14:Lord

1.5K 97 1
                                    

S

K

I

P

Budayakan Like

...

***

Sinar matahari bersinar dengan bahagia membuat dua insan yang berbeda tempat itu terganggu dalam tidurnya. Siapa lagi kalo bukan Ali dan Prilly.

-Ali-dengan semangat paginya ia beranjak dari tempat tidurnya mempersiapkan diri untuk rutinitas hariannya, berangkat kantor.

-Prilly-Jangan ditanya dia masih tidur dengan menutup seluruh tubuhnya sehingga sinar matahari tidak bisa menembusnya.

***

Menjalani rutinitas seperti biasanya. Ali sudah gagah dengan jas kebangsaannya.

Menuruni satu persatu anak tangga. Berjalan dengan langkah cepat. Namun,sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Ali!! Sarapan dulu. Mami tak akan membiarkan mu keluar rumah tanpa sarapan"

Ali hanya mendengus kesal.Mami nya yang tiba tiba muncul dari dapur dan menyuruhnya sarapan.

Padahal dia ada rapat penting 1 jam lagi. Dan ia tak ingin terlambat hanya karena sarapan dan setelah itu macet di tengah jalan.

"Aku buru buru, Mi.Ada rapat pagi ini"
Bujuk Ali.

"Sarapan atau tidak sama sekali"

-huuffftt-"Baiklah".ucap Ali pasrah.

Dengan wajah kemenangan Mami Ali menyeret lengan anaknya menuju meja makan.

Hanya keheningan yang tercipta saat sarapan. Hingga Ali selesai makan.

Selesai makan, Ali mengecup kening dan pamit pergi. Mami Ali melanjutkan acara sarapannya.

***

Di tempat lain, rumah Prilly

Bunda Prilly memasuki kamar anaknya yang tak di kunci. Memang Prilly tak pernah mengunci pintu nya.

Dia trauma karena dulu ia sempat tak bisa keluar dari kamarnya.Yang pada saat itu ia tak tau bahwa kunci kamarnya rusak dan ia terkunci dari dalam.

"Astagfirullah... Prilly udah jam berapa ini!! "

Ucap bunda Prilly histeris sambil menarik selimut yang menutupi tubuh anaknya itu.

"Emang jam berapa sih bund? "

Ucap Prilly lesu dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Udah jam 07.30"

Prilly duduk bersandar di kepala ranjang dan bunda nya duduk di tepi ranjang menghadap Prilly.

-hoooaammm-"Illy.. Males ah! Bund ke kantor. Masih ngantuk"

Rengeknya manja.

"Iihhh... Kamu jangan mentang mentang udah jadi Boss malah males kerja"

Ucap Bunda Prilly galak.

Melihat ada aura aura menyeramkan dari bunda nya, mata Prilly langsung fresh.

"Eheheheh.. Iya.. Iya... Bund, Illy berangkat"

Ucapnya nyengir.

"Yaudah kalo gitu. Bunda mau nyiapin sarapan dulu"

Bunda Prilly beranjak pergi. Jantung Prilly yang tadi deg degan kaya ABG jatuh cinta kini sudah normal kembali.

-hufftt-"Galak amat yak si Bunda. Deg degan gue ngeliat tampang galak bunda."

Prilly beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk bersiap.

***

Seorang laki laki hertubuh tegap. Dengan langkah yang tegas masuk ke sebuah gedung.

Gedung besar pencakar langit berada di pusat kota. Sebuah perusahaan yang terkenal se-Asia.

Walau hanya perusahaan terbesar se-Asia banyak para pemilik perusaan lain yang ingin bekerja sama dengan perusahaan ini.

Perusaahan ini bergerak di bidang Industri perhiasan, kuliner, dan masih banyak lagi.

Namun, banyak orang yang tak berani pada nya. Wajah yang datar selalu ia tunjukkan pada siapa saja. Sorot mata yang tajam bak seekor elang. Dan aura yang dingin bak es di kutub.

Beribu ribu senyum dan sapaan yang terlontar dari bibir para pegawai nya tak satu pun terbalaskan

Langkah panjangnya kini telah memasuki lift khusus CEO. Menuju sebuah ruangan yang terletak paling atas gedung.

Sesampainya di ruangan. Dia mendudukan dirinya di kursi kebangsaan nya itu. Bukan hal mudah ia mendapatkan posisi itu.

Dia harus berjuang bersama dengan papinya karena perusahaan itu hampir direnggut dari kedua tangan mereka dengan cara yang sangat licik.

Setelah lulus SMA dia melanjutkan ke jenjang Universitas mengambil jurusan BUSSINESS. Dan juga bekerja dengan papinya menjadi karyawan.

Namun, baru beberapa bulan ia bekerja di sana musuh papinya melakukan hal licik dengan memalsukan surat kepemilikan perusahaan berganti menjadi atas nama nya.

Dia dan Papinya berusaha menyelidiki dan setelah bekerja dengan sangat keras mereka menemukan pengkhianat nya. Yang merupakan salah satu pegawai papinya.

Setelah dia lulus kuliah barulah papinya menyerahkan kedudukan CEO kepadanya. Itupun Setelah bekerja sebagai pegawai teladan selama ia berkuliah.

Sebut saja namanya -Ali Charlson Martinez-

Anak ke-2 di keluarga kecil Martinez. Abangnya -Maxime Chandra Martinez- memilih membangun perusahaannya sendiri tanpa ingin melanjutkan perusahaan keluarga.

Memang anak ataupun keturunan Martinez tidak akan mendapatkan apa yang ia mau dengan cuma cuma tapi harus dengan usaha. Bagaimana pun caranya.

Namun, satu yang ditanamkan dalam diri mereka. 'Tak boleh menghalalkan segala cara licik dalam cinta ataupun perang'

***

😙😙😙😙

Thank you

Kiki. R



[K.R1]Sepanjang Hidupku (THE END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang