Mungkin karena aku yang terlalu sibuk beradaptasi di Korea ini, aku sampai-sampai tidak melihat apa yang sedang populer belakangan ini.
Ternyata, diriku sangat terkenal!
Mwoya?
Palingan karena jabatan ayah.
Para media sangat cepat dalam mendapat informasi.
Artikelnya malah nggak bener-bener ini gimana sih?!
Tak lama setelah melihat-lihat artikel-artikel ga jelas kayak gini, aku dapat telpon dari nomor tidak dikenal.
Kayaknya mulai deh..
"Halo?"
"Halo, Hana-ssi?"
"Ne, apakah anda mencari saya?"
"Ah, iya. Maukah kau melakukan pemotretan dengan produk kami?"
"Eh?! Maaf, ini dari produk apa ya?"
"Produk kecantikan, SK-II."
Eomona! SK-II?! Menawariku pemotretan?!
"Bisakah kita bertemu secepatnya? Ada banyak hal yang ingin kuketahui."
"Ah, baiklah. Mari bertemu jam 5 sore di cafe XX"
"Tentang pemotretannya, bisakah aku berpikir dua kali untuk itu?"
"Tenang saja, anda bisa melakukannya (menolak)"
"Baiklah, ayo bertemu jam 5 sore nanti."
***
Aku mendorong pintu cafe dengan memegang handphone.
"Aku sudah sampai, anda dimana?"
"Ah! Aku ada didekat jendela."
Aku melihat sosok lelaki awal 30-an memakai jaket hitam sedang berbicara lewat teleponnya melihat kearahku.
Aku menutup telponnya.
Dia berdiri dan aku berjalan mendekatinya.
"Annyeonghaseyo. Duduklah.. Aku sudah memesankan kopi untukmu." Dia membungkuk dan memeprsilahkanku duduk.
Aku pun membalasnya dan duduk. Kami berhadapan.
"Terima kasih sudah datang, Hana-ssi."
"Ya, tidak apa-apa."
"Biar saya perkenalkan diri, Kim Min Seok. Staff dari SK-II" dia menyodorkanku kartu namanya yang keluar dari dompetnya.
Aku mengambil kartu nama itu. Tampaknya memang dia staff resmi dari produk itu. Kartu namanya nampak meyakinkan.
"Sebelum sampai pada masalah pemotretan itu, bisakah saya tanya?" Aku memegang kartu namanya. Bersandar senyaman mungkin.
"Ya, tanyalah senyaman mungkin."
"Bagaimana anda bisa tau nomor teleponku?"
"Ah, itu. Kau akan sering mendapat telpon seperti itu. Hal seperti itu bisa dianggap rahasia umum bagi kami sebagai orang dibalik layar."
"Akan kuanggap itu masuk akal, ajussi. Jadi, kenapa tiba-tiba saya?"
"Kenapa tiba-tiba anda karena anda memang sudah terkenal."
"Maaf?"
"Anda tidak tau? Bukankah anda anak dari CEO perusahaan jepang itu?"
Ah, memang benar. Karena aku anak ayah.
"Ah.. Begitu rupanya. Kamu menghubungiku karena aku anak CEO dan bukan karena alasan lain?"
"Tentu saja, kami menghubungimu karena kau sangat cantik."
"Terima kasih, kuanggap itu sebagai pujian."
"Itu memang sebuah pujian, Hana-ssi."
Aku hanya tersenyum kecil.
"Bisakah anda memberi tahu kenapa saya bisa sampai terkenal seperti ini?"
"Bukankah anda ke korea untuk bertemu dengan anak CEO perusahaan 'S' ?"
Wah! Benar-benar tidak bisa dipercaya!
"Hah. Begitu rupanya."
"Bisakah kita mulai membahas masalah pemotretannya?"
"Aku akan melakukannya. Tapi, aku tidak tau apa yang harus kulakukan waktu pemotretan, Min Seok-ssi."
"Tenang saja, kau akan dipandu oleh sang ahli, Hana-ssi."
"Baiklah kalau begitu. Aku akan melakukannya."
"Terima kasih, Hana-ssi"
***
YOU ARE READING
I'll do anything for ya.
FanfictionU can know the explanation from the title, man. But I will explain the main idea. This is based from my original brain. The Left Brain. 57,8%. This story is telling about a girl who do anything for her bias. G-Dragon. A superstar who has been recogn...