I'll do anything for ya.

15. Truth

***

Miraculously, aku benar-benar mendapatkan tawaran photoshoot dengan G-Dragon!

Terima kasih, Tuhan!

Tapi, kenapa aku tidak senang?

"Tentu saja aku menerimanya!" Jawabku semangat pada seseorang ditelpon.

"Ne? Aku harus ke Jepang?" Kataku. Aku duduk di kasurku dengan penampilan yang masih acak-acakan.

"Ya, aku akan mengatur jadwal untuk itu. E-eh, anda seharusnya menelpon managerku. Aku lupa. Aku akan mengirimimu nomor managerku."

"Ya, terima kasih banyak!" Balasku.

Ya, sekitar 3 minggu yang lalu? Aku mendapat seorang manager. Pihak Nylon Korea memberiku kontak seorang manager. And, guess what? Dia manager dari YG Entertainment. Dan bla bla bla, and cring! Aku resmi jadi artis YG. Tentunya itu membuat pihak media langsung menyorotiku.

Disana mereka juga menyangkut-pautkan nama G-Dragon, nama papaku, dan nama Indonesia tentunya.

Namanya Kim Dong Hee, umurnya 34 tahunㅋㅋㅋ managerku seorang ajussi! Tapi, dia terlihat goodlookinglah. Tidak terlihat terlalu tua.

Resmi menjadi YG family, aku disambut dengan baik. Sayangnya, tidak ada yang bisa aku ajak pesta untuk diriku yang telah resmi menjadi artis YG. Jadi, aku hanya minum cola dan ayam bersama Dong Hee oppa. T-T

***

"Annyeonghaseyo? Hana-ssi?"

Mwoya igeo?!

Apakah aku bermimpi lagi?

"Ne?"

"Kau tidak mengingat suaraku?"

"Tentu saja aku tau. Kau suaranya G-Dragon-ssi bukan?"

"Haha, kau resmi menjadi keluarga YG dan kau tetap memanggilku dengan ssi? Kau menjadi hoobae ku sekarang."

"Arasseoyo, G-Dragon sunbaenim."

"Lebih baik~"

"Kurasa kau tidak terlalu shock bahwa aku menelponmu?"

"Jadi ini beneran G-Dragon sunbaenim?!"
"Heol, Daebak! Aku tidak bisa percaya ini!"

"Ya, kau bisa mempercayainya sekarang."

"Ada hal apa sunbaenim menelponku?"

"Selamat atas diterimanya kau menjadi artis YG sekarang."

"Terima kasih, i'm very appreciate it."

"Tak masalah. Kau sudah tau kan bahwa kau akan photoshoot denganku?"

"Ne."

"Ah, aku tidak suka ini."

"Apanya?"

"Mari kita bertemu saja. Kau ada dimana?"

"Aku masih ada di kantor. Kenapa?"

"Baiklah, aku akan kesana"

"Eh?"

***