18

2.8K 92 1
                                    

Padangan mata Ilham dan Olivia saling bertemu , sesaat ruangan itu sunyi hening.

"Liv aku nunggu jawaban kamu! Iya apa nggak?"Kata Ilham berharap-harap cemas.

"maaf... Aku gak bisa "kata Olivia pelan menarik tangan yang di pegang Ilham tadi.

"gak bisa kenapa?"

"gak bisa nerima kamu jadi pacar aku, Karena aku mengangap kamu itu hanya sahabat"jelas Olivia lebih rinci, wajah Ilham berubah sedih ia pun berdiri.

"maaf ham,"sesal Olivia.

"tidak usah meminta maaf! Ini bukan salah kamu,tapi apa aku boleh bertanya?"Ilham

"silakan ajah jika kamu mau bertanya?"jawab Olivia.

"apa kamu suka sama Rafael?"bidik Ilham dengan sangat tepat.

"e..e..ngak kok"dusta Oliv tapi terlihat gugup.

"engak salah lagi maksud kamu?"goda ilham.

"ish~kamu mah nyebelin ! Aku gak suka sama Rafael!!"Olivia mendengus Kesal memukul lengan Ilham.

"hehehehe , peac up ! Tapi gak usah bohong Liv! Aku tau kok kamu suka sama Rafael"cengenges Ilham yang tetap kekeh akan ucapan nya tadi.

"kamu sok tahu banget deh! Udah kaya mbah dukun ajah"canda Olivia berkaca pinggang.

"tau dong ! Kan kelihatan dari cara kamu menatap Rafael! Aku nembak kamu ajah? Aku udah tahu bakal di tolak oleh kamu, dan aku bukan Mbah dukun! Okey" jelas Ilham sambil melipat tangan nya di dada . Olivia menaik-turun kan alis memandang Ilham dan mengeleng.

"huft... Mending lanjut ngecat lagi deh biar cepat kelar" Oliv menghembus kan nafas nya panjang sambil berjalan meninggal kan Ilham
"tapp"Ilham memengang lengan Olivia, saat itu juga langgkah kaki Olivia terhenti.

"kalau berubah fikiran gak suka sama Rafael lagi? Aku masih menunggu kamu "kata Ilham,terdengar dari nada ilham bicara cukup serius.

Deg....deg...deg...

"ya Tuhan kenapa jadi begini?aku mengangap ilham hanya sebagai sahabat ! Gak lebih, maaf kan aku Ham"batin Olivia merasa bersalah mengabaikan Ilham yang sudah baik terhadap nya. Olivia membalikan badan nya.

"terserah kamu"sahut Olivia tersenyum manis.

Ilham melepas kan lengan Olivia.
"aku tunggu kamu yah"ujar Ilham berjalan kembali dan melanjut kan aktivitas nya kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jam 12 siang akhir nya Olivia dan Ilham selesai juga mengecat merapikan kamar.

"capek......"kata Olivia sambil menghempas kan tubuh nya di kasur.

"capek kan? Lain kali,jangan di kotorin lagi kamar nya kayak tadi?!"kata Ilham duduk di pinggiran kasur. Olivia terduduk.

"jangan ngeledek deh? Yuk ah turun ke bawah aku laper!"kata Olivia kesal mengajak Ilham untuk turun , ilham menurut mengikuti langgkah kaki Olivia.

Sesampai nya di bawah Oliv berteriak
"Rafael ...."

"apa an sih? Teriak-teriak?"bentak Rafael yang muncul dari arah dapur.

"hehehe sory , habis aku laper"cengenges Olivia.

"ya udah ayok makan, ham lo juga makan yah"kata Rafael mengajak Ilham juga.

Oliv dengan girang berjalan ke arah dapur.

"udah mateng belum masakan nya"tanya Rafael kepada seorang gadis.

"cewek itu lagi"cetus Olivia menghentikan jalan nya.

"aduh ! Liv jangan berhenti mendadak dong! Untung gak nabrak kamu!" ucap Ilham yang hampir menabrak Olivia dari belakang.

Olivia tak menjawab, sorot mata nya melihat kedekatan Rafael dengan gadis tersebut.

"udah kok Raf,tinggal di pindahin ke piring ajah"sahut gadis itu lalu mengambil piring dan memindahkan masakan nya.

