Prolog

263K 13.1K 441
                                    

"Ra,"

"Ya?"

"Apapun yang terjadi, kamu harus janji sama aku. Kalo aku udah gak ada, kamu harus move on, oke?"

"Kenapa aku harus move on kalo kamu masih ada disini? Jangan-jangan kamu mau putusin aku ya? Kamu selingkuh? Atau kamu hamilin anak or-"

"Bukan salah satu dari yang kamu sebutin. Kamu ini. Menghayal tuh yang bener dong. Mentang-mentang penulis. Khayalnya kejauhan,"

Aku tekekeh kecil.

"Jadi, kamu mau kan janji sama aku?"

Aku menatap wajahnya. Senyumnya yang membuatku jatuh hati seketika. Tak lama kemudian, aku mengangguk.

"Janji?" tanyanya.

"Janji," kataku sambil menggenggam tangannya. 

Aku melihatnya menutup mata, menarik nafas, lalu membuangnya. Dan saat itulah aku mendengar suara melengking dari mesin elektrokardiograf. Tidak ada suara tinggi atau rendah. Hanya satu nada, pertanda bahwa manusia dihadapanku ini sudah meninggal.

ask.meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang