XXIII : Tes

520 73 17
                                    

Lea kemudian membuka matanya secara perlahan. Dia sepertinya tertidur di lantai kamarnya, samar-samar dia mendengar sebuah suara.

Lea keluar dari kamarnya, lalu memeriksa darimana suara itu berasal. Jantungnya berdetak cepat, takut kalau seandainya masih ada Gream Reaper.

"Lea? Kau benar-benar Lea?" kata seseorang yang sangat Lea kenal.

"Kakek!"

Tanpa berlama-lama, Lea langsung berlari memeluk kakeknya. Tadi kakek Lea sementara memasak, itu sebabnya Lea mendengar suara yang samar-samar.

"Kakek apa yang terjadi setelah aku masuk portal?" Tanya Lea penasaran.

"Kakek mengirim Gream Reaper ke tempat asalnya," kata Johan.

'Aku tidak ingin membayangkan pertempuran mereka.' Batin Lea sambil sweatdrop.

"Pasti kau sudah bertemu dengan Leo." Suara Johan terdengar seperti sangat merindukan Leo.

"Ya aku bertemu dengannya, dan juga mereka yang lain. Astaga, rasanya terasa seperti mimpi saja..."

"aku ingin kembali kakek, mereka pasti sangat membutuhkanku," kata Lea.

~~~~

"Dasar bajinga*!" Teriak Leo sambil mengayunkan pedangnya ke Skandar.

Skandar terkekeh kecil, lalu dengan sangat cepat dia mengambil Holy sword dari genggaman Leo.

"Pedangmu sangat kuat Leo Bradley. Darimana kau mendapatkannya?" Tanya Skandar sambil melihat setiap detil ukiran dan ketajaman dari holy sword milik Leo.

'Earthquake.'

"Wow, dia akan memarahiku kalau istana ini rusak. Kukembalikan pedangmu Leo Bradley."

Skandar melempar pedang Leo dengan sangat kuat. Bahkan Leo harus menggunakan dua tangan untuk menangkap Holy sword.

'Spell broken.'

"Sihirku tidak bekerja," kata Miranda.

"Kalian masih harus belajar banyak anak-anak." Skandar menatap mereka berempat dengan pandangan meremehkan.

'Starfall.'

'Big wave.'

'Ini pasti bisa mengenainya.' Pikir Andrew dan Vinsen.

"Naif sekali." Skandar tersenyum kecil.

'Spell broken.'

Sekali lagi, mantra Skandar membuat sihir milik Andrew dan Vinsen tidak bekerja.

"Oi kalian! Aku mulai bosan," kata Skandar menahan tawa.

"Vinsen, kita akan memakai sihir 3 tingkatan padanya. Andrew dan Miranda kalian berperan sebagai pengalih perhatian." Perintah Leo.

Dari raut wajah Leo, Vinsen dapat mengetahui dia ingin memberi pelajaran pada elf sombong ini.

~~~~

"Lea, dalam membuka portal tempo hari, aku sudah menghabiskan terlalu banyak energi. Tidakkah kau ingin tinggal di sini lagi?" Pinta Johan.

"Aku ingin, tapi untuk saat ini aku telah berjanji untuk menolong mereka. Tunggu dulu, berarti kakek yang telah memerintahkan wanita itu untuk membawaku kembali ke sini?"

"Ya, kita bisa hidup baik-baik saja di sini." Ucap Johan.

Lea mulai menyadari sesuatu, ada yang janggal di pikirannya.

White QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang