14. I've Got Your Back, Ji.

75 14 22
                                    

Akhir-akhir ini Jungkook selalu melamun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhir-akhir ini Jungkook selalu melamun. Jungkook sendiri tidak tahu mengapa ia selalu saja tanpa sadar melamun. Menyedihkan, pikirnya.

Jungkook memang baru pertama kali merasakan rasanya jatuh cinta. Jungkook selalu penasaran bagaimana rasanya jatuh cinta seperti yang sering Taehyung rasakan. Pada awal memang semuanya terasa manis. Tetapi dirinya tidak menyangka, ternyata sakit hati karena cinta bisa membuatnya tidak bersemangat. Ini lebih dari apa yang Jungkook rasakan saat ia kalah main adu panco dengan Jimin, atau saat ia kalah dalam lomba dance-nya.

Tapi ini sudah lama, seharusnya Jungkook sudah tidak mempermasalahkannya lagi. Benar, kan? Lagipula Jungkook berjanji untuk menjadi teman baik Eunji.

Atau tidak.

Selama seminggu ini, Jungkook justru terlihat menjaga jarak dengan Eunji. Bahkan berkirim pesan juga jarang. Pernah sekali, waktu Jungkook mendapat bagian piket dan pulang terlambat, ia melihat Eunji sedang berjalan dengan membawa banyak gulungan kertas.

Eunji mempercepat jalannya sampai ia tersandung kakinya sendiri. Awalnya Eunji kira ia akan jatuh, tetapi sepasang tangan terulur kepadanya. Itu membuatnya sedikit terkejut.

"Hati-hati."

Kalau boleh jujur, Jungkook rindu sepasang mata yang sekarang sedang menatapnya.

Eunji membungkukkan badannya seraya mengucapkan terima kasih, "Makasih ya Kook. Kalo gak ada lo mungkin gue udah jatuh, hehe."

Jungkook menganggukkan kepalanya. "Belum pulang?"

"Gue baru aja selesain tugas kelompok," katanya sambil mengangkat gulungan kertas ditangannya, "sama yang lain juga. Cuman gue balik lagi soalnya ada yang ketinggalan. Lo sendiri baru pulang?"

"Yoi."

Tiba-tiba saja aura canggung mulai terasa.

"Yaudah, gue ke kelas dulu ya?" Eunji akan berbalik ketika suara Jungkook menghentikannya.

"Bentar Ji, nanti lo balik sama siapa?"

"Eh anu, gue dijemput sama abang gue."

Jungkook seketika menurunkan pundaknya. "Yaudah gue duluan ya."

"Dah!"

Sisanya tidak ada. Malah, Jungkook mendengar kabar bahwa Eunji sekarang makin dekat dengan Haneul.

***

Ririn mengernyitkan alisnya setelah Eunji selesai berbicara. Terlihat bingung, tentu saja. Bagaimana tidak, Eunji tiba-tiba berkunjung kerumahnya lalu langsung menyodorkan Ririn dengan pertanyaan.

Terlebih lagi pertanyaan yang di sampaikan Eunji seperti,

"Rin, aneh nggak sih kalau lo di tolak sama seseorang terus lo jauhin dia?"

Sesaat kemudian, Ririn mengerti maksud arah pembicaraan ini.

"Nggak aneh lah, justru bagus."

Eunji terlihat tidak setuju. "Bagus gimana sih, Rin. Padahal kan nggak harus sampai menjauh, bisa kan jadi temen baik? Agak bego nggak si-awh! sakit anjir, Rin." Eunji mengusap kepala sucinya dari jitakan Ririn.

"Bego your eyes. Lagian maksud aku itu kan dulu pas Jungkook deket kamu, kamu malah risih sama dia. Nah nggak salah kan kalo aku bilang justru bagus sekarang dia jauh-jauh dari kamu?" Ririn menjawab ketus.

Oh, Jungkook. Jung-tunggu. Apa?!

Eunji nyaris tersedak air liurnya sendiri, Ririn tidak sedang mencoba membaca pikirannya, kan? Eunji sudah kelewat paham kalau dirinya berteman dengan Ririn sudah lama, tetapi sikap Ririn yang seperti ini kadang menakutinya.

"Aku tau kok kalo sejak pertama pasti orang yang kamu maksud itu jelas Jungkook. Emang siapa lagi sih?" tambah Ririn.

Eunji menghela nafas panjang.

Seakan tersadar oleh sesuatu, Ririn menjentikkan jarinya. "Eh Ji! udah denger kabar tentang kak Haneul belum?"

"Kabar yang mana?" Eunji mengerutkan dahinya.

"Katanya dia lagi deket sama kakak kelas. Siapa tuh namanya? Yoo.. Yoo apa ya? Ah pokoknya dia lagi deket sama seseorang."

Eunji tidak pertama kali mendengarnya, sih. Dia agak sangsi karena Haneul sendiri malah semakin dekat padanya-ia rasa. Tapi ia masih mengingat apa yang ia lihat minggu lalu. Cewek itu, bisa saja kan yang sedang digosipkan dengan Haneul?

"Lo bukan orang yang seneng dan percaya sama gosip kan, Rin?"

"Ulululu jangan sedih dong dedemitku, aku emang nggak percaya sama gosipnya. Tapi barangkali kalo itu bener, aku pastiin kamu ngga nangis Ji." Ririn menyeringai-menggoda Eunji yang sedang seperti ini sangat menyenangkan.

Eunji berdecih. "Diem deh. Gue jadi bingung mau nabok atau bilang terima kasih sama lo Rin."

Ririn hanya terkikik. Kedua gadis itu kemudian berlanjut membahas hal-hal yang tidak berfaedah lainnya. Namanya juga cewek, mau gimana pun kalo sudah bertemu pasti seperti itu. Lagian kapan sih, Eunji dan Ririn membahas hal yang berfaedah?

***

Pagi keesokan harinya, Eunji menyesali apa yang dikatakannya.

Saat ini, didepan sana dengan banyak kerumunan orang-orang, Haneul sedang menyatakan perasaannya pada teman sekelasnya. Entah Eunji lupa namanya, tidak peduli atau karena itu tidak berdampak baik untuk hatinya. Sepertinya opsi ketiga cocok untuk saat ini.

Kaki Eunji bergetar, ia juga sedang menahan sesak. Jangan nangis, setidaknya jangan sekarang.

Ternyata benar ya, jatuh cinta itu artinya kamu harus siap-siap dengan risikonya. Termasuk risiko patah hati juga, seperti Eunji sekarang ini. Jadi rumornya benar. Eunji kaget tapi ia sudah menduga hal seperti ini akan terjadi. Ia hanya tidak siap.

Berusaha mengalihkan pandangannya kearah lain, Eunji malah menemukan Jungkook diseberangnya. Lelaki itu menatap Eunji dengan tatapan yang sulit diartikan, kemudian tersenyum simpul seraya mengangguk seolah mengatakan kepada Eunji bahwa dirinya akan baik-baik saja.

Jungkook berjalan pelan kearahnya. Saat tiba didepan Eunji, badan Jungkook ternyata cukup mampu menghalangi pemandangan didepan sana. Eunji bersyukur untuk itu.

Tetapi Eunji tidak sedang baik-baik saja, untuk sekedar mengucapkan terima kasihpun ia enggan. Takut jika ia malah terisak saat mengeluarkan suaranya.

Jungkook memberi Eunji tatapan yang teduh. "Kalo lo mau nangis, nangis sepuasnya. Tapi selesai lo nangis, jangan nangis lagi. Gue gakmau liat lo nangis, jelek soalnya."

Eunji mulai meneteskan air matanya, "Jahat. Gue tau gue jelek hiks." Eunji menangis sambil memukul dada Jungkook. "Berani ya lo sama g-gue hiks."

Jungkook tiba-tiba menarik pundak gadis yang sedang menangis dihadapannya, ia memeluk Eunji sambil mengusap-usap punggungnya. "Its okay Eun, its okay. I've got your back." []




A/N :

Hi. Siapa yang kangen sama Eunji? kalo ada berarti kita sama. Maaf lama update ya huhu.

Enak ya Eunji kalo lagi sedih ada Jungkook siap menemani :(

btw ini mulai mendekati ending. gimana nih?

see you next chapter!

love,
pacarnya taehyung.

UntrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang