"Apa maksudmu Miranda? Menanyakan hal seperti itu?" Tukas Lea.
"Ck, ck, ck. Lea kau sudah tahu kan? Kalau kau dan Leo itu sangat mirip. Tidak ingin tahu kalau kalian memiliki hubungan darah atau semacamnya?" Tanya Miranda.
"Adam, menurutmu bagaimana?" Tanya Vinsen penuh selidik, kepada Adam yang sedari tadi hanya memasang senyum misterius.
"Menurutku boleh kok, daripada memikirkan yang belum tentu kalian mengerti jawabannya, pertanyaan itu patut dicoba." Jawab Adam.
"Kalau aku setuju." Kata Andrew antusias.
Lea dan Leo tidak angkat suara dalam 'yang mereka anggap' pengambilan voting ini.
"Tinggal satu pertanyaan. Kita akan menanyakan apa?" Tanya Miranda dengan polosnya.
"Jawabannya sudah jelas Miranda, 'dimana white queen berada?' Tiga pertanyaan itu yang akan kita tanyakan kepada para penjaga." Kata Leo.
~~~~
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda karena perkelahian kecil diantara Lea dan Leo.
Sebelum melawan naga, ada reruntuhan yang bisa dikatakan bekas sebuah puri. Dan Andrew segera menghentikan mereka, sebelum dapat melangkah lebih jauh lagi.
"Ada apa Andrew?" Tanya Lea penasaran.
"Perhatikan baik-baik, ada beberapa orang di depan kita. Dan mereka memakai jubah yang menutupi sampai ujung kaki." Jawab Andrew sambil memperhatikan mereka.
"Tenang saja, mereka dapat dipercaya." Ucap Adam sebelum Leo dkk, mulai bertarung dengan mereka.
Kalau diperhatikan, mereka memegang sesuatu seperti tongkat yang mengeluarkan cahaya samar-samar.
Setelah mendekati mereka, dari dalam reruntuhan keluarlah seorang pria jangkung berambut hitam. Leo dkk, sudah bersiap kalau seandainya saja dia maju untuk menyerang.
Lea sedikit heran dengan kelakuan Adam, karena sedari tadi pria yang berada di depan itu hanya terlihat biasa-biasa saja. Seperti dia tidak tertarik untuk bertarung atau memang dia tidak memiliki niat untuk menyihir salah satu dari mereka.
"Dasar kau! Kalau mau berkunjung, setidaknya jauh-jauh hari kau harus bilang padaku agar aku dapat sedikit merapikan tempat ini." Gerutu pria yang tidak memakai jubah seperti, katakanlah anak buahnya.
Leo dkk, speechless mendengarnya. Sedangkan Adam sedang berusaha untuk tidak tertawa karena seseorang yang dipanggilnya 'Lu' ini.
"Nama pria itu Lucifer." Kata Adam walaupun tidak ada yang menanyakan nama pria itu.
"Terserahlah, tapi senang bertemu dengan kalian semua." Ucap Lucifer sambil memandang satu per satu, dan pandangannya terkunci pada Lea.
Drap
KAMU SEDANG MEMBACA
White Queen
FantasyLea Bradley yang selalu dibully oleh satu sekolah, menghadapi kenyataan bahwa dia tidak bisa menjalani hidup, sebagaimana anak normal lainnya. Cynric yang merupakan sumber masalah, membuat Lea harus membunuhnya karena telah ditakdirkan. Masa lalu y...