Jeon Jungkook bukan tipe orang yang tahan berlama–lama jika tidak bertegur sapa dengan orang yang dekat dengannya. Dalam kasus ini, Eunji tentunya.
Oleh karena itu, Jungkook sekarang sedang melangkahkan kedua kakinya menuju kelas Eunji. Bukan, Jungkook bukan ingin meminta jawaban Eunji melainkan hanya ingin mengajak gadis itu pulang bersama.
Jungkook melongokkan kepalanya ke dalam kelas Eunji lantas memanggilnya, "Eunji!!!"
Sang empunya nama pun menoleh kearah asal suara yang memanggilnya. Eunji tersenyum sekilas, tanpa bicara apa–apa dirinya langsung menghampiri Jungkook.
Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Pulang bareng, yuk?" ajaknya.
Melihat Jungkook seperti itu membuat hasrat menguyel–unyel Eunji keluar.
Super gemesin abisnya.
Fokus Eun, fokus. Rapal Eunji dalam hati.
Jungkook mengibaskan tangannya didepan muka Eunji, "Kok malah bengong? Mau gak?"
"Yaudah ayo. Lagian Ririn udah duluan."
Mereka berdua berjalan beriringan menuju parkiran sekolah. Saat Eunji tidak sengaja melihat sepatunya, ia berhenti tiba–tiba.
Tali sepatu Eunji terlepas, karena takut jatuh ia berniat membetulkan taliannya dulu.
"Lo duluan aja sana." ucap Eunji ketika melihat Jungkook menunggunya.
"Gue tunggu lo aja."
"Cepetan elah dikira parkiran kagak rame apa."
"Yaudah, lo jangan lama–lama ya." Jungkook berbalik pergi.
"Maksudnya apa deh senyum kayak gitu, gak tau apa senyum dia itu beresiko bikin anak gadis diabetes mendadak." gumam Eunji.
Saat tali sepatunya sudah benar, Eunji tersenyum simpul seraya bangun. Ia berniat untuk langsung menyusul Jungkook–yang sedang menunggunya–tetapi saat kedua matanya melihat seseorang ia berdiri sejenak.
Eunji melihat Haneul, sedang jalan kearah perpustakaan. Tetapi bukan itu yang mengganggu pikiran Eunji, melainkan siapa orang disamping Haneul? Mukanya agak familiar, tetapi Eunji tidak tahu namanya. Dalam sekali pandang Eunji langsung menebak bahwa orang yang saat ini sedang tertawa kecil disamping Haneul itu tipikal kakak kelas-nya yang hits.
Rupanya Haneul menyadari keberadaan Eunji. Haneul pun menyapa Eunji dan mengibaskan tangannya, tandanya ia menyuruh Eunji untuk mendekat.
Berlari–lari kecil, Eunji pun akhirnya sampai di hadapan Haneul. Oh, dan juga perempuan disamping gebetannya itu yang belum ia ketahui namanya.
"Hai dek."
Eunji mengernyit, sejak kapan Haneul memanggilnya dengan embel–embel dek.
"By the way yang disamping gue ini Yeeun, temen sekelas gue."
Eunji mengangguk dan tersenyum sopan, "Halo kak, gue Eunji."
Yeeun balas mengangguk. "Santai aja, lagian lo kayak baru aja jadi siswi disini. Atau emang gue yang gak pernah bersosialisasi ya?"
Melihat ekspresi kebingungan Eunji, Haneul pun berinisiatif untuk menjelaskan.
"Jadi dia ini orangnya emang gapernah keluar kelas Eun, untuk sekadar ke kantin aja kayaknya malas."
Eunji mengangguk–angguk. "Oh gitu, jadi kak Yeeun itu temenan sama kak Haneul doang?"
Seketika kepala Yeeun menggeleng. "Nggak kok, temen sih ada beberapa. Kalo Haneul ya ngga usah diitung, lagian kita bukan temen kok. Kita kan—"

KAMU SEDANG MEMBACA
Untrue
FanficLee Eunji merasa tidak ada yang namanya kebetulan. Setiap pertemuan pasti memiliki maksud tertentu, entah itu akan berdampak besar bagi kehidupan Eunji kedepannya atau hanya pertemuan biasa. "Eh tunggu. Nama lo.. siapa?" "Jeon Jungkook. Panggil gue...