2:Together

3.9K 141 1
                                    

S

K

I

P

...

***

Prilly pov ♐

Aku mengadahkan wajahku ke atas menatap bintang bintang.Sungguh indah ciptaan mu Tuhan.Aku menunjuk salah satu bintang yang ada.Bintang dengan cahaya yang paling terang entah Apa nama bintangnya.

"Bintang paling terang itu adalah Icky dan sebelahnya lagi adalah Piyi "tunjuk Prilly ke arah dua bintang yang cahaya nya paling terang.

"Kapan kita bisa kaya gini lagi.Aku kangen bisa natap bintang sama kamu"ucap nya lirih

Hampir setiap malam Prilly dan Ricky menatap bintang-bintang.
Setiap bintang yang paling terang akan mereka nama kan nama mereka berdua.

Tapi,setelah Ricky tidak ada di sisinya lagi.Dia hanya menatap bintang sendirian.

"Aku merindukanmu Ky "ucapnya lirih menundukkan kepala tak lagi menatap bintang.

Dia mengingat setiap saat yang dia lalui bersama Ricky.Saat yang paling membahagikan dalam hidupnya hanya bersama Ricky.

Maxime pov ♐

"Gue liat liat tuh cewe kayak nya ngelamun.Samperin kagak ya?.kalo gue samperin takut di marahin ama dia.kalo kagak diamuk emak emak yang di sonoh gue.samperin aja dah."

♐Author ♐

Maxime sampai di samping Prilly dia pun duduk di bangku taman.Sepertinya Prilly belum merasa kehadirannya.Prilly masih setia menunduk seperti menghitung helaian rerumputan.

"Woy,napa lu bengong gitu kesambet lo"kejut Maxime.

"Sejak kapan lo disini"ucap Prilly kaget dan langsung menoleh ke arah suara yang dia dengar.

"Sejak lo nunduk dan ngitungin berapa banyak tuh rumput yang ada di bawah kaki lo"

"Apaan sih lo.Gak jelas banget jadi cowo"

"Apanya yang gak jelas dari gue"

"Hidup lo"

"Hidup gue jelas.Lo mau tau Hidup gue gimana Oke,gue kenalin lo tentang Hidup gue.Nama gue Maxime Chandra Martinez lo bisa panggil gue Max.Gue anak pertama dan gue punya adik namanya...em siapa ya nama adik gue.oiya adik gue Ali Charlson Martinez.Dan gue adalah seorang pengusahan besar yang memiliki cab.."

"Udah cukup.Dari tadi lo ngomong panjang lebar.Pusing tau gak gue dengernya.Gak cape lo ngomong.Tdi aja di depan keluarga lo berlagak pendiem sok manis.kalo di tanya jawabanya paling ngangguk dan geleng.sekarang di belakang mereka lo nyerocos gak ada abisnya"

"Hahahaahahahahha"entah kenapa Maxime tertawa ngakak padahal tidak ada yang lucu dari ucapan Prilly.

"Idihh..kenapa lo kesambet?"

"Gak,gue masih waras.Lo nya aja yang aneh tadi lo ngatain gue nyerocos panjang lebar ternyata lo juga jiaaahahahahahhaha"

"Eh,bego gue tadi nanya lo kesambet Apa kagak, bukan lo waras atau enggak.Aneh lo jadi cowo.Ada aja ya cowo model kaya elo di dunia ini"

"Iya dong,buktinya gue masih ada"ucap nya PD dan menghentikan tawanya

"Iya serah lu dah,orang pinter mah ngalah"

"Jadi,maksud lo gue bego"

"Gue gak ngomong lo bego.Lo sendiri yang ngomong lo itu bego.Jadi,bukan salah gue dong"

"Ya Tuhan,kenapa Semua orang nyebut hamba bego.Tadi di ruang tamu enyak,babe,encing,dan encang nyebut hamba mu ini bego.Sekarang istri hamba nyebut hamba bego.Apa kesalahan saya Tuhan" ucap Maxime dramatis

"What..Masih calon kali .Tunangan aja belom.dramatis banget lo jadi cowo.Cowo bukan sih lo"

"Yaiyadong ayke cwo ya kelez eyke sekong,ewhh"ucap Maxime berlagak kaya banci di perempatan lampu merah

"Jiahhhahaahab...asli ngakak gue ngeliat lo.bener bener mirip lo sama yang di perempatan"tawa Prilly pecah melihat logat seperti banci yang di prempatan.

