#27 Deceit

5.4K 207 6
                                    

Author
Sehari setelah selesai ujian Adeev sudah di izinkan untuk kembali ke rumah.
Adeev bisa pulang, di Karenakan Abdi sudah menghubungi pihak Rumah sakit untuk mengizinkan Adeev pulang, dan Abdi pun menghubungi Firza untuk membawa Adeev kembali ke rumah.
Sedangkan Abdi saat ini sudah pulang ke tanah air. Kemarin malam merupakan hari terakhir Abdi bertemu dengan Vanessa. Sedikit merasa lega karena setelah bertemu Vanessa, Abdi merasa risih karena Vanessa selalu menghampiri Abdi, dan meminta Abdi untuk selalu menemaninya. Hampir setiap hari Vanessa memanfaatkan waktu untuk menarik perhatian Abdi kembali.
Seperti Vanessa sering meminta Abdi untuk menemaninya makan, dan Abdi harus mengikuti kemauannya, karena jika tidak diikuti Vanessa akan mengadu kepada mamanya. Dan mama Abdi akan langsung menghubungi Abdi untuk mengikuti semua keinginan Vanessa. Sedangkan Abdi tidak bisa menolak mama nya.

Abdi

Selama perjalanan menuju Jepang, Aku selalu memikirkan apa yang akan mama katakan sepulangnya aku dari Jepang. Pastinya mama tau kalo selama di Jepang Aku selalu bersama Vanessa.

Flashback
Tak bisa dipungkiri kalau Aku sebenarnya memang merindukan Vanessa, karena selama kepergian Vanessa. Aku terus menerus mencari Vanessa, karena aku mencintai Vanessa. Selama sekolah dulu, aku benar benar menaruh harapan kepada Vanessa.
Vanessa adalah wanita yang mengagumkan bagiku , wanita yang kuat, tangguh dan cantik pula.
Sampai tiga tahun lamanya aku mencari keberadaan Vanessa.
Setelah tiga tahun aku mencari Vanessa, dan setelah sekian banyak orang suruhanku untuk mencari Vanessa justru aku sendirilah yang menemukan Vanessa.
Setelah lulus SMA, aku mendapatkan beasiswa di Stanford University di California, Amerika Serikat.
Di usia yang ke 17 tahun aku sudah mendapatkan beasiswa di Stanford Business University . Selama aku kuliah aku juga bekerja di perusahaan ayahku, untuk membiayai hidupku selama disana. Aku hanya ingin membuat diriku bangga, karena aku dapat kuliah dengan biaya hasil kerja kerasku . Dan di tempatku kuliah tanpa sengaja aku menemui Vanessa. Aku benar benar merasa bahagia, karena aku telah menemukan pujaan hati yang selama ini aku cari. Dan kami pun menjalin hubungan, kami sangatlah berbahagia. Hingga tahun pertama kami menjalin hubungan, kami tetap menjadi pasangan yang romantis, dan bahagia. Di setiap bulannya uangku selalu di potong untuk keperluan Vanessa, sekitar Rp. 500.000.000 belum mobil mewah yang khusus aku berikan untuk Vanessa, belum alat make up, dan baju mewah di setiap bulannya. Dan bagiku itu bukanlah apa-apa.Hingga tahun kedua hubungan kami masih baik baik saja. Tak ada yang bisa mengganggu hubungan ini, karena aku yakin, karena aku bisa membahagiakannya dan aku yakin Vanessa sangatlah setia. Hingga tahun ketiga hubungan kami, kami masih baik baik saja, tak ada sesuatu yang mencurigakan. Dan saat itu aku sudah berjanji pada diriku sendiri saat ulang tahunku yang ke 19, aku akan melamar Vanessa dan akan langsung menikahi Vanessa. Tanggal 22 Februari, tepat sehari sebelum ulang tahunku.
Aku sudah menyiapkan cincin untuk Vanessa. Dan aku sudah membuat janji dengan Vanessa untuk bertemu di salah satu restaurant mewah yang ada disana, dan jangan salah, aku menggunakan uangku sendiri untuk menyiapkan tempat mewah itu.
Saat itu, aku benar benar tidak sabar menanti hari yang paling bahagia menurutku.
Hingga akhirnya pada tanggal 23 Februari, aku meminta orang untuk mengantarkan dress, peralatan make up, dan heels ke apartemen milik Vanessa. Dan tidak lupa aku meminta orang suruhanku untuk menjemput Vanessa dengan menggunakan salah satu mobil mewahku. Dan tepat pukul tujuh malam, Vanessa datang menemuiku. Mungkin Vanessa akan terkejut melihat decoran restaurant yang sangat mewah ini. Karena sebelumnya aku tak pernah membicarakan tentang hari lamaran ini.
"Justin, ini mewah sekali" ucapnya.

"Ini semua untukmu, untuk dinner kita." Jawabku.

Vanessa mengelilingi ruangan mewah itu, sambil terkagum-kagum melihatnya. Kemudian Vanessa mendekatiku, dia memegang bahuku dari belakang. Aku pun langsung menghadap kepadanya.

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang