Abdi tertidur di sofa yang ada di ruangan rawat itu. Sedangkan Adeev juga sedang tidur di atas brangkar.
Tok.. Tok..
Mendengar suara ketukan pintu Abdi pun terbangun dari tidurnya, dan langsung membukakan pintu.
"Assalamualaikum"
"Waalaikunsalam" jawab Abdi.
"Maaf sir, ini Bp. Firza." Ujar Remi.
"Maaf sir bagaimana keadaan anak saya?" Ucap Firza.
"Tidak terlalu parah, dia hanya butuh istirahat saja. Silahkan masuk." Ucap Abdi kepada Firza.
Firza pun melihat keadaan anaknya yang sedang beristirahat.
"Terimakasih sir, telah menolong anak saya."
"Maaf sir, mengapa sir bisa mengetahui anak saya?" Ucap Firza.
"Saya tak sengaja menabrak anak Bp waktu di kantin, maka dari itu saat di jalan saya melihat kecelakaan dan itu anak Bp, langsung saja saya bawa ke sini."
"Sekali lagi terimakasih sir, tetapi Adeev harus segera pulang."
"Mengapa pak?"
"Lusa dia harus mengikuti Ujian Nasional."
"Tidak pak, nanti biar saya kesekolah nya untuk meminta untuk Adeev mengerjakan UN di rumah sakit."
"Tidak sir, itu akan membuat anda repot. Ini sudah cukup membuat anda repot, jadi saya tidak ingin membuat sir repot lagi." Ucap Firza.
"Tak apa pak, oh ya Bp tak usah memanggil sir. Panggil saja Abdi karena menurut saya Bp lah yang lebih tua dari saya dan saya yang harus hormat kepada Bp. Yasudah aku pamit pulang dulu ya pak." Ucap Abdi pamit untuk pulang.
Abdi pun segera menjalankan sport hitamnya.
Sesampainya di rumah, Abdi pun langsung masuk menuju kamarnya yang ada di lantai atas rumah orang tuanya.
"Justin.."
"Apa mah?" Jawab Abdi yang akan menaiki tangga.
"Tidak nak, yasudah kau mandi dulu saja setelah itu turunlah untuk makan malam bersama."
"Iya mah." Jawab Abdi singkat.
Abdi pun melanjutkan menaiki satu persatu tangga menuju kamarnya.
Setiba di kamar Abdi langsung menjatuhkan diri ke kasur king size nya.
"Huh capek banget hari ini." Ucap Abdi.
Abdi pun segera bangun dan melangkah menuju kamar mandi untuk sekedar membersihkan diri.
Setelah selesai mandi dan memakai baju, Abdi segera keluar kamar menuju ruang makan, karena mamahnya sudah menunggu ia di ruang makan.
Terimakasih😍
Baca terus yaa sampe akhir.☺️😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Husband
أدب المراهقين#250 dalam Teen Fiction (21072017) #285 dalam Teen Fiction (18072017) #544 dalam Teen Fiction (17072017) Cinta tidak seindah apa kata mereka. Dicintai oleh orang yang kita cintai, sangat kecil harapannya. Karena sampai kapanpun kita tidak akan bisa...