Untuk pertama kalinya dia tertawa lepas lagi setelah bertahun tahun ia mengubur semua kebahagiaannya.Tawanya,candanya,manjanya,rengekannya di kubur setelah Ricky tak ada di sisinya.

Dalam dirinya hanya adah kekosongan dan kebencian.Dulu dirinya bagaikan pelangi setelah badai.Tapi,sekarang dirinya adalah badai yang tak akan pernah ada lagi pelangi setelahnya.

"Nah,gitu dong ketawa makin cantikkan .Dari tadi kalo ditanya jawab nya pasti jutek."goda Maxime.

Mendengar ucapan itu Prilly langsung berhenti tertawa dan kembali ke dirinya yang Dulu tanpa canda tawa hanya ada kemurungan.

"Yah,jutek lagi"ucap Maxime pura-pura kecewa

"Apaan sih lo "Ucap Prilly menutup salting nya dan menunduk menyembunyikan wajah merah padam karna malu disebut cantik.

"Oiya,Prill lo kenapa sih kayak nya jutek mulu.Senyum aja tipis banget bahkan lebih tipis dari kertas"Maxime membuka pembicaraan karna tak tahan dengan suasana yang canggung tadi.

Prilly yang awalnya menunduk,mendongkakan kepalanya menadah ke langit.

"Emang,apa urusan nya sma lo.Kalo lo gak suka liat muka gue yang jutek gak usah liat"ucap Prilly datar tanpa menoleh ke arah Maxime.

"Gak,gue cuma nanya.Kata tante lo itu orangnya bawel,humoris,dan murah Senyum.Tapi,Prilly yang gue liat sekarang beda dari apa yang di omongin tante"ucap Maxime juga menatap ke langit mengikuti arah pandang Prilly.

"Itu dulu saat pelangi mengitari hidup gue.Sekarang hanya badai yang ada di hidup gue"ucap Prilly menghembuskan nafas beratnya.

"Maksud lo?gua gak paham"ucap Zidane bingung langsung menatap Karla.

"katanya lo itu CEO masa gak tau maksud dari ucapan gue aja lo gak tau."Ucap Prilly dengan nyolot dan menatap Maxime.

"Beda Prilly .Kalo CEO itu urusan bisnis dan ucapan lo itu urusan hati. Apa hubungannya sama CEO.Lo ada ada aja"

"CEO itu kan pinter Max.Jadi,lo pasti bisa mahamin Kata Kata gue.Lo mahamin masalah bisnis aja bisa masa mahamin kalimat gue lo gak bisa."

"Beda Prilly .Itu masalah bisnis lah ucapan lo tadi masalah perasaan.Mana gue paham"

"Iya Iya beda.Terserah lo lah.Yaudah, masuk yuk gue laper nih"Ucap Prilly dan tak sadar menarik tangan Maxime.

"Ekhm"dehem Maxime menatap tangan nya yang di pegang Prilly.

Mendengar deheman Maxime,Prilly menghentikan langkahnya dan menatap tangannya.Sadar apa yang telah dia perbuat,dia langsung melepaskan tangannya dan barjalan mendahului Maxime.

"Aaahh...bodoh bodoh lo Prilly .Lo liat sekarang laki laki itu senyum senyum sendiri natap lo.Pasti dia mikir lo suka sama dia.Aduhhh Prilly betapa malunya diri lo"batin Prilly .Secara tak Sadar dia memukul kepalanya.

"Eehhh,Prilly kenapa lo mukul kepala lo"ucap Maxime menghentikan langkah Prilly dan memegang tangan Prilly yang memukul kepalanya sendiri.

Prilly melongo menatap Maxime yang memegang tangannya.

Sadar dia tak ingin malu dua kali dia pun langsung melepas kasar pegangan tangan Maxime dan berjalan mendahuluinya.

"Kenapa tuh cewek malu kali ya karna tadi ketauan megang tangan gue.hahaha Prilly Prilly lucu lo"ucap Maxime senyum sendiri dan menggelengkan kepalanya.

***

Kritik+saran di perlukan guys😘

[K.R1]Sepanjang Hidupku (THE END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang