"Kalo kak Haneul suka sama gue, mustahil gak Rin?" ujar Eunji.
Saat ini Eunji sedang berada dirumah Ririn, karena Ririn mengajak Eunji untuk mencoba kue yang baru saja ia buat.
Ririn yang baru saja balik dari dapur pun menatap Eunji heran, "Kenapa memang?"
"Elah, jawab dulu."
Ririn berpikir sejenak, "Gak lah. Di dunia ini gak ada yang mustahil, kak Haneul pasti ada rasa suka lah sama kamu."
"Serius?"
"Kayak aku ke kamu, suka sebagai teman." jawab Ririn dengan wajah polosnya.
Eunji melengos. "Gausah ngomong sayangku." balasnya dengan nada gemas.
"Loh aku bener kan?" Ririn menunjuk dirinya sendiri, "lagian kamu susah–susah mendem rasa sama kak Haneul, padahal kak Haneul punya banyak dede gemes."
Eunji mengambil kue yang tadi di buat Ririn, "Apalah arti dedeq gemesh kalo dia jodoh gue Rin."
"Amit–amit."
Eunji tergelak melihat tingkah Ririn yang saat ini tengah bergidik.
Hening beberapa menit, mereka berdua sibuk dengan urusannya masing–masing. Ririn sibuk membenahi meja ruang tamu–nya yang berantakan, sedangkan Eunji sibuk memakan kue buatan Ririn.
"EH IYA!!!"
Eunji tersentak karena suara Ririn tepat berada di sebelah telinganya.
"Si anjir, kenapa sih?" ucap Eunji sambil usap–usap dada.
Ririn hanya nyengir lalu berkata, "Katanya mau cerita yang tadi pagi."
"Gitu doang kok."
"Gitu doang kok itu yang gimana?"
"Jungkook sama kak Haneul ngajak gue bareng tadi pagi, cuman lu liat sendiri kan akhirnya gue berangkat sama siapa." jelas Eunji.
"Oh gitu..." Ririn menganggukkan kepalanya.
"Ya emang gitu."
"Kayaknya Jungkook suka sama kamu, Ji." ujar Ririn.
Eunji yang sedang menelan kue pun tersedak, seakan tidak peduli dengan Eunji, Ririn melanjutkan, "Kalo dia biasa aja, gak mungkin dia natap kamu kayak gitu."
"Jangan suka ngomong gak jelas deh Rin," Eunji membalas dengan ketus, "emang dia natap gue kayak gimana?" lanjutnya.
"Kayak gini nih."
Ririn duduk menghadap Eunji, lalu menatap Eunji dengan tatapan yang sama dengan Jungkook.
Di tatap seperti itu oleh Ririn, membuat Eunji bergidik ngeri. Eunji lalu menoyor kepala Ririn.
"Dasar upil anoa, lu malah keliatan kayak om–om kurbel." ujar Eunji.
"Ih apaan tuh," protes Ririn, "tapi bener loh Ji, kalau Jungkook beneran suka sama kamu, gakpapa kok. Nanti aku kan bisa ikut–ikut kamu, sekalian ketemu Mas TaeTae."
"Ya ampun, kayaknya lu halusinasi deh Rin, Jungkook tuh cuman mau temenan sama gue kali." jawab Eunji.
"Kalo dia gak suka sama kamu, gak mungkin dia peduli."
"Udah ah Rin, lagian ya jodoh gue tuh tidak lain dan tidak bukan adalah Park Haneul."
"Tuh kan, yang halusinasi tuh kamu."
Mereka berdua lalu berpandangan lalu tertawa.
***
Jungkook meyakinkan dirinya sendiri sebelum mengetuk pintu kamar kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untrue
FanfictionLee Eunji merasa tidak ada yang namanya kebetulan. Setiap pertemuan pasti memiliki maksud tertentu, entah itu akan berdampak besar bagi kehidupan Eunji kedepannya atau hanya pertemuan biasa. "Eh tunggu. Nama lo.. siapa?" "Jeon Jungkook. Panggil gue...