"Oo seperti nya Olivia cemburu!"batin Ilham.

Rafael menata makanan yang sudah di masak gadis tersebut di atas meja makan.

"liv,sini ! Ngapain matung di sana?ham lo juga ke sini"panggil Rafael.
"tenang liv,jangan marah!nanti ketahuan cemburu lagi"kata Olivia menenang kan diri nya yang sedang terbakar apa cemburu,
"ayok Olivia jalan"ajak Ilham megandeng tangan Olivia agar ia mau masuk ke dapur.

"hmmmm panas rasa nya melihat mereka bergandeng mesra."gumam Rafael mengalih kan pandangan nya.
"Rafael tolong dong "pinta gadis tersebut.

"apa?"Rafael menoleh

"tolong tiupin mata aku?perih nih"lanjut nya mengucek mata . Rafael mendekat dan berdiri di hadapan gadis tersebut lalu meniup .
"masih perih gak,?"tanya Rafael sesudah meniup.

"braksss"Olivia mengebrak meja makan dengan kedua tangan nya. Ilham hanya bisa membuang nafas nya,melihat tinggkah Olivia
"ya tuhan"kaget Rafael dan gadis tersebut.

"udah raf makasih"ucap gadis itu, rafael hanya menganguk.

*************
"yuk stevi duduk"ajak Rafael kepada gadis tersebut,yang lain tak bukan adalah Stevi! Stevi setuju dan mengikuti langgkah Rafael ke arah meja makan.

Mereka ber empat sudah duduk di meja makan. Dengan posisi Rafael duduk berdampingan dengan stevi, Olivia duduk berdampingan dengan Ilham ,namun Olivia berhadapan duduk dengan Rafael.

"Hai.... Salam kenal aku Stevi,maaf malam itu kita gak sempat kenalan"kata Stevi membuka suara dan mengulur kan tangan nya ke arah Olivia.

"iya salam kenal aku Olivia bukan siapa-siapa nya Rafael"sambut Olivia menekan kata-kata Rafael .

"e...hehehe"stevi cengenges gak jelas , Rafael memandang heran.

"kok jadi cangung gini sih suasana nya? Raf dia pacar lo yah "tanya Ilham sengaja untuk melihat ekspresi Olivia.

"ha?? E,engak ko! Bukan nya lo yang udah pacaran sama Olivia?"bantah Rafael dan berbalik bertanya.

"gue??pacaran sama Olivia?"ulang Ilham. Rafael mangut-manggut.

"enga..."kata Ilham tak selesai karena keburu di sambar oleh Olivia.

"iya kita berdua pacaran kok"sambar Oliv memeluk lengan Ilham. Refleks Ilham menoleh cepat.

"wah selamet yah udah jadian, tinggal aku nih sama Rafael belum jadian"timpal Stevi yang sengaja ingin memanasi Olivia, sebab ada kejangalan yang terlihat.

"wah raf cewek cantik kaya dia kok lo tolak? Aturan di terima atuh raf"goda Ilham.

"what? Stepi ini mau jadi pacar rafael?"kata Olivia dalam hati.

"aku...."ucap Rafael gugup. Yah Stevi udah mengatakan cinta nya kepada Rafael,namun ia belum menerima jawaban dari Rafael.

"bukkk"sesuatu yang keras menghantam kaki Rafael yang ada di bawah meja.

"aw.....aduh sakit Olivia! Kenapa nendang kaki aku"pekik Rafael kesakitan dan menuduh Olivia.

"ops, sory kaki aku gak ada mata nya jadi gak tahu ada kaki kamu!"ucap Olivia santai.

"sayang jangan kasar-kasar dong"kata Ilham yang kini mengikuti permainan Olivia.

"Raf kamu gak apa-apa kaki nya? "panik Stevi.

"gak apa-apa kok, kamu kata nya mau nonton? Jadi gak" Rafael mengalih kan pembicaraan.

"ja..jadi kok, makanya kita buruan makan nanti kita nonton" Stevi menjawab ragu.

"kita juga mau nonton! Jadi bareng ajah yuk"dusta Olivia yang tak mau melihat Rafael dan Stevi berduaan. Ilham hanya mengeleng kan kepala nya,begitu juga stevi menyungging kan senyum sujektiv.

Bersambung....

Maaf jika banyak typo(s) dan GAJE

What Di Jodohin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang