Bagian 3 - Keputusan Rio

144 18 0
                                    

Keduanya saling diam setelah bertatapan beberapa menit yang lalu, dan pada akhirnya hanya helaan nafas yang terdengar oleh laki - laki itu. Ia sedikit takut untuk mengungkapkan tujuannya. Tapi sebagai laki - laki ia harus berani mengatakannya.

"Aku minta maaf, kalau selama ini aku menyakiti kamu. Aku memang bukan laki - laki sempurna yang bisa memberikan semua hal kepada kamu. Tapi sungguh dengan sepenuh hati aku mencintaimu,Fy!" ujar Rio berlutut di depan Ify yang tengah duduk di kursi taman rumah sakit tempat kakaknya Ify di rawat.

"Lalu kalau kamu mencintai aku , dimana kamu selama ini Yo? Kamu enggak pernah ada sejak kamu sibuk S2 itu!" lirih Ify dan tak menatap Rio yang tak bergeming dari sedari tadi.

"Maaf Fy , maaf kalau aku belum bisa jadi yang terbaik buat kamu. Aku ingin menggapai mimpi kita setelah kita sukses nanti, kamu harus percaya sama aku." ucap Rio memohon dan menggenggam tangan Ify begitu erat seakan tak ingin kehilangan.

"Aku tunggu yo..." balas Ify dengan memeluk erat Rio dan menangis haru. Ia terlalu kekanakan bila ia tak bisa memahami mimpi - mimpi kekasihnya yang di gapai untuk masa depan dirinya.

●●●

Ada yang bergerak di dalam dadaku ini
Seperti ku kenal pernah kurasakan
Waktu aku jatuh cinta
Waktu hatiku tertarik
Rasanya pun begini
Jatuh cinta

Apakah ini sama seperti yang itu
Hatiku bergerak
Aku jatuh cinta
Dinding hatiku berlagu
Harmoni cinta menyentuh
Pipiku pun merona
Jatuh cinta

Harmoni cintaku kini datang
Nyanyikan suara hatiku
Berlagu penuh cinta

"Jadi...."

"Aku hari ini seneng banget Cil!"ungkapku bahagia.

"Why?" balas Acilla dengan bingung.

"Seharian ini aku sama Rio dari pagi sampai sore tadi bareng - bareng terus ... Duh rasanya hari ini nggak pengen berakhir Cil." balas Ify dan senyum sumringahnya kembali memudar mengingat juga Rio akan kembali sibuk demi meraih mimpi S2 di Inggris.

"Ya, mau gimana lagi Fy, dia juga punya kesibukan lain selain dengan kamu Fy. Dan kamu juga harus siap kan akan hal itu." balas Acilla sambil mengusap pelan lengan Ify, memberikan kekuatan pada Ify.

"Kamu kesini cuma buat curhat itu aja?"

"Enggak sekalian mau nginep, daripada di rumah sendirian." balas Ify dengan pelan dan menyandarkan kepalanya di bahu Acilla. Jika seperti ini, Ify hanya butuh ketenangan.

"Terus Kak Via siapa yang jaga di rumah sakit?"

"Fy...."
"Aifyka Aruna Sukmana!!"

***

"Aku bingung Vin.."

"Bingung?" tanya Alvin heran pada sahabatnya yang di kenal perfeksionis itu.

"Kamu tau kan, bulan ini aku sibuk bimbingan buat kejar S2 di Inggris?"tanya Rio memulai ceritanya.

"Nggak sanggup LDR?" tanya Alvin sekaligus menebak.

Tetaplah Seperti Ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang