19. Home

38 9 1
                                    

"Apa saja yang kau bicarakan dengan nuna?"

"tidak ada, hanya.. Bicara tentang ini dan itu. Sudah."

"Kalian tidak membicarakanku kan?"

"Tidak.."

"Besok kau ada acara apa?"

"Aku mau pulang sebentar, baru aku pergi ke bandara."

"Pulang? Ah, iya. Inikan rumahmu. Mau kuantar?"

"Ne? Ani, jangan itu merepotkan."

"Tidak, itu akan menjadi suatu kehormatan nanti bisa ketemu ceo."

"Ei~ sudah kubilang tidak usah."

***

"Pagi, Hana-ya." Sapa oppa ditelpon dengan suara lembut. Membuatku seketika blush dan deg-degan.

"Pagi juga, oppa." Aku menulis sesuatu untuk check out sambil miringkan kepala pada ponselku diantara bahu dan telinga.

"Kau sudah check out?"

"Iya, aku sudah di lobi. Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Aku sudah di depan hotel."

Eh?

Aku langsung memutar badanku dan melihat oppa bersandar di sebuah mobil hitam sambil memegang handphonenya melambaikan tangan padaku.

Aku yang sudah menyelesaikan masalah check out langsung menuju kearahnya.

"Kenapa oppa disini?"

"Aku akan mengantarmu ke rumahmu."

"Kau tidak pergi ke bandara?"

"Aku akan pergi bersamamu."

***

"Papa! Aku datang!" Aku langsung sumringah lihat papa dan memeluknya.

"Kenapa kau terlihat kurus, Hana?"

"Ei, ini bukan kurus. Pa! Ini langsing!"

"Dengan siapa kau kesini?" Tanya papa sambil melihat oppa di belakangku yang memberi salam.

"Konichiwa." Sapanya.

"Ah! G-Dragon-san!" Kata papa.

"Eh? Papa mengenalnya?"

"Tentu saja! Siapa yang tidak mengenalnya?"
"Apakah kau sudah makan, G-Dragon-san?"

"Ne?"
"Ah, belum."

"Baguslah, ayo kita makan."

***

"Apa yang kau suka dari putriku?"

"Otouchan!" Kataku.

"Ah, dia terlihat lucu."

"Hohoho, begitu rupanya ya?"

"Tolong jaga baik-baik, anakku satu-satunya ini ya. Aku meminta kepadamu."

"Ah, iya. Akan kujaga dengan baik."

"Terima kasih."

"Ah, tidak masalah."

"Ei~ sejak kapan ini menjadi sangat formal? Sudahlah. Lupakan semuanya dan ayo kita makan saja!" Kataku.

***

Tuhan! Udah lama nggak renang dirumah kangen rasanya!

"Wah-wah.. Jadi ini yang kau lakukan saat aku mendapat ceramah dari ayahmu?"

Aku kaget dan langsung menoleh ke arah belakang yang ada oppa sambil menaruh tangannya dibelakang.

"Wae! Ini kan rumahku. Jadi terserah dong."

"Heol. Moody banget sih."

Aku kembali renang ke arah oppa dan naik ke bibir kolam.

"Sudah selesai?"

"Aku sudah lama renangnya." Aku memasang baju handukku.

"Kau melihatnya?" Tanyaku dengan baju handuk yang kuikat rapat.

"apa?!" Tanya oppa balik.

"Ku tanya oppa melihatnya apa tidak?"

"Bagaimana aku bisa tidak melihatnya? Kau hanya memakai itu!"

"Kata-katamu ambigu sekali ajussi"

"Wah! Jinjja!"

"sudahlah, aku hanya bercanda. Memang mau gimana lagi. Kalau renang masa mau pake dress."

Aku meninggalkan oppa yang masih diam. Mungkin karena sifatku yang tiba-tiba berubah?
Molla.

***

Aku mengeringkan rambutku sambil melihat keluar jendela. Pemandangan tokyo memang yang terbaik!

"Wah! Ini kamarmu?" Kata oppa yang tiba-tiba muncul dari balik pintu sambil melihat sekitar kamarku.

"Sejak kapan kau masuk?"

"Ung? Aku baru saja masuk.." Dia masih saja melihat sekitar kamar.

"Tidak baik seorang pria masuk ke kamar seorang wanita.."

"Wae? Nggak boleh?"

"Ani.. Hah, ya sudahlah."

Dia hanya tersenyum.

"Ah, ayo kita harus segera kembali ke Korea."

***

"Aku akan merindukanmu, ayah!"

"Aku juga!" Ayah melepas pelukanku.

"Jaga dia ya, G-Dragon-san."

"Ya."

"Apaan sih.. Ya udah ya. Dadah yah!"

***

Haihai

Maaf karena sifat Hana yang berubah-ubah seperti cuaca pancaroba(?) i dunno..

Dan tibatiba aja juga manggilnya 'ayah' dan bukan papa lagi.ㅋㅋ

Beneran emang ada alasannya kok;v

Jangan lupa vomment rek.. Adoh, kah.. Soro nggae crito iki:v (dialeknya keluar anying:v)

Lupakan kata tadi dengan tekan bintang arasseo?:v (maksa)

I'll do anything for ya.Where stories live. Discover now