Mute - 18

5.8K 709 43
                                    


' aku harus ke mana !! '

SEET !!

Eren menatap sebuah uluran tangan di hadapan wajahnya . Eren mendongak melihat siapa yang kini tengah mengulurkan tangannya dan memayungi tubuhnya . hatinya mencelos saat melihat siapa yang kini berada di hadapannya .

' Apa ini mimpi ? apa aku berhalusinasi karena Demam yang mulai kurasakan .'

Sebuah senyum menghiasi wajah seseorang yang tengah memayungi Eren saat ini .

.

.

.

Eren masih mendongakan wajahnya melihat sang pemilik Tangan yang masih diulurkan di hadapanya .

" kau bisa sakit . ayo masuk "

Eren menerima uluran tangan itu , kemudian di bawanya masuk ke dalam mobil sport hitam .

' Terima kasih Rivaille ...'

Rivaille tersenyum dan mulai melajukan mobilnya menembus derasnya hujan dan kilat yang saling menyambar .

Rivaille membawa Eren menuju kediamannya di kanto , di sebuah Perumahan Elite di daerah kanto . Sepanjang perjalanan Rivaille hanya diam begitupun dengan Eren hingga setengah jam kemudian sampailah keduanya di kediaman pemuda raven tersebut .

Eren Pov

Aku terkejut saat melihat sir rivaille yang mengulurkan tangannya padaku saat itu , dan jangan lupakan senyumnya yang sedikit ' berbeda ' namun dapat aku akui bahwa aku menyukainya .

Aku di bawa oleh sir rivaille ke daerah kanto , entah ia ingin membawaku ke mana saat ini . mobil terhenti di sebuah rumah dengan gerbang yang lebar dan tinggi , seorang security membukakan gerbangnya untuk dapat di lalui sir rivaille

" naa~ Eren , selamat datang di rumah ku "

Aku membulatkan mataku saat melihat isi dari rumah tersebut , ruang tamu nya sangat besar luar biasa kemudian dapat aku lihat ada sebuah tangga besar yang melingkar di tengah ruangan tersebut . Rivaille yang membawa tas milikku menarikku menuju lantai atas .

Aku memegang ukiran ukiran unik yang terukir di sepanjang Tangga yang kini aku pijaki

" ini . ini kamarmu mulai saat ini , maaf sedikit berantakan karena sudah lama tidak ada yang menempatinya . kau bisa rapihkan sendiri kan eren ?"

Rivaille membukakan sebuah pintu dengan cat berwarna putih ke hadapanku , dan saat itu aku kembali terkejut dengan seisi ruangan yang ada di hadapanku , di dalam sudah terdapat kasur king size , televise besar , sebuah meja yang di atasnya terdapat sebuah computer , dan lantainya pun sudah dilapisi Karpet bulu lembut yang hangat .

Aku duduk di atas kasur begitu pun dengan Rivaille yang kini menatapku seolah minta penjelasan . aku menhelah nafas , yahhh mau bagaimana lagi , mau tidak mau aku memang harus menjelaskannya pada sang pemilik rumah .

" jadi,. Bisa kau jelaskan kenapa kau bisa berada di halte seorang diri dengan sebuah tas besar . katakan dengan jujur ! "

Aku menundukan wajahku sejenak kemudian mulai aku jelaskan padanya yang kini mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti .

' saat aku sampai di rumah , tiba-tiba kepala asrama mengusirku entah mengapa . ia mengatakan bahwa sudah banyak memmbawa masalah , entahlah mungkin uang yang aku berikan padanya masih belum bisa memenuhi kebutuhan di Asrama '

" apa gaji yang aku berikan kurang ?a-"

' tidak ! pasti terjadi sesuatu . sebelumnya tidak seperti itu . gaji yang aku berikan pasti cukup jika hanya untuk memenuhi kebutuhan Asrama selama satu bulan , tapi entahlah aku tidak terlalu ingin tahu masalah itu . mungkin ia memang sudah muak dengan ku '

Remember This Is Quite Love [4] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang