Bagian 14 - Bisnis atau Sahabat?

95 11 0
                                    

Selamat Membaca!!
.
.
.

Koridor utama Perusahaan Ard Corps yang semula ramai oleh obrolan dari karyawan yang menjabat bidang berbeda - beda itu tiba - tiba tenang dan berbaris menjadi dua sisi.

"Selamat siang Pak Kevin. Klien hari ini sudah menunggu Pak Kevin di ruang meeting." ujar laki - laki paruh baya yang mendapat jabatan Manager HRD Perusahaan Ard Corps.

"Terimakasih Pak Rama sudah memberitahu saya, Nina apa berkas untuk meeting sudah siap?" tanyanya datar menatap gadis di depannya yang menjabat sebagai sekertaris.

"Sudah siap Pak." Balas Nina tegas. Nina Nayana Ardiansyah adalah sekertaris Kevin sekaligus sepupu dari Kevin dan Angel. Meskipun bos tempatnya bekerja adalah sepupunya sendiri. Nina harus bisa bersikap profesional dan tegas ketika bekerja.

"Good! Kalau seperti itu..."

Drrrddrt

Alvin

Kev, urusan di London sudah aku selesaikan. Nanti jam 7 malam bisa bertemu di tempat biasa? Ada yang ku ingin bicarakan.

".............."

"Iya Alvin. Aku akan datang."

"............."

"Oke. Hati - Hati Alvin." balas Kevin ketika menutup telponnya.

"Ayo Nina, kita ke ruang meeting sekarang." Perintah Kevin lalu bergegas ke ruang meeting.

●●●

Hari ini hari libur bagi Ify, maka dari itu ia dengan senang hati menemani sahabatnya pergi ke Mall seperti biasanya. Baginya bisa pergi ke Mall sudah seperti refresing meskipun dirinya tidak membeli apapun. Karena waktunya sudah tersita banyak untuk bekerja, kuliah dan mengurus kedua saudaranya.
Dan Acilla tetap tak mungkin membiarkan Ify hanya menemaninya, tanpa perlu di minta ia pasti akan memberikan yang sedang diinginkan meskipun ia telah menolak keras. Selalu ada kata - katanya, "Kamu itu sahabat aku, apa aku salah bahagiin sahabatku sendiri?" membuat Ify tak bisa membantah.

Setelah menemani sahabatnya, Ify langsung pulang dan kini ia makan siang bersama Kakaknya, Viana.

"Fy, selama ini kenal Kevin, apa kamu sudah punya rasa sama dia?" tanya Via setelah menyelesaikan makan siangnya.

"Maksud Kakak apa?Kita baru kenal Kevin seminggu ini Kak, bagaimana mungkin aku sudah ada rasa." balas Ify menatap kearah lain. Ia tak pernah berani marah dengan menatap Kakaknya secara langsung.

"Bukan maksud Kak Viana untuk memaksa hati kamu untuk jatuh hati sama Kevin, bagaimana pun Kakak hanya ingin buat hati kamu bahagia, ada yang jagain kamu disaat Kakak nanti udah nggak ada." balas Via pelan. Ia tau adik perempuannya ini memang paling tidak suka di paksa dalam hal apapun sejak kecil.

"Apa maksud Kak Viana bicara seperti itu! Kakak nggak akan pergi dan nggak akan ninggalin aku maupun Deva!" jawab Ify sambil menahan emosi. Setelahnya Ify langsung berlalu tanpa peduli teriakan Kakaknya yang memanggil namanya.

"Harusnya aku bisa tahan rasa penasaranku tadi. Ify benar - benar marah padaku." batin Via ketika menatap Adiknya yang berjalan tergesa - gesa.

●●●

Semua karyawan Restoran yang dikelola Acilla membungkuk hormat pada Acilla yang melewati karyawannya begitu saja tanpa menyapa seperti biasa.

"Non Acilla sudah di tunggu Pak Adi dan Pak Farhan di ruang khusus." ucap salah satu karyawan kepercayaan Acilla untuk mengurus tamu penting yang datang di Restoran bersama Manager.

Tetaplah Seperti Ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang