24 : Gak di Jemput

1.6K 75 0
                                    

S

K

I

P

...

***

Ponsel Prilly berdering pertanda ada sebuah pesan masuk. Tertera tulisan "Ice Prince" di notif pesan nya.

From : Ice Prince

Sayang, maaf hri ini ak gak bsa jmput 😧 ad urusan penting yg mndadak 😢😢

Membaca pesan itu Prilly hanya menarik nafas pelan. Ia sadar Ali juga memiliki kehidupannya sendiri dan tidak harus selalu mem-prioritaskan Prilly.

To : Ice Prince

Iy,gk papa 😘😗

Prilly tersenyum geli melihat emoticon yang ia sisipkan di pesan yang di kirim untuk Ali.

Tak perlu menunggu waktu lama. Pesan yang Prilly kirimkan sudah di balas oleh Ali.

From : Ice Prince

Sorry and Thx, sayang . Luv u 😙😙

Pipi Prilly tiba tiba blushing. Dengan hanya mendapat pesan seperti itu membuat perasaannya membuncah bahagia.

To : Ice Prince

Love u too 😍😗

Setelah mengetikan balasan untuk Ali , ia meletakkan hp nya di samping dan melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda

***

Akhirnya pekerjaan Prilly sudah selesai. Ia melirik ke arah jam yang melingkar indah di pergelangan tangannya.

Jarum panjang jam berada di angka 10 dan jarum pendek di angka 4. Berarti sudah pukul 16.50 .

Ia membereskan berkas yang berserakan di mejanya. Dan melangkah pulang. Padahal jam pulang kantor 10 menit lagi. Tapi, Prilly tergesa gesa ingin pulang.

Entah terjadi apa, perasaan Prilly menjadi tak enak.

Saat ia keluar ruangan, ia melirik ruangan sebelahnya. Nampak Gista yang masih sibuk dengan komputernya.

Prilly melangkahkan kakinya menuju lift. Menekan angka 1 pada dinding lift.

Ting

Tanpa hambatan lift akhirnya sampai ke lantai 1 atau lantai dasar. Semua orang yang berpapasan dengan Prilly tersenyum dan menyapa. Prilly hanya membalasnya dengan senyum kecil dan sedikit anggukan.

Langkah Prilly terhenti di halte. 10 meter dari kantornya. Ia memilih menunggu taxi di situ saja.

15 menit tak juga ada taxi yang lewat. Beberapa kali Prilly mendengus kesal.

Tin tin

Sebuah mobil sedan putih terhenti di depan Prilly. Ia hanya mengerutkan keningnya.

Mobil itu Familiar di otak Prilly. Tapi, mobil siapa itu. Prilly lupa.

Kaca mobil itu diturukan perlahan oleh sang empunnya dari dalam.

Nampak seseorang yang Prilly kenal berada di kirsi kemudi, dr. Rasya.

"Hai! Prill, lagi nunggu siapa? "

Prilly tersenyum ramah kepada Rasya.

"Lagi nunggu taxi aja"

"Gak pake mobil lagi? "

"Kemarin pake, hari ini enggak"

"Kenapa? "

"Lagi pengen aja gak pake mobil pribadi"

Rasya hanya ber-oh ria.

"Mau numpang"

Tawar Rasya.

"Kalo gak ngerepotin"

Ucap Prilly dengan senyum jenaka

"Bukannya elo selalu ngerepotin gue ya? "

Mendengar penuturan Rasya itu membuat Prilly Cemberut. Sesering itukah ia merepotkan Rasya.

"Gue bercanda Prill! Gitu aja ngambek. Yaudah masuk,jadi nebeng gak?"

Lanjut Rasya ketika melihat wajah Prilly yang di tekuk.

Prilly masuk dengan wajah cemberutnya. Tanpa meperdulikan Rasya.

Sedangkan Rasya hanya menggeleng pelan sambil tersenyum. Ia sudah hafal dengan kelakuan Prilly yang seperti anak kecil ini.

***

[K.R1]Sepanjang Hidupku (THE END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang