Bagian 9 - Janji Itu?

111 15 0
                                    

Via tidak tau harus menanggapi seperti apa pertanyaan yang diajukan Alvin kepadanya. Ia sebenarnya sudah resah sejak adiknya hanya datang sendiri ketika beberapa minggu lalu ia masuk rumah sakit.

Meskipun Ify hanya menjawab bahwa Rio sedang ada urusan saat itu, tapi ia sayangnya sudah mengenal dekat Rio sejak pertama kali Rio mempunyai hubungan lebih dari teman kepada adiknya. Ketika Rio dan Ify masih SMA, Rio memang laki - laki pintar dan sangat sibuk dengan organisasinya sedangkan Ify sibuk berkegiatan di luar sekolah untuk memenuhi kebutuhan kehidupan keluarga, tetapi Rio sebisa mungkin berusaha selalu menjemput dan mengantar pulang Ify tanpa gadis itu minta.

Ia adalah mutiara dalam hidupku setelah Ibu yang harus selalu ku jaga, ku lindungi, dan tak akan ku biarkan air mata itu menetes di pipinya.

Jawaban itu adalah yang selalu diingat Via ketika menanyakan itu kepada Rio dan melihat kebahagian Ify yang selalu terpancar

"Aku tidak tau Alvin. Ify belum bercerita kepadaku. Tapi aku tidak ingin marah kepada Ify apalagi Rio, Al. Aku tau mereka mempunyai alasan di balik ini semua. Al, antarkan aku pulang sekarang ya, aku tak enak pada kedua adikku meninggalkan mereka di rumah." balas Via seadanya.

"Baiklah." ujar Alvin sedikit kecewa. Sebenarnya dia masih ingin bersama kekasihnya ini karen kesibukan di kantornya menyita banyak waktu, tapi apa boleh buat Via tidak mudah mengubah keputusannya.

"Al, aku boleh minta bantuanmu?" tanya Via disela mereka berjalan menuju teras rumah Alvin.

"Kamu ingin aku membantu apa?" balas Alvin.

"Carikan Ify teman untuk dekat dengannya. Aku tidak mau dia terbayang masa lalu terus!" pinta Via setelah menghentikan langkahnya.

"Tapi Vi, Ify itu--"

"Al, aku ingin Ify bahagia. Ini satu - satunya caraku untuk bisa membahagiakannya." potong Via dengan nada bicara yang sedikit marah.

"Lusa, temui aku di restoran milik Acilla. Aku akan memperkenalkan seseorang di sana untuk Ify." ujar Alvin tenang. Meskipun sebenarnya ia ragu apakah temannya itu mau membantu, bagaimana pun juga ini menyangkut soal perasaan.

●●●

"95,6 FM masih bersama Doni di Acara galaunya malam. Untuk pendengar setia, gue puterin nih request lagu dari seseorang yang masih mencintai dia, tapi keadaan nggak memungkin untuk bisa bareng... Galau banget kisahnya. Oke langsung ke lagunya, Sheryl Sheinafia - Kedua kalinya. Enjoy!"

Sudah

Lamaku dan dia berpisah

Rupanya

Hati masih saja terluka

Ku memilih untuk sendiri

Hanya bisa berharap

Tak terulang lagi

Jatuh hatiku yang pertama

Sempat buat ku kecewa

Dan meragukan jatuh cinta

Sementara ku akan terlepas

Dari hubungan asmara

Ku belum siap terjatuh

Untuk kedua kalinya

Ify diam mendengar beberapa bait lagu yang di putar di radio kamarnya. Ia hanya tidak ingin kenangan itu semakin dalam hatinya. Ia ingin melupakan tapi hatinya mengatakan untuk tetap tinggal pada perasaan ini.

Tapi pikiran mengingat pembicaraan sore tadi sebelum Acilla kembali pulang setelah mengantarnya ke rumah

"Fy, aku tau ini sulit. Tapi kalau kamu terus terjebak dengan kenanganmu bersama Rio, itu akan membuatmu semakin tersiksa dan sulit untuk jatuh cinta lagi." nasehat Acilla menatap sahabatnya benar - benar serius. Kebahagian sahabatnya, kebahagiannya juga.

Tetaplah Seperti Ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang