HAPPY READING!!!
.
.
.
.
.
.
.Dinginnya udara malam di London, tak menyurutkan niat laki laki berwajah khas Indonesia itu untuk beranjak dari balkon kamarnya. Dan hanya ditemani secangkir coklat panas yang telah dingin itu. Laki - laki itu Rional Adi Mahaputra atau Rio. Pikirannya sedang sibuk mengulang permintaan sahabatnya yang terdengar konyol, bagaimana ia melupakan Ify begitu padahal hatinya masih menginginkannya.
"I will back, Ify.." ucapnya setelah meneguk coklatnya.
●●●
Salah satu gadis yang berpenampilan super feminim itu sibuk merias gadis yang tak bisa duduk diam di depan cermin kamarnya. Jika terus begitu, kapan akan selesai?
"Fy, kamu bisa diem nggak sih, dari tadi banyak tingkahnya deh, aku nggak mau ini jadi sia - sia ya!" tegur Acilla ketika berhasil memegang kedua tangan Ify yang sejak tadi mengacaukan acara merias untuk Ify.
"Cil, kamu tau sendiri kan, aku nggak pernah make up seribet ini hanya untuk ketemu seseorang." jelas Ify menatap datar wajahnya yang terlihat di cermin.
"Fy, aku paham kalau kamu nggak bisa dengan hal yang ribet ini itu tapi kamu harus tau, ini pertama kalinya kamu makan malam dengan seorang laki - laki. Rio pasti nggak pernah kan memperlakukan kamu seromantis ini?" tanya Acilla menatap sahabatnya itu dengan mensejajarkan tingginya sama dengan sahabatnya yang sedang duduk.
"Acilla! Kamu nyuruh aku lupain Rio tapi kamu seperti itu secara tidak langsung mengingatkan kenangan aku sama Rio." marah Ify setelah berdiri dari duduknya di depan cermin.
"Fy, aku hanya ingin yang terbaik untuk kamu malam ini, kamu bisa dicintai dengan orang yang tulus sama kamu, memperlakukan kamu bak seorang putri raja dan terutama dia mampu berikan apapun yang kamu mau. Orang yang beruntung bisa mencintai kamu adalah Kevin. Apa kamu tidak ingin memberikan yang terbaik untuk Kevin juga Fy?" tanya Acilla ketika melihat Ify yang masih memendam amarahnya meskipun Ify telah meluapkan.
Dering telfon disaku kemeja Acilla menghentikan sejenak perdebatan kecil antara keduanya
Andaikan ku dapat mengungkapkan
Perasaanku hingga membuat kau percaya
Akan kuberikan seutuhnya
Rasa cintakuRasa cinta yang tulus dari dasar
Lubuk hatiku"Dear Acilla yang tercinta". Ucap seseorang disana memulai percakapan.
"Aku tau ini berat untuk kamu terima, tapi kamu tau kan aku tidak bisa membohongi diriku sendiri dan kamu juga".
"Cilla, aku tidak mungkin kembali, Papah menyuruh untuk aku tetap bertahan di sini untuk mengurus perusahaannya entah sampai kapan. Dan aku tidak ingin kamu menungguku tanpa kepastian. Aku tidak marah kalau kamu berhasil menemukan cinta yang lain. Aku berusaha bahagia. Terimakasih telah mencintaiku selama ini Cinta".
Setelah kata Cinta tersampaikan, telfon itu berakhir sebelum penerima telfon itu berkata apapun.
"Cil, kamu kenapa?" tanya Ify setelah melihat Acilla hanya menatap kosong dirinya setelah bertelepon dengan orang dicintai sahabatnya sejak SMA. Ia tau karena Acilla membuat nada panggilan khusus untuk kekasihnya.
Tanpa mendengar penjelasan Acilla, Ify langsung memeluk erat Acilla dan mengusap punggung Acilla dengan pelan serta tak lupa Ify mencium ubun ubun Acilla berkali - kali. Mungkin itu berlebihan tapi bagi Acilla, 'hanya cara itu yang menenangkanku'.
"Aku disini Acilla. Menangislah selama kamu mau." pinta Ify yang terdengar pelan ditelinga Acilla.
"Fy, Dino mutusin aku Fy." ucap Acilla pelan sebelum kesadarannya hilang dan jatuh dipelukan Ify. Dan Ify yang tak siap juga ikut terjatuh ke lantai kamar Acilla.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tetaplah Seperti Ini
Ficțiune adolescențiBiarkan hujan bercerita tentang kisah kita