18. A Cup Of Hope

76 17 20
                                    

Gugup yang luar biasa membuat Eunji kebelet buang air kecil.

Sangat susah baginya memberitahu semua pada Jungkook. Mereka hanya tidak tahu.

Karena persetujuan Jungkook, Eunji sekarang berdiri diparkiran sekolahnya. Ia sedang menunggu Jungkook.

Eunji menunduk melihat sepatunya. Tak lama kemudian, seseorang menepuk pundaknya. Itu Jungkook.

"Lama nggak?"

"Nggak kok. Ayo."

"Bentar, mau ngobrol dimana?"

"Dimana aja deh. Asal jangan disini."

Jungkook lalu naik ke motornya disusul Eunji, lalu menjalankannya dengan kecepatan sedang. Mereka tidak bercakap—cakap di perjalanan itu. Karena angin dan Jungkook yang dengan susah payahnya mempertahankan fokus dia pada jalanan dihadapannya.

Jungkook yang ingin mengucapkan sesuatu lantas tidak jadi ketika satu persatu tetes bening dari langit turun. Hujan.

Hujan itu awalnya hanya rintik—rintik, tetapi kemudian menjadi deras tatkala Jungkook sudah menepikan motor matic kesayangannya itu pada warung makan dipinggir jalan.

Seragam Eunji terlihat basah. Jungkook kemudian mengecek jas hujannya. Tidak ia bawa ternyata, sial.

"Ya elah jas hujannya nggak kebawa, gimana dong Ji?"

Eunji memiringkan kepalanya, "Shh, gue sih gapapa kalo neduh dulu... tapi masalahnya..." Eunji melihat seragamnya sendiri.

Jungkook yang peka langsung membuka hoodie-nya sendiri lalu menyampirkan hoodie itu pada pundak Eunji.

Eunji hanya bisa membeku ditempat.

"Jangan sampai sakit." kata Jungkook.

Eunji tertawa kecil, "Serius deh Kook, gue nggak akan sakit cuman karena hujan doang. Malah sekarang kita keliatan kayak drama—drama korea."

"Sakit itu nggak enak loh. Gue sih peduli sama lo makanya bilang gitu."

Eh.

Jungkook barusan bilang apa?

Lain kali ingatkan Jungkook kalau ingin reflek berbicara sesuatu, jangan yang membuatnya malu seperti ini.

Eunji diam, tidak tahu harus membalas apa.

Jungkook berdeham.

"Mending kita masuk ke warung ini aja deh. Disini dingin."

Eunji mengangguk dan menuruti Jungkook masuk ke warung makan itu. Sepi, hanya ada seorang bapak—bapak yang kelihatannya akrab dengan pemilik warung makan tersebut.

Jungkook dan Eunji lalu memilih duduk didekat pintu warung itu. Karena mojok itu tidak baik, betul apa betul?

"Dek, beli juga dong jangan ikut duduk aja. Saya baru buka nih, ayo pesen. Mau beli apa?"

Jungkook menoleh, "Oh iya bu, minum apa aja deh yang anget. Dua ya bu."

"Nggak makan?" kata pemilik warung makan itu.

Jungkook menanyakan jawaban Eunji, ketika gadis itu menggelengkan kepalanya, ia lalu menolak dengan halus, "Nggak bu."

Jungkook dan Eunji terdiam sebentar.

"Jadi apa?" tanya Jungkook memulai percakapan.

"Gue bingung harus mulai dari mana."

"Lo bisa mulai dari awal."

"Err- gue nggak terlalu yakin, Kook. Tapi gue coba."

Jungkook mengangguk perlahan.

"Jadi, lo tau sendiri kan kalau, hm Haneul jadian sama kakak kelas nggak lama ini?" ujar Eunji dengan ragu.

UntrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang