#19 Maaf gadis kecil

5.1K 239 0
                                    

Abdi
Hari ini hari kedua Adeev melaksanakan UN, setauku hari ini pelajaran Sociology, geography dan ekonomi. Tapi di hari kedua ini aku belum ke rumahsakit dan Adeev pun sama sekali tidak memberiku kabar.
Seharian kemarin aku memang menemani Adeev bahkan aku menyempatkan untuk menginap menemani Adeev, karena di kantor memang sedang banyak pekerjaan sehingga ayahnya tak bisa menemani Adeev, awalnya pak Firza memang melarangku untuk menginap, tapi aku tak tega melihat Adeev sendirian lagipula Adeev juga tak meminta aku untuk menginap tapi itu memang keinginanku untuk menginap dan menemani Adeev.

Namun pagi ini aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku, banyak client yang meminta meeting hari ini.
Demi perusahaanku, setelah subuh tadi aku pergi meninggalkan Adeev sendirian di rumahsakit, tapi aku tidak diam aku juga meminta agar dokter dan suster benar benar harus selalu ada di kamar Adeev.

Sengaja aku meminta pak Amir, supirku untuk membeli makanan ringan sebanyak mungkin untuk Adeev aku tak ingin Adeev kelaparan di rumahsakit, karena satauku Adeev tidak akan makan, makanan dari rumahsakit.

"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Silahkan masuk."
Jawabku.
"Maaf sir, hari ini anda harus menemui client penting di Jepgang." Ucap Remi.
Aku mempertimbangkan ucapan Remi, karena di dalam pikiranku, hari ini aku ingin menemui Adeev. Tapi, client ini lebih penting dari Adeev, toh anak itu bukan siapa siapa aku. Mengapa aku harus selalu menemuinya.
"Yasudah atur saja waktu keberangkatanku." Ucapku.
"Sudah sir, maaf saat ini juga anda harus segera berangkat. Karena meeting dimulai pukul tujuh malam, karena client juga ingin makan malam bersama anda." Ucap Remi.
"Yasudah saya akan bersiap-siap." Ucapku.
"Okay sir, hubungi saja apabila anda sudah siap." Ucap Remi yang langsung pamit keluar ruangan.

Setelah Remi keluar dari ruanganku, aku sempat berpikir untuk menghubungi gadis kecil itu.

"Maafkan aku gadis kecil, hari ini aku tak bisa menemanimu, karena ada yang lebih penting darimu. Karena pekerjaanku juga lebih penting dan itu semua untukmu." Ucapku dalam hati.

Jangan lupa vote dan comment nya😍😍

My Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang