Bagian 17 - Biar Jadi Kenangan

45 7 0
                                    

Sambil membaca part ini, bisa putar lagunya--

Happy Reading!!!

Ify kembali ke rumahnya setelah mengetahui fakta yang selama ini harus ia ketahui tapi tak pernah terungkapkan, mungkin kalau ia tak menghampiri sahabat dan sepupu sahabatnya.

Perasaan Ify kembali berkecambuk atas rasa yang dibencinya untuk masa lalu seakan meluruh atas fakta yang baru diketahuinya

"Kenapa kamu nggak bilang sih Yo, kalau kamu juga ngerasa sakit atas perpisahan kita." ucap Ify saat menemukan foto Rio saat kelulusan mereka atau tepatnya hubungannya dengan Rio menginjak 2 tahun.

"Harusnya aku nggak nyalahin kamu Yo. Harusnya kita masih bisa bertahan sampai sekarang." ucap Ify lagi sedih dengan memeluk foto Rio.

"Kamu nggak perlu nyalahin diri kamu, kamu berhak marah Aifyka."

"Kevin..."

"Kalau dia sayang sama kamu harusnya dia jujur sama kamu bukan lari seperti pengecut!" ucap Kevin dengan amarah yang tertahannya.

"Kevin, stop bilang Rio pengecut! Rio punya alasan ngelakuin ini semua Vin." ucap Ify tak terima.

"Alasan apa Aifyka?" tanya Kevin tanpa menatap Ify. Ia menahan tangisnya, ia kecewa atas Ify yang lebih membela seseorang yang membuat terluka. Seakan usahanya selama ini percuma. Tanpa menunggu jawaban Ify lebih lama lagi dan menyakitkan.

"Cilla, jagain Ify. Aku harus balik ke kantor lagi." pinta Kevin pada Acilla yang menunggu di ruang tamu Rumah Ify.

"Vin, kamu harus sabar hadapin Ify, katanya mau dapet hatinya Ify." Acilla menepuk pundak Kevin sebelum Kevin berlalu.

●●●

"Bu Nina, saya minta maaf, saya tidak bisa mengrescedule ulang meeting perusahaan saya dengan perusahaan Pak Kevin. Karena jadwal di bulan ini sudah penuh, dan kalau Pak Kevin tiba tiba membatalkan tanpa pemberitahuan sebelumnya, saya rasa Pak Kevin tidak serius mengadakan kerjasama dengan perusahaan saya." ucap klien pada Nina, sekertaris sekaligus sepupu Kevin.

"Pak Damar, tapi pimpinan saya sedang urusan mendadak diluar. Dan kalau pimpinan saya tidak serius dengan kerjasama ini, beliau pasti tak berani mengadakan kerjasama ini Pak. Jadi saya mohon perusahaan bapak dan perusahaan kami bisa mengatur pertemuan ini kembali di waktu lain." Pinta Nina.

"Maaf atas keterlambatan ini Pak, masih bisa kita mulai meetingnya?"

"Tentu masih bisa Pak Kevin. Tapi waktu saya tinggal 30 menit. Apakah bapak masih sanggup?"

"Tentu bisa Pak. Nina, tolong siapkan semua berkasnya dan suruh mereka yang terlibat meeting ini untuk hadir di ruang meeting kurang dari 5 menit." Perintah Kevin lalu berlalu bersama klien perusahaannya.

🔵🔵🔵

"Fy, harusnya kamu tau, Kevin sangat mencintai kamu. Dia mengkhawatirkan kamu, waktu dia tau kamu pulang terburu - buru. Padahal saat kamu pulang, dia juga diburu waktu untuk datang meeting penting tapi dia lebih dulu milih untuk lihat keadaan kamu, menenangkan kamu dan berusaha menghibur kamu." ujar Acilla di balkon kamar Ify. Acilla berencana menginap semalam.

"Tapi aku..."

"Apa? Masih mencintai Rio?" sentak Acilla ketika memotong pembicaraan Ify.

🔵🔵🔵

Setelah membereskan barangnya, Rio bersiap keluar dari apartemennya. Ia sudah menyakinkan dirinya untuk pulang sebentar menyelesaikan kegelisahan yang menderanya akhir - akhir ini.

"Rio, kamu mau kemana?Kok pakai jaket segala?" tanya Angel saat melihat Rio keluar dari apartemen.

"Ada hal yang aku harus di Indonesia, jadi aku akan pulang sebentar." balas Rio santai.

"Boleh aku ikut?" tanya Angel

"Maaf Ngel, aku disana tidak untuk jalan - jalan. Aku janji akan pulang sebentar." pinta Rio langsung pergi dengan lekas.

🔵🔵🔵

"Kev, aku minta maaf ya, sama sikap aku yang tadi pagi." ujar Ify yang menggenggam tangan Kevin. Keduanya kini ada di restoran favorit Kevin. Ify mengajak Kevin dinner di Restoran yang di suka Kevin dan sekaligus meminta maaf atas kebodohannya tadi pagi.

"Aku seneng kamu udah mau minta maaf sekaligus berani ngajak aku makan di restoran ini. Aku cuma mau bilang, aku nggak akan nyalahin kenangan masa lalu kamu. Tapi yang harus kamu tau, kamu hanya boleh menyimpan kenangan itu saat bersamaku. Aku akan berusaha untuk kamu dan kamu berusaha untuk aku." jelas Kevin menatap serius Ify yang ada di depannya.

"Aifyka, sejak pertama kali kita bertemu, aku sudah jatuh cinta, dan aku ingin kamu menjadi milik aku. Maukah kamu menjadi pendamping hidupku sampai seterusnya?"

"...."

🔵🔵🔵

Tetaplah Seperti Ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang