Loyalty Love 04

3.3K 85 0
                                    

“Kamu tunggu di sini ya, aku mau ambil lilin dahulu biar gak gelap lagi,”Kata Rafael dan melepas kan pelukan nya itu, “Jangan pergi, aku takut,”Lirih Olivia mencekal pergelangan tangan Rafael.

“Fuh~ ya sudah kita sama-sama ke bawah yuk,buat ambil lilin, dan sekalian aku mau lihat saklar listrik nya ,kenapa bisa mati lampu begini.

“Rafael berganti yang memegang pergelangan tangan Olivia dan menuntun istri nya berjalan keluar dari kamar sebelum nya Rafael telah meraih ponsel terlebih dahulu untuk menerangi jalan mereka, Olivia menganguk dan berjalan mengikuti langkah kaki Rafael.

**

Sementara itu Eva bersandar lemas di dinding dekat skring listrik, ia tertegun membaca pesan singkat dari seseorang, wajah nya yang ceria dan berseri berubah murung dan terlihat cukup sedih saat ini, "Ya Tuhan ,kenapa ini cepat sekali terjadi, misi ku saja belum selesai dan amanat nya belum sempurna ku jalankan tapi kenapa engkau cepat sekali menjemput nya? apa yang harus aku katakan pada anak nya nanti jika ia tahu kenyataan ini,"katanya dalam hati, bertanya-tanya pada diri sendiri.

“Huft, semoga Rafael bisa membantuku menyembunyikan hal ini,dan setia bersama Oliv sampai kapanpun,”Lirih Eva seraya meyekak Air mata yang berada di sela kelopak mata nya itu.

**

Sesampai nya di lantai bawah terlihat Eva tengah duduk di sofa ruang tamu, dan membuat Rafael dan Olivia heran. "Ka Eva kok diam ajah sih di sini? Bukan nya naikin skring listrik nya,"Tanya Olivia yang masih merangkul manja legan Rafael. Eva mengadah kan wajah nya untuk melihat wajah sepupu nya itu.

“Hmmm,,skring nya rusak,”Sahut Eva kembali tertunduk lesu, Alis Rafael terangkat sebelah melihat ekspresi kaka sepupu dari Olivia.

"ini aneh,”Batin Rafael.

Olivia melepaskan rangkulannya dan mendekati kaka sepupu nya yang duduk di sofa dan di temani dengan sinaran cahaya lilin, "Ka,,,ada apa? kok kaka diam sajah???” Olivia bertanya.

“Ya Tuhan,,bagaimana ini? Aku harus menyembunyikan ini semua,”Kata Eva dalam hati ,menatap lekat wajah Olivia.

“Kaka gak apa-apa kok,”Dusta Eva dan menyunging kan senyuman nya yang lebar.

“Hm,,,skring nya rusak? Kok bisa sih ?”Tanya Rafael, Eva hanya mengangkat ke dua bahu nya tanda ia tak tahu.

“Ya sudah lah kalau rusak,besok bisa di perbaiki, untuk malam ini kita pakai lilin saja,”Kata Olivia mengenteng kan kondisi malam ini.

“Oh, iya lilin nya sudah habis bagaimana kita pergi beli Rafael, dan Olivia kamu tunggu di rumah saja bersama Bi Asih??”kata dan perintah Eva.

“Loh,,kok kaka yang pergi sama Rafael? Aku ajah deh, kaka ajah yang di rumah”Protes Olivia.

“Kaka ada keperluan sebentar, jadi mau minta Rafael nganterin kaka,”Jelas Olivia, Rafael hanya diam ia mengamati raut wajah Eva yang lain dari tadi,seperti nya Rafael bisa baca kondisi Eva saat ini.

“Udah kamu di rumah ajah Olivia, aku anterin kaka sepupu kamu dulu,”Timpal Rafael memegang bahu Olivia, lantas saja Olivia mendegus kesal.

“Huft,,,nyebelin ah~"

“Udah deh jangan kaya anak kecil Olivia, kaka ada urusan sebentar saja nanti juga Rafael kaka pulangin,"Eva

“Kaka di anter sama Mang Asep ajah deh,”Usul Olivia yang tak mau Rafael pergi dengan kaka sepupu nya,Eva memutar Otak nya dan “Aha~”Ide cemerlang melintas di otak nya.

“Ehemmm, Cie, cie, yang Cinta banget sam Rafael, sampai-sampai sama sepupu ajah cemburu,"Goda Eva dan Skak Mat Wajah Olivia berubah menjadi merah padam saat mendapat godaan dari kaka sepupu nya “Dish~ siapa yang Cinta mati coba,"Elak Olivia, “kalau gak Cinta mati? Kenapa sama kaka ajah kamu cemburu? Hayoo ngaku ajah lah kamu Cinta mati dan cemburu kan kalau Rafael deket-deket sama kaka??”Eva pun menjadi-jadi menggoda Olivia lagi, Rafael hanya terkekeh kecil melihat ekspresi wajah Olivia saat ini.

What Di Jodohin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang