20. Indonesia

37 7 6
                                    

"Pagi." Sapaku masuk kedalam ruang make up dan duduk di kursi.

"Pagi." Jawab beberapa staf sibuk menyiapkan pemotretan hari ini.

"Kau datang pagi hari ini." Kata min hee eonni menghampiriku sambil mempersiapkan peralatan make up.

"Eo? Iya. Aku hanya bosan di apartment jadi aku kesini lebih awal." Aku menjawab dengan bermain hp.

Aku iseng aja melihat isi direct message yang mulai penuh.

Salah satu pesan dari satu akun mengajakku untuk reuni SMA.

"Han, udah lama banget lu nggak dateng reuni. Gue tau lu pasti sibuk sama kehidupan sana. Tapi, bisa nggak lu mau dateng reuni SMA minggu depan? Gue udah kirim foto posternya lebih jelasnya. Segera baca ya."

Aku langsung membuka akun instagramnya dan mulai mengingat wajahnya.

Lena, salah satu siswa yang populer sesekolahan. Sukanya ngebully anak yang ada didekatnya. Dia juga ngebully aku karena aku pendiam dan juga karena aku darah campuran. Semua yang aku lakukan salah dimatanya. Aku nggak pernah menggubris omongannya.

Ku lihat posternya lebih jelas, tenpatnya di sebuah cafe besar di Jakarta. Tanggal 20.

"Oppa." Panggilku pada Dong Hee oppa yang duduk di sofa belakang memainkan hpnya.

"Ng?"

"Tanggal 20 apakah aku punya schedule?"

"Kenapa?"

"Aku ada reuni sekolah." Aku melihat refleksi bayangan oppa dibelakangku.

"Dimana?" Dia melihatku.

"Di Jakarta lah! Orang aku SMA nya di Jakarta." Aku menaruh hapeku di meja.

"Kau mau datang?"

"Iya."

"Bukankah masa sekolahmu tidak bagus semua?"

"Iya sih. Nggak papalah. Sekali saja."

"Hehe, kau baik sekali ya Hana-ssi. Kalau aku jadi kamu, aku nggak bakalan dateng." Komen Min Hee eonni mulai membubuhkan base make up.

"Begitukah?" Kataku meringis.

***

Tepat tanggal 18 nya, aku terbang ke indonesia sendiri serta menerima beberapa job di layar kaca indonesia.

Tak jarang dari beberapa pihak memintaku menelpon jiyong oppa untuk menunjukkan bahwa kami dekat. Tapi, tentu saja aku menolaknya karena itu pasti mengganggunya.

"Kau sibuk disana?" Tanya jiyong oppa di telpon.

"Iya, lumayan. Sekarang aku sedang istirahat."

"Oh, baiklah. Istirahatlah."

"Ng.."

Aku menutup telponnya.

***

I'll do anything for ya.Where stories live. Discover now