeeevv.... bangun cepet udah sore." Teriak Farah.
"Iya mah iya." Adeev kesal karena dibohongi Farah.
"Mah, ini hari apa sih?" Tanya Adeeb sebelum ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Husband
Teen Fiction#250 dalam Teen Fiction (21072017) #285 dalam Teen Fiction (18072017) #544 dalam Teen Fiction (17072017) Cinta tidak seindah apa kata mereka. Dicintai oleh orang yang kita cintai, sangat kecil harapannya. Karena sampai kapanpun kita tidak akan bisa...
