Loyalty Love 06

3.3K 86 4
                                    

Pemuda bermata sipit ini menghampiri gadisnya yang tengah berdiri di Balkon kamar nya, tersenyum lega saat melihat gadis nya ada di sana.

“Di sana rupanya,"Rafael bergumam kecil lantas berjalan mendekati gadis yang tengah sibuk dengan aktifitasnya sendiri.

“Olivia, kamu sedang apa?”Tanya Rafael lembut, Olivia menoleh sekils lalu melanjut kan lagi aktifitas nya yang mengotak-atik Ponsel.

“Papa, kemana sih? kok nggak angkat telepon??”gumamnya yang cemas dengan kejadian poto Papanya yang terjatuh. Rafael mencoba tersenyum saat tahu Istri nya tengah berusaha menelefon papa mertuanya.

“Fuh~ Ya Tuhan kuatkan hamba dan juga kuat kan istri hamba jika saat ia harus tahu tentang kematian Ayahnya,"Rafael berdoa sejenak didalam hati, menekan rasa sedih yang mulai menyerang dirinya itu.

“Sayang kamu ngapain sih? Udah malam malah berdiri di luar? Nanti sakit loh kena angin malam seperti ini,”Ujar Rafael lalu melingkarkan tangan nya di pinggang Olivia.

“Ihs~ jangan meluk-meluk deh,"Ronta Olivia seketika itu juga Rafael melepas kan pelukannya itu.

“kamu kenapa sih? Kayanya jijik banget yah sama aku? Ok aku, tahu aku itu mungkin nggak panteskan buat jadi suami kamu? jadi kamu kaya gini sama aku?"kesal Rafael sekian lama ia menahan emosi jika Olivia bertindak demikian.

Kedua bola mata Olivia membulat besar mendengar ucapan Rafael tadi, mulut nya mengaga kecil. “di ajak Honeymoon gak mau? Di peluk ajah marah-marah? Terus untuk apa kita nikah kalau kamu kaya begini terus? Lebih baik aku angkat kaki dari rumah ini, sepertinya keberadaan aku di rumah ini tak di anggap sama sekali,”Timpal Rafael lebih lanjut dan memutar badannya meninggalkan Olivia yang tengah mematung itu.

“Raf,,,”Seru Olivia dan berlari kecil menyusul Rafael yang sedang berjalan ke arah pintu,secarik senyum terukir di bibir nya itu, "Apa??”Tanya nya dingin.

“Maaf,,kalau aku buat kamu kecewa, tapi jujur perasaan aku nggak enak tentang papa, aku takut papa kenapa-kenapa, hiks~”Ucap Olivia dengan nada cukup bergetar itu seraya mencekal lengan Rafael.

Rafael menarik nafas nya dalam-dalam dan mengatur nya perlahan ,ia membalikkan tubuhnya menghadapa ke Arah Oliv “Papa kamu engak kenapa-kenapa Olivia ,percaya sama aku,”Ucap nya sambil menangkup ke dua pipi Olivia dengan telapak tangan,Olivia mendongakan wajah nya perlahan dan menatap Rafael dengan tatapan sayu, "Maaf,,”lirih nya lebih lanjut dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.

“Aku selalu mengangap kamu ada, jadi aku minta maaf jika kamu merasa aku tak mengangap kamu, jadi aku mohon jangan pergi, jika kamu pergi aku sama siapa di sini? Aku tak bisa hidup jika kamu benar-benar peru Rafa,,aku,,aku akan berusaha merubah sikap ku,”Lirihnya lebih lanjut, Rafael tertegun sejenak.

“Jangan menangis, jika kamu menangis aku merasa bersalah nanti nya, aku nggak akan pergi jika kamu yang minta,”Kata Rafael lembut dan mengusap ke dua kelopak mata Olivia dengan ibu jari nya itu. Olivia terdiam mematung pipi nya bersemu merah, tiba-tiba saja detak jantung nya tak beraturan lagi di saat Rafael begitu perhatian dengan diri nya.

“Aku sayang sama kamu,,”Ucap Rafael menatap lekat wajah wanita yang ada di hadapan nya, mendekat kan wajah nya lantas memiring kan sedikit dan..

“Mari kita tidur, bukan kah besok pagi kita harus berangkat pagi ke bandara,"Alih Olivia memaling kan wajah nya itu, ia berjalan menuju tempat tidurnya, perlahan tangan Rafael terlepas di udara begitu saja ,mencoba tersenyum.

“Jadi kamu setuju dengan rencana kaka kamu??”Rafael berjalan mendekati Olivia yang mulai membaring kan diri nya itu, Olivia menatap nya sekilas dan menganguk kan kepala nya sebelum ia benar-benar merebah kan seluruh tubuh nya di atas ksur yang empuk.

What Di Jodohin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang