12. Finally

44 6 10
                                    

-Hana POV-

Aku memakai topi baseball hitam, jaket sweater hitam, celana jeans putih berobek, sepatu model mirip seperti merk vans-berglitter emas. Merk peaceminusone semua. Semoga dia menyadari keberadaanku.

Mungkin bisa dibilang gue udah terkenal sejak pertama kali masuk salah satu grand mall di seoul ini.

Siapa yang nggak nyadari? Head to toe, peaceminusone. Selain itu, aku sudah jadi artis di Korea ini.

Banyak yang mengajakku bicara dan berfoto sebelum fanmeet dimulai.

"Eonni! Eonni suka G-Dragon banget ya!?"
"Eonni, eonni! Kau terlihat sangat keren di photoshoot itu!"
"Aku melihatmu di Radio Star, eonni!"
"Eonni! Ayo berfoto!"

Bla bla bla.

Rasanya seperti aku yang fanmeet:v

Gue udah pake masker sama kacamata biar anti-menstream aja.

Mungkin semua udah pada tau siapa diriku. Emang udah tau semua sih:v

***

Sesi handshake pin dimulai, tentunya aku memesan VIP. Jadi, aku bisa berfoto dengannya dan berbicara sebentar.

Saat giliranku di stage, sendirian. Bersama sang idola yang aku tunggu-tunggu selama 2 tahun terakhir ini.

Entah, namanya juga kehendak Tuhan. Meskipun punya banyak uang, buktinya gue nggak bisa langsung ketemu Oppa. Nunggu 3 tahun lebih.

Aku membungkuk. Aku sudah berlatih diri untuk 'apa yang akan kulakukan saat bertemu Oppa' di Hotel saat malam sebelum fanmeet ini. *ketawajahat*

Habis bungkuk hormat, aku langsung memeluknya. Oppa hanya diam nggak tau harus membalas pelukanku atau nggak. Tangannya terangkat.

Aku berbisik padanya, "aku sangat sayang padamu, Oppa." But, kayaknya udah terlalu keterlaluan banget gue meluk-meluk seorang G-Dragon. Jadi para bodyguard melepas pelukan gue.

Aku menggelengkan kepala.

Apakah kau gila, Hana Zuu-ssi?

Kau akan kena skandal lagi.

Aku segera menghilangkan bayangan itu dari otakku.

Aku melangkahkan kakiku menuju panggung.

Yey! Ma turn!

Aku pun handshake kepadanya. "Aku Hana, Oppa. Kau tak tau aku? Aku sudah mengirim beribu pesan padamu di instagram. Ba-" sebelum aku mengatakan kata selanjutnya, dia menjawabnya.

"Iya, aku sudah membacanya, Hana-ssi. Terima kasih atas perjuanganmu."

Mwo? Cuma itu doang? Hello! Gue udah 3 tahun di Korea nggak minta terima kasih lo oppa!

"Apa? Aku mengalami masa-masa sulit selama 3 tahun di Korea dan itu balasan dari Oppa?"

"Pada waktu itu, aku mengalami kesusahan berbicara, sendirian seperti orang gila, aku juga tidak punya teman, aku merasa homeless-" lagi-lagi, oppa memotong pembicaraan ku.

"Jadi, salah siapa kabur dari rumah?"

"Jadi, salah siapa membiarkanmu pergi ke Korea sendirian?" Lanjut Oppa yang buat gue speechless.

"Jadi oppa berpikir bahwa aku yang salah atas semua ini? Oppa berpikir aku salah menggapai mimpiku selama ini yaitu dirimu?"
"Aku tidak menyangka akan dikenal banyak orang dan dibenci banyak orang begitu aku berusaha menemuimu."
"Menjadi seorang model secara tiba-tiba tanpa terpikirkan sangatlah mengejutkan."
"Sudahlah lupakan oppa. Aku sangat terkejut akan sikapmu."
"Aku agak kecewa padamu."

Wajahku masih tertutup topi hitam. Masker yang kubuka sampai bawah bibir.

"Itu sudah cukup nona, kau bisa berfoto dengannya." Kata bodyguardnya.

Aku mengeluarkan hpku. 'i' keluaran terbaru. Hadiah dari papa. The same  style with oppa.

"Lihat, aku bahkan menyamakan hpku denganmu."

Nampaknya, dia tidak peduli. Dia hanya fokus pada sesi berfotonya.

Baiklah, jika ini maumu.

Aku agak kecewa padamu oppa.

Kenapa kau begini padaku?

Aku berfoto dengannya. Selfie, dia memegang handphone-ku. Aku juga mendekatkan tubuhku di lengannya.

Dia sangat wangi.

Wangi ini sangat membuatku nyaman.

Oh, God. Senyumannya.

Begitu manis.

Hati ini tetap terasa sesak rasanya. Perkataannya terngiang di otakku.

Aku juga tak kalah membuka topi dan maskerku pada foto kedua. Memang, rencanaku membuka wajahku pada sesi foto bersama.

Jadi, selama ini dia nggak tau wajahku? Yes, dari tadi ngobrol gue tutup nih wajah.

Ekspresi matanya sedikit berubah. Dengan cepat ia mengubahnya lagi.

Yes! Dia terkejut!

"Gomawo, Oppa." Ucapku sambil membungkuk 90 derajat. Mengeluarkan senjata tajam. Senyuman.

Oppa membalas bungkukanku.

Kemudian dia mendekatkan dirinya.

"kutunggu kau di parkiran basement 3 selesai fanmeet." Oppa berbisik ke telinga kananku.

Assa!

Aku mendapatkanmu. Ji Yong-ssi!

***

I'll do anything for ya.Where stories live. Discover now