Chapter 21 : Saat Bahagia Kami

14.7K 1.1K 48
                                    

Terimakasih yang udah vote di part sebelumnya :)

[ Rayya - POV ]

Tangisan bayi terdengar nyaring di rumah sakit ini. Aku ikut meneteskan air mata melihat kebahagiaan yang di rasakan Raina. Di atas bangsal, sahabatku itu memeluk putra pertamanya dengan Reyhan duduk di sampingnya.

Raja Ahurayazda Adriyatama, namanya.

Nama yang sangat indah, aku berdoa agar Raja menjadi anak sholeh. Berbakti kepada kedua orang tuanya dan selalu menjadi orang yang memuliakan agamanya.

Tokk.. tokk..

Mata kami semua teralih menatap pintu yang terbuka. Rafa tersenyum lalu masuk menghampiriku. Ia berdiri di sebelahku dan memberi kecupan singkat di puncak kepala.

"Namanya siapa?" bisik Rafa.

"Raja Ahurayazda Adriyatama."

Ku lihat Rafa tersenyum, "Namanya bagus."

Aku mengangguk setuju, "Selamat atas kelahiran bayi kalian. Uhh, sangat tampan seperti ayahnya," ucap Rafa setelah melihat Raja.

Raina tersenyum, "Kami tunggu kelahiran anakmu," ucapnya sambil menunjuk perutku yang masih rata ini.

Aku ikut tersenyum. Beberapa menit berlalu aku dan Rafa pamit pulang. Rafa beralasan kalau aku tidak boleh cape-cape, padahal alu sama sekali tidak cape.

Cik.

Terkadang Rafa selalu berlebihan, namun aku menyukainya.

"Kenapa senyum-senyum?" tanya Rafa sukses membuatku terdiam.

Aku menggigit bibir bawahku malu. "Nggak kok, a--aku nggak senyum-senyum."

Setelahnya Rafa tak menanggapiku, ia malah fokus pada jalanan di hadapannya. Sangking bosannya, aku terlarut menatap jalanan. Tak menyadari jika mobil yang di kendarai Rafa tidak sampai-sampai dan rute jalannya sudah jauh dari arah rumah kami.

Bahkan tanpa sadar kami sudah berada di tol dengan tujuan ke Jakarta.

"Raf.. kita mau kemana?"

Rafa tidak menjawab, ia malah melirikku sekilas lalu kembali fokus pada jalanan di depannya.

"Kamu istirahat aja, nanti kalau udah sampe aku bangunin."

Aku memilih mengikuti ucapannya, karena percuma jika aku bertanya lagi Rafa tidak akan menjawabnya. Entah sudah berapa lama aku tertidur, tapi ketika aku ingin bangun sayup-sayup aku mendengar suara deburan ombak.

Aku menguap sekilas kemudian membuja mata perlahan. Aku memperhatikan sekelilingku, di Pantai? Yang benar saja Rafa mengajakku ke Pantai.

Ku hampiri Rafa yang sedang duduk di atas kap mobil depan, memperhatikan senja yang sebentar lagi akan menggelap.

"Ini Pantai Anyer?" tanyaku dan Rafa mengangguk.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
At The Time - [ Love Series 2 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang