"Jangan ikut campur, kau hanya akan terluka." Kata seseorang dengan dingin.
Lea mengerjap beberapa kali. Terkejut? Tentu saja dia terkejut.
"Oh rupanya bala bantuan sudah datang ya?" Kata orang yang mengejar Lea.
Woosh
Dengan kecepatan yang sangat tinggi, pemuda berambut coklat itu menebas pria berjubah hitam yang sayangnya berhasil dihindarinya.
'Dark Army.' Ucap orang pria berjubah hitam.
Lea terkejut lagi. Kali ini, pasukan hitam itu lebih banyak dari yang tadi dia lawan.
"Oi, kau hati-hati!" Teriak Lea pada penolongnya itu. Niat Lea mau memperingatkan, tapi hanya diberi tatapan 'Kau diam saja.'
Dengan tatapan meremehkan lawannya, pemuda berambut coklat itu, menarik napas dalam. Kemudian iris hijaunya, menatap intens ke depan.
'Starfall.' Ucapnya sambil memandangi langit malam, yang telah berhiaskan bintang yang indah.
Setelah dia mengucapkan nama sihirnya, tiba-tiba bintang berjatuhan dari langit.
Dalam sekejap, pasukan hitam di depannya, telah musnah tak bersisa.
"Cih, sial!. Aku akan membalas kalian nanti!" Kata sosok yang berjubah hitam itu, kemudian berteleport entah kemana.
"Melarikan diri eh?" Kata pemuda di depan Lea, sambil sedikit tertawa.
Sadar bahwa Lea tidak diperhatikan, Lea mengambil kesempatan itu untuk kabur.
"Oi, kau mau pergi kemana?" Tanya pemuda tadi santai.
"Sudah jelas jawabannya. Aku akan pergi dari sini, sebelum kau membunuhku." Ucap Lea jujur.
"Kalau aku ingin membunuhmu, aku akan meninggalkanmu di hutan ini. Membiarkan 'mereka' membunuhmu."
"Lalu kenapa kau menolongku tadi?" Tanya Lea.
"Aku hanya kebetulan lewat." Jawabnya.
"Perkenalkan namaku Vinsen." Katanya sambil mengulurkan tangan.
"Lea." Jawab Lea singkat, sambil menjabat tangan Vinsen.
Tapi, ada yang mengganggu pikiran Lea. Ekspresi Vinsen saat ini tidak bisa dijelaskan hanya dengan sekilas melihat.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Vinsen sedikit pelan.
"Sayangnya tidak." Jawab Lea.
"Kau bisa memakai sihir. Jelaskan padaku jenis sihir apa tadi?" Tanya Vinsen pada Lea.
"Tenang saja Lea, kau bisa mempercayainya." Kata sebuah suara di pikiran Lea.
"Aku hanya membayangkannya, kemudian membiarkannya keluar." Jawab Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Queen
FantasyLea Bradley yang selalu dibully oleh satu sekolah, menghadapi kenyataan bahwa dia tidak bisa menjalani hidup, sebagaimana anak normal lainnya. Cynric yang merupakan sumber masalah, membuat Lea harus membunuhnya karena telah ditakdirkan. Masa lalu y...