37: H-6 (5)

1.2K 80 2
                                    

S

K

I

P

...

***

Kini mereka semua duduk di ruang tamu. Prilly duduk di antara Ali dan Ricky. Sedangkan, ayah dan bunda Prilly duduk di dua sofa single di samping mereka.

"Sebelumnya, Ali aku mau memperkenalkan kamu sama Ricky, abang ku"

Prilly membuka suara terlebih dahulu

"Dan, Ricky tentu tau siapa dia"

Ricky hanya mengangguk dan menyambut uluran tangan yang di sodorkan Ali.

"Senang bertemu sama lo, bang"

"Panggil gue Ricky aja"

Ali tersenyum dan mengangguk

Keadaan kembali hening setelah itu. Mario menghela nafas beratnya.

"Kenapa kamu membawa dia ke sini? "

Pertanyaan Mario itu membuat kening Prilly mengerut

"Apa ada yang salah aku membawa abang ku sendiri ke rumah ini? "

Pertanyaan Prilly membuat Mario seketika bungkam.

"Emm.. Sepertinya Ali lebih baik pulang. Karena sepertinya kalian membahas masalah keluarga di masa lalu"

Baru saja Ali akan beranjak, tangan nya di cekal Prilly

"Kamu juga akan menjadi bagian dari keluarga ini. Jadi, kamu juga berhak tau itu"

Ali hanya mengangguk dan menuruti ucapan Prilly. Prilly menggenggam tangannya dan di balas genggaman erat juga oleh Ali seolah memberi kekuatan pada Prilly.

"Apa yang membuat kalian membenci Ricky? Bukannya ia juga anak kalian? "

Prilly menatap tajam kedua orang tuanya

"Tidak, Prilly. Ibu tidak pernah membenci Ricky"

Lirih Dafynci

"Lalu, kenapa bunda seperti menjauhkan Ricky dari kehidupan mu? Bunda juga tak pernah memperkenalkan Ricky sebagai putra bunda kepada teman teman bunda. Bahkan jika ada panggilan orang tua di sekolah yang datang juga Bi Ijah"

Prilly menatap tak percaya pada Dafynci. Sedangkan, Dafynci menggeleng pelan. Ia menundukan kepalanya. Ia tak tau ingin berkata seperti apa untuk membela diri karena apa yang dikatakan Prilly itu benar.

"Bunda tidak bersalah. Ayah lah yang menyuruh bunda menjauhi Ricky. Semua itu karena ayah"

Prilly menatap kaget pada ayahnya. Genggaman tangannya pada Ali mengencang. Ali hanya mengelus tangan punggung tangan Prilly. Sedangkan, Ricky hanya menunduk lesu. Ia sudah tidak kaget lagi mendengar itu semua.

"Kenapa yah? Kenapa ayah melakukan itu? "

Lirih Prilly

"Ayah melakukan itu semua juga ada alasannya"

Ucap Mario dengan datar

"Tapi, dia putra ayah. Seberapa besar pun kesalahanya dia tetap putra ayah. Apakah ayah tega menghukum nya seperti itu? Membuat Icky merasa seakan akan orang tua nya tidak menginginkannya dan membencinya"

Prilly sudah tak tahan lagi. Ia terisak. Ali menarik nya ke dalam pelukannya, mencoba menenangkan Prilly

"Dia bukan putra ku"

Ucapa Mario membuat semua yang ada di sana menatap nya kaget terkecuali Ricky yang sudah tau semua itu dan Dafynci yang semakin terisak menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

'Bukankah ayah sudah menerima ku dulu?  Dan, sebelum Prilly lahir ayah masih menyayangi ki. Sebenarnya apa alasan ayah membenci ku?

Pikir Ricky

Ia mengepalkan tangannya mencoba untuk tidak emosi mendengar perkataan pria yang ia anggap ayah itu.

"Ap.. Apa maksud ayah? Ricky bukan putra ayah? Bun, bilang ini bohong kan! Ricky abang aku kan?. Dia anak ayah dan bunda kan? "

Dafynci hanya terisak

"Bunda jawab aku"

Lirih Prilly

"Dia memang bukan putra ku tapi, dia putra Bunda. Jadi, sebenarnya kalian adalah saudara se -ibu"

Prilly menggeleng tak percaya.

"Apakah hanya karena itu ayah membenci Icky? "

Prilly menahan isak tangisnya. Sungguh, dada nya begitu sakit mendengar itu.

"Tidak, ayah awalnya menganggap Ricky sebagai putra ayah sendiri. Namun, ayah Ricky lah yang membuat ayah membencinya"

Mario mengusap wajahnya dengan telapak tangannya.

"Jika saja saat itu Ricky tidak meminta bunda mu yang sedang mengandung dirimu bertemu ayah nya dan membuat nyawa mu dan bunda dalam bahaya. Ayah tidak akan membenci nya. Semua ini adalah hasil dari perbuatannya"

Mario menatap Ricky dengan penuh amarah

"Tapi, saat itu Ricky masih kecil. Apakah menurut ayah Ricky tau bahwa semua itu adalah hal yang membahayakan ?"

Prilly tak habis pikir dengan ayah nya. Apakah salah Ricky kecil meminta untuk bertemu ayahnya sendiri.

"Kau tidak mengerti, Prilly"

Mario nampak frustasi

"Apa yang tidak aku mengerti? Coba ayah jelaskan agar aku mengerti"

"Ayah Ricky tidak sebaik itu. Menurut mu kenapa bunda meninggalkan nya? Itu semua karena ayah Ricky yang selalu menyiksanya"

Mario menarik Dafynci kedalam pelukannya.

"Ayah dan bunda mu adalah sepasang kekasih. Namun, bunda mu dipaksa menikah dengan ayah Ricky, Ariel. Karena tau hubungan kami juga ditentang ayah mengikhlaskan bunda untuk menikah dengannya. 4 tahun sudah mereka menikah dancselama itu pula ayah masih melajang.

Sampai pada suatu hari ayah melihat bunda berlari tergopoh gopoh . Wajahnya terlihat ketakutan dengan luka lebam"

Mario merasakan rasa sakit seolah luka nya yang sudah lama tertutup kini terbuka kembali.







[K.R1]Sepanjang Hidupku (THE END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang