Bagian 6 - Selamat Tinggal!

135 11 0
                                    

Acilla hanya terdiam dengan pertanyaan yang diajukan kepadanya. Ia sadar pertanyaan itu pasti akan muncul dari Aifyka secara langsung.

"Sebenarnya---"

"Kak Fyka , Kak Viana pingsan!!" teriak Deva dengan nada yang terengah - engah setelah sampai di kamar kakak keduanya.

"APA??"

Ketiganya langsung bergegas menuju ruang makan

"Kak Via , bangun Kak! Aku mohon bangun!" teriak Ify pelan di samping telinga kanan kakaknya.

"Aku telpon Dokter Calista Fy." ujar Acilla berlalu sebentar.

"Dev, kenapa Kak Via bisa pingsan?" tanya Ify menatap Deva yang juga menatap cemas kakak pertamanya.

"Aku tidak tau Kak, setelah Kak Fyka dan Kak Cilla berlalu tadi, Kak Via langsung pingsan Kak." Balas Deva

●●●

"Apa aku harus menerima Tante Diana jadi Ibu keduaku? Aku sama sekali belum siap." ucap Rio lirih di akhir katanya.

Flashback On

"Rio, jangan lari terlalu kencang nanti kamu jatuh." teriak Ibu Rio. Renata Anggraini Wijaya.

"Aku pasti akan bangkit lagi Bu kalau aku jatuh." balas Rio dengan tersenyum bangga menghampiri Ibunya yang duduk di kursi taman.

"Bagus Rio! Apa kamu mau mendengar petuah Ibu lagi?" tanya Rena pada putranya yang kini menjadi laki - laki tampan seperti suaminya saat kecil.

"Iya Rio mau dengar lagi Bu." balas Rio begitu girang.

"Ketika nanti kamu di hadapkan pilihan, jangan pernah mundur atau menyerah. Pilihan itu untuk menguatkan jiwamu. Setiap pilihan pasti ada resiko yang akan kamu hadapi. Apapun yang akan kamu pilih, pejamkan matamu dan tenangkan pikiranmu agar kamu tak menyesal pada akhirnya." ujar Rena sambil memeluk Rio.

"Tapi apa aku bisa membahagiakan semua orang dengan pilihanku Bu?" tanya Rio.

"Tidak bisa Rio. Pasti ada yang tetap merasa tersakiti. Tapi percayalah selalu ada kebahagian yang tercipta dari kesedihan yang ada." balas Ibu Rena.

Flashback Off

"Bagi Rio sekarang, Ayah adalah kebahagianku Bu. Doakan agar aku tak menyesal memilih pilihan itu." ujar Rio sebelum menutup matanya.

●●●

"Dia hanya kelelahan saja, sehingga penyakitnya kambuh. Tetap perhatikan makan dan minum obatnya secara teratur. Biarkan dia istirahat." ujar Dokter Calista setelah setelah selesai memeriksa Viana yang masih belum siuman.

"Tapi apa ada hal yang perlu di khawatirkan Dok untuk saat ini?" tanya Ify setelah ia meresapi penjelasan Dokter Calista.

"Untuk hal tersebut, sebaiknya anda melakukan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit." jelas Dokter Calista.

"Baik Dok."

"Mari saya antar ke depan Dok." ujar Acilla.

●●●

"Hai!"

"Kak Alvin? Ada apa?" Tanya Ify setelah Alvin menghampirinya di taman.

"Nggak ada apa - apa cuma kepengen ketemu kamu aja."balas Alvin sambil menelisik wajah adik pacarnya.

"Via, nggak papa kan Ai?" tanya Alvin pelan namun masih ada gurat kecemasan.

"Kak Via semalam pingsan, tapi pagi tadi dia sudah sadar." balas Ify.

Tetaplah Seperti Ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang