Bagian 18 - Alasan Untuk Bahagia

62 7 1
                                    

Cinta memang tidak pergi
Ia hanya terlupakan jika ia tersakiti
Tapi ia tak pernah ingkar untuk menemani
Hati yang menunggunya kembali

Sejak Kevin menyatakan Cintanya untuk Ify, Ify belum memberikan jawabannya sementara Kevin masih di posisi yang sama memegang salah satu tangan Ify dan menunjukkan sebuah bunga di hadapannya. Dan ternyata Ify menerima Kevin sebagai pendamping hidupnya.

🔵🔵🔵

3 hari kemudian -Rumah Via, Ify, Deva

"Al lagi - lagi aku kagum sama keluargamu, mereka mau nerima aku apa adanya tanpa banyak ini itu begitu juga mereka mau menganggap Ify dan Deva seperti anak dan saudara mereka." ucap Via.

"Via sayang makanya deh jangan pesimis dulu. Aku udah cerita ke mereka tentang kehidupan kamu, Ify, dan Deva sebelum aku mempertemukan kamu dengan mereka. Aku ngelakuin ini karna aku ingin mereka bisa menerimamu seperti aku yang menerimamu tanpa peduli siapa kamu, karna yang terpenting, kamu mencintaiku Viana Arumi Sukmana." balas Alvin sambil memeluk sang tunangannya dengan erat dan penuh kasih.

🔵🔵🔵

Setelah memesan makanan di Kafe favoritnya semenjak SMA, ia lantas duduk di meja tempat ia memesan pertama kali. Sambil menunggu makanan datang, ia sempatkan untuk membaca Novel berbahasa jepang pemberian sahabatnya yang ia dapatkan kemarin sebagai hadiah pertunangannya. Ia sangat senang saat menerimanya karena ia sangat menyukai negara yang dijuluki matahari terbit itu , meskipun ia sebenarnya masih mampu membelinya, tapi semua hasil kerja kerasnya selama ini selalu ia berikan untuk menghidupi kebutuhan hidupnya dan kedua saudara yang serba terbatas.

"Ogenki Desuka (Apa kabar?)"

"Genki desu.......(Baik sekali......)"

"Rio.." ucap Ify ketika mendongakkan kepalanya kepada yang menyapanya.

"Ternyata baru aku tinggal sebulan, kamu masih sama ya, suka baca novel jepang sambil mendengarkan musik dan duduk di tempat yang sama di kafe ini." ucap Rio setelah duduk menghadap Ify yang terlihat masih kaget.

"Bukannya, kamu masih kuliah di London harusnya?" tanya Ify yang tak nyaman pada situasi ini.

"Aku masih mahasiswa di London, aku kembali di sini karena aku ingin memperjuangkanmu supaya kita bisa bersama lagi. Jujur aku nggak bisa ngelupain kamu Fy sejauh apapun aku pergi." ungkap Rio

"Tapi keadaan kita sekarang udah beda Yo, kamu terlambat." balas Ify lalu berdiri dan ingin pergi dari Rio namun tangannya dicegah.

"Maksud kamu apa?"

"Ify udah jadi tunanganku pecundang!" ucap Kevin saat melihat tangan tunangannya ditahan oleh orang yang pernah menyakiti hati tunangannya.

"Aku nggak percaya, pasti dia cuma jadiin kamu pelarian selama aku nggak ada disini." balas Rio dengan percaya dirinya.

"Jaga omonganmu, perasaan Ify ke aku nggak perlu kamu tau. Tapi yang harus diingat, Ify bukan milikmu lagi." balas Kevin tajam lalu membawa Ify pergi dari Rio yang terpaku mendengar jawabannya.

🔵🔵🔵

Sore itu, Acilla mempunyai janji untuk menemani Syifa untuk membeli hadiah untuk mamanya Syifa. Acilla setelah menutup pintu rumahnya, tak sengaja sepatunya menyenggol sesuatu.

Jika kamu ingin tau semua alasan kenapa aku ingin berpisah, temui aku sekarang di taman pertama kali menyatakan rasa untukmu. Aku menunggumu.

"Dino ada di sini? aku harus menemuinya sekarang."

●●●

Setelah mengajak Ify pergi dari kafe itu, Kevin memilih mendiamkan, pikirannya masih kalut dengan apa yang barusan terjadi.

Tetaplah Seperti Ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang