S
K
I
P
...
Vote & Comment
"Menghargai jika ingin dihargai"...
***
"
Kamu sudah selesai? "
Ucap Ali mengelap mulutnya dengan tissue
"Kau bisa lihat sendiri"
Ucap Prilly jengkel.
Prilly berranjak dari tempat duduk nya. Padahal makanan nya telah tandas sebelum Ali.
Namun, demi kesopanan dan tata krama ia menunggu Ali menghabiskan makanan nya.
Saat Ali bertanya tadi, itulah menurut nya waktu yang tepat untuk pergi. Dia tak ingin berlama lama di sini.
Berada di dekat Ali hanya akan membuatnya semakin larut akan perasaan yang semakin hari semakin menggebu gebu ini.
Perasaan yang tiap harinya membesar bukan mengecil.
Perasaan yang makin ke sini makin terasa dan makin terlihat wujud nya.
Lagi lagi Ali mencekal tangannya. Menghentikan nya untuk pergi. Seakan akan Ali tak akan melepaskan diri nya.
"Aku ingin bicara hal penting sebelum kamu pergi"
Ucap Ali menatap mata Prilly dalam.
"Aku tidak bisa. Urusan ku masih banyak"
Prilly tak ingin lagi berlama lama dengan Ali.
Ali berdiri dari duduk nya. Menipiskan jaraknya dengan Prilly. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Prilly.
"Apa yang ingin kau lakukan? "
Ucap Prilly berontak, memukul mukul dada bidang Ali.
"Aku tak akan membiarkan mu lepas dari ku untuk kedua kalinya. Aku tak ingin kehilangan kau untuk kedua kalinya. "
Ucap Ali berbisik di telinga Prilly
Tubuh Prilly menegang mendengar suara lirik Ali. Suara yang seolah olah menunjukkan kesedihan yang mendalam.
"Apa maksud mu? Kehilangan ku? Kita tak pernah berhubungan sebelumnya,bagaimana kau bisa berkata seperti itu? "
Ucap Prilly lembut.
Kini ia berhenti memukul dada bidang Ali. Namun, tangan nya tetap terletak di dada bidang Ali.
Ali memberi sedikit jarak di antara mereka berdua. Mereka saling bertatapan. Ali menatap Prilly dengan dalam menyalurkan perasaan yang ia rasa saat ini.
Berbeda hal nya dengan Prilly. Ia menatap sendu Ali. Logika dan Perasaan nya sedang berperang.
Logika menyuruh Prilly untuk tidak mempercayai omongan Ali dan tak takluk dengan ucapanya.
Namun, perasaan nya bertolak belakang. Perasaannya mempercayai inya. Perasaan menginginkan nya. Perasaan nya berharap memiliki.
"Kita memang tak pernah berhubungan. Kita memang tak pernah saling tatap.
Kita memang tak pernah saling bicara.Namun, aku tau hati kita saling terikat.
Hati kita saling menginginkan.
Hati kita saling memiliki.
Hati kita saling berjalan di jalan yang sama.
Hati kita saling beriringan.
Dan.. "Ali menghembuskan nafas nya. Terasa sesak sekarang bagian dada nya.Tenggorokan nya seperti tercekak. Lidah nya kelu.
Bagaimana kalo Prilly tak bisa menjadi milik nya?. TIDAK..itu tak akan terjadi.Dia gugup, lebih gugup daripada ia bekerja untuk pertama kali.
Lain hal dengan Prilly, ia menunggu pernyataan selanjutnya dari Ali. Jantung nya sudah berdegup kencang dari tadi.
***
Sekian
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
[K.R1]Sepanjang Hidupku (THE END)✔
FanfictionJUDUL AWAL "YnaMorata" Budayakan Like, ??? Ini hanyalah sebuah cerita fiktif dan tidak ada unsur yang fakta ataupun real