Mute - 16

5.7K 697 114
                                    


Rivaille membereskan tanda tangan terakhirnya pada pukul 6 sore , setelah selesai berkutat dengan beberapa dokumen miliknya , kemudian ia mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang . lama rivaille menunggu jawaban dari seberang namun tak juga ada yang mengangkatnya. Rivaille mengambil jas hitam , ponsel dan kunci mobilnya kemudian turun dari kantornya yang masih terisi beberapa pegawai .

Rivaille menyusuri jalanan Tokyo yang sudah terlihat gelap , lampu lampu dari masing masing toko mulai menyala satu demi satu

SEEETT !

Rivaille mengerinyitkan keningnya saat melihat toko bunga ayahnya yang sekarang dikelola oleh Eren kini sudah tutup , Rivaille memutar balik mobilnya dan mulai berjalan pelan sepanjang perjalanan Tokyo .

Matanya mengerinyit saat melihat orang yang di kenalinya sedang berjalan mengendap endap di balik semak semak , Rivaille membuka kaca mobilnya .

" heh ! mata empat , apa yang sedang kau la-hmmppp!!!! "

" berisik Cebol !! Ck ,"

CKLEK !

Rivaille menatap gadis jejadian yang kini duduk di sampingnya tidak percaya .

" Apa yang sedang kau lakukan –"

" Rivaille ! Rivaille cepat ikuti Eren cepat cepat !!! "

Rivaille menatap telunjuk hanji yang mengarah ke dapan , tepat pada seorang remaja yang tengah mendorong sepeda ontelnya dengan menundukkan wajahnya . Rivaille menatap Baju Eren yang terlihat sedikit lusuh kemudian beralih pada sepeda yang di bawa Eren kini terlihat sedikit rusak karena rantai yang sepertinya sudah putus .

" hei ! Ada apa dengan penampilannya ?"

" itulah !! semua gara-gara tunangan brengsekmu ! nixel "

" Hei !! dia bukan tunanganku lagi . aku bahkan tidak sudi menyebut namanya "

" ya terserah kau , sejak awal aku memang sudah merasakan nixel sedang merencanakan banyak hal jahat untuk Eren – "

" Tunggu ! jtolong jelaskan padaku dengan detil "

.

.

.

.

Eren melangkahkan kakinya sedikit demi sedikit , tubuhnya yang seharusnya sudah mulai pulih kembali terasa nyeri .

Kembali Eren mengingat saat ia sedang menutup toko Kenny di jam 5 sore itu tiba-tiba seseorang menarik kerahnya . wajah si penarik tertutupi oleh jaket dan masker hitam kemudian membantingnya ke tanah dan menginjak perut kemudian beralih ke dagu membuat Eren kembali merasakan sakit yang luar biasa di dagunya .

Kedua pria dengan masker wajahnya itu tertawa keras kemudian berlari meninggalkan Eren , Eren yang sudah merasa lelah tanpa mau ambil pusing berjalan menuju tempat di mana sepeda miliknya di simpan namun kini kondisi sepedanya rusak dengan rantai yang terputus dan jadilah ia berjalan dengan mendorong sepedanya yang rusak .

Eren menghentikan langkahnya sejenak untuk menarik nafas perlahan kemudian kembali berjalan

' Perasaanku tidak Enak . ya tuhan lindungi aku '

Eren bergumam di dalam hati saat merasakan hatinya yang tiba-tiba merasa gelisah entah bagaimana . Eren sedikit enggan melewati halte di hadapannya , karena tempat itulah ia bertemu dengan nixel , baru saja Eren memikirkan nixel dan benar saja orang tersebut muncul dan sedang duduk dan tersenyum di sebuah bangku panjang Halte . Eren menelan ludahnya dengan susah payah , namun dilangkahkan juga kakinya menuju halte

Remember This Is Quite Love [4] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang