Lea Bradley yang selalu dibully oleh satu sekolah, menghadapi kenyataan bahwa dia tidak bisa menjalani hidup, sebagaimana anak normal lainnya.
Cynric yang merupakan sumber masalah, membuat Lea harus membunuhnya karena telah ditakdirkan.
Masa lalu y...
Setelah membuka mata dia terkejut, dia tidak menginjak tanah, melainkan melayang. Untuk sesaat dia terpesona karena bisa melihat banyak bintang yang berbeda warna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Um, namamu Lea kan?" Kata sebuah suara.
"Uh... ya?" Kata Lea bingung.
"Pfft hahahaha...." suara itu sekarang sedang tertawa kencang.
Lea yang tidak bisa melihat sosok itu hanya bisa melongo.
"Maaf sebelumnya, perkenalkan namaku Adam. Penyihir terkuat di dimensi Xalloph." Suara itu berubah menjadi sosok pria jangkung yang tingginya membuat Lea sedikit iri.
Melihat ekspresi Lea yang agak canggung untuk berbicara, lelaki yang bernama Adam ini mengambil inisiatif untuk berbicara lebih dulu.
"Kulihat kau bingung Lea..."
"Yah, ini seperti mimpi. Di saat seseorang berpakaian serba hitam mengejarmu kemudian mungkin menghancurkan rumahmu, apakah ini hanya mimpi?" Tanya Lea pada Adam.
"Kau ingat? Kakekmu mengatakan kalau yang terjadi setelahnya bukan mimpi kan?" Adam tersenyum simpul.
"Maksudmu aku harus percaya? Kau tahu Adam? ini terlalu sulit untuk diterima akal sehat." Lea sedikit marah.
"Sudah kuduga, kau tidak akan percaya. Tapi percaya atau tidak, kita sekarang sedang berada dalam pikiranmu." Kata Adam pelan.
"Yakinkan aku kalau ini bukan mimpi Adam." Lea menatap intens mata hijau Adam.
"Hm... bagaimana ya?" Kata Adam pada dirinya sendiri.
'Light.'
Dengan satu kata, satu kata itu bisa membuat Lea yakin bahwa apa yang dilihatnya ini bukanlah sebuah mimpi belaka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat Adam mengatakan 'light' tadi, seketika bintang-bintang itu berubah menjadi sebuah danau, dengan pulau kecil di tengahnya. Lea yang sekarang tengah berada di atas sebuah perahu, hanya bisa menunggu Adam berbicara.